Studi: Kebanyakan Santap Ultra Processed Foods Tingkatkan Risiko Kena 3 Jenis Kanker

Penelitian terbaru menemukan makanan ultra-olahan dan makanan siap saji dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan peningkatan risiko terkena kanker.

dr Ainni Putri Sakih
Direview oleh: dr Ainni Putri Sakih

dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 10 Des 2023, 17:58 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2023, 17:00 WIB
Makanan Siap Saji bisa meningkatkan risiiko tiga jenis kanker
Ilustrasi Ultra Processed Food (UPF) Credit: pexels.com/Foodie

Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi Ultra Processed Food (UPF) dalam jumlah berlebih dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan peningkatan risiko terkena kanker.

Sebuah penelitian terbaru telah menghubungkan makanan pokok yang kaya akan zat aditif, pengawet, dan pemanis dengan tiga jenis penyakit yang berbeda seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (25/11/2023).

Meski tidak semuanya UPF buruk, mengonsumsi banyak es krim, keripik, biskuit, minuman bersoda, makanan siap saji, dan yoghurt rasa buah telah dikaitkan dengan obesitas, peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular attau penyakit jantung.

Tim peneliti dari Bristol University, Inggris dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan mungkin dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker di saluran pencernaan bagian atas.

Para peneliti menganalisis data pola makan dan gaya hidup dari 450.111 orang dewasa selama 14 tahun.

Diterbitkan dalam European Journal of Nutrition, penelitian ini berupaya untuk menunjukkan dengan tepat apakah kanker ini dapat disebabkan oleh peningkatan lemak tubuh.

Tim menemukan bahwa mengonsumsi 10 persen lebih banyak UPF dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih tinggi terkena kanker kepala dan leher dan 24 persen lebih tinggi risiko kanker esofagus (pertumbuhan sel abnormal pada area esofagus, yaitu pada saluran penghubung antara kerongkongan dan lambung)

Peningkatan lemak tubuh hanya menjelaskan sedikit hubungan antara konsumsi UPF dan risiko ketiga kanker ini, catat para peneliti.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


UPF Menyebabkan Dampak Buruk bagi Kesehatan

Mi Instan, Pasta, dan Minuman Siap Saji Berhak Cantumkan Label Pilihan Lebih Sehat, Apakah Itu?
Ilustrasi minuman kemasan. (dok. foto Victoriano Izquierdo/Unsplash.com)

Para peneliti mengatakan bahan tambahan seperti pengawet dan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam UPF bisa menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit.

Penyebab lainnya bisa jadi adalah kontaminan yang diambil dari kemasan makanan ringan atau selama proses pembuatannya.

George Davey Smith, Profesor Epidemiologi Klinis dan Direktur Unit Epidemiologi Integratif MRC di Bristol University Inggris, dan salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan: “UPF jelas terkait dengan banyak dampak kesehatan yang merugikan."

Tim tersebut mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan penyebab pasti tingginya insiden kanker pada orang yang mengonsumsi lebih banyak UPF.

 


Konsumsi Makanan Sehat Jadi Cara Terbaik untuk Menurunkan Risiko

Ilustrasi diet
Ilustrasi diet. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Penulis utama Morales-Berstein mengatakan menurunkan berat badan mungkin bukan cara terbaik untuk mengurangi risiko ketiga jenis kanker ini.

Dia menjelaskan: “Berfokus hanya pada pengobatan penurunan berat badan, seperti semaglutide (bahan yang terkandung dalam Wegovy dan Ozempic) sepertinya tidak akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pencegahan kanker saluran pencernaan bagian atas yang terkait dengan konsumsi UPF.”

Sementara itu, Dr. Helen Croker, asisten direktur penelitian dan kebijakan di World Cancer Research Fund, mengatakan temuan ini mendukung rekomendasi mereka untuk “makan makanan yang sehat, kaya akan biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan”.

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya