Liputan6.com, Jakarta Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung menjalani perawatan di rumah sakit tiga hari terakhir usai dinyatakan mengalami radang paru bronkopneumonia akibat infeksi Adenovirus.
“Dicek ronsen ternyata ada radang di parunya, kemungkinan karena bakteri atau virus, keluar hasilnya ternyata ada virus, Adenovirus," kata sang ibu, Nagita Slavina dalam tayangan Youtube Rans Entertainment dikutip Sabtu (7/10/2023).
Baca Juga
"Makanya harus di rumah sakit supaya bisa dipantau jangan sampai radang parunya kenapa-kenapa, namanya bronkopneumonia,” tambahnya.
Advertisement
Melansir Medical News Today, bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia, suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Gejalanya termasuk batuk, kesulitan bernapas, dan demam.
Sementara, Adenovirus adalah sekelompok virus umum yang menginfeksi lapisan mata, saluran udara, paru-paru, usus, saluran kemih, dan sistem saraf. Penyakit ini merupakan penyebab umum demam, batuk, sakit tenggorokan, diare, dan mata merah.
Infeksi lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tapi siapa pun bisa tertular. Kebanyakan anak akan terkena setidaknya satu jenis infeksi Adenovirus saat mereka berusia 10 tahun, seperti melansir Webmd.
Gejala yang timbul pada Cipung adalah demam yang tak kunjung turun hingga 40 derajat Celsius.
Sudah Boleh Pulang dari RS
Kabar baiknya, kini, kondisi putra kedua pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina alias Gigi itu berangsur-angsur membaik.
“Akhirnya Cipung lepas infusan, kondisi semakin membaik,” kata judul video yang dipunggah beberapa satu jam lalu.
Dalam unggahan Instagram story pengasuh Cipung, Rini Perdiyanti, bayi yang belum genap berusia 2 tahun itu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
“Boleh pulang?” tanya Gigi.
“Boleh,” jawab dokter yang merawat Rayyanza.
Sudah Kembali Ceria
Dalam unggahan video terbaru di Rans Entertainment, Cipung terlihat kembali ceria dan bahkan bisa joget-joget.
Terlihat pula keluarga mengunjungi Cipung di rumah sakit dan berinteraksi dengan nenek dan tantenya.
Momen lucu pun terekam kamera ketika Cipung menyuapi anggur hijau kepada pengasuhnya, Sus Rini. Saking semangatnya, Cipung terus-menerus menyuapi Sus Rini meski mulutnya sudah penuh.
“Aduh, baru sehat,” ujar Sus Rini yang kewalahan menerima anggur dari Cipung.
Advertisement
Mengenal Bronkopneumonia Seperti yang Dialami Cipung
Untuk mengetahui apa itu bronkopneumonia, maka perlu diketahui dulu bagian-bagian tubuh yang terdampak yakni bronkus dan alveoli.
Bronkus adalah saluran udara besar yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Bronkus ini kemudian terpecah menjadi banyak saluran udara kecil yang dikenal sebagai bronkiolus, yang membentuk paru-paru.
Di ujung bronkiolus terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli tempat terjadinya pertukaran oksigen dari paru-paru dan karbon dioksida dari aliran darah.
Pneumonia menyebabkan peradangan di paru-paru yang menyebabkan alveoli terisi cairan. Cairan ini mengganggu fungsi normal paru-paru, menyebabkan berbagai masalah pernapasan.
Maka dari itu, bronkopneumonia adalah suatu bentuk pneumonia yang mempengaruhi alveoli di paru-paru dan bronkus.
Gejala bronkopneumonia dapat berkisar dari ringan hingga berat. Kondisi ini merupakan jenis pneumonia paling umum pada anak dan penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak usia di bawah 5 tahun.
Gejala, penyebab, komplikasi, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan bronkopneumonia biasanya sama dengan pneumonia, mengutip Medical News Today.
Mengenal Infeksi Adenovirus yang Dialami Cipung
Bronkopneumonia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan infeksi Adenovirus. Infeksi Adenovirus seperti yang dialami Cipung biasanya hanya menimbulkan gejala ringan dan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, penyakit ini bisa menjadi lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama anak-anak.
Virus ini umum terjadi di tempat-tempat dengan banyak anak, seperti pusat penitipan anak, sekolah, dan perkemahan musim panas.
Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Tetesan yang mengandung virus terbang ke udara dan mendarat di permukaan.
“Anak Anda dapat tertular virus ketika mereka menyentuh tangan orang yang mengidapnya, mainan, atau benda lain yang dipegang oleh orang yang mengidapnya lalu menyentuh mulut, hidung, atau matanya,” kata profesor klinis di NYU Long Island School of Medicine, Minesh Khatri, MD, mengutip Webmd, Sabtu (7/10/2023).
Khatri menambahkan, virus ini menyebar dengan cepat pada anak-anak karena mereka lebih cenderung meletakkan tangan di wajah dan mulut.
Sementara, orang dewasa bisa terinfeksi saat mengganti popok. Orang-orang juga bisa sakit karena menyantap makanan yang disiapkan oleh seseorang yang tidak mencuci tangan dengan benar setelah dari kamar mandi.
Virus bisa saja tertular di air, misalnya di danau kecil atau kolam renang yang tidak dirawat dengan baik, namun hal ini jarang terjadi.
Advertisement