Liputan6.com, London - Raja Charles tetap menunjukkan semangat tinggi dalam menjalankan tugas kenegaraannya meski masih menjalani pengobatan kanker. Hal itu diungkap langsung oleh Ratu Camilla dalam wawancara dengan media Inggris selama kunjungan kenegaraan mereka ke Italia pekan ini.
"Raja sangat mencintai pekerjaannya dan itu yang membuatnya terus bersemangat. Sekarang kesehatannya semakin membaik... dia justru ingin melakukan lebih banyak lagi," kata Ratu Camilla, merujuk pada intensitas kerja Raja selama perjalanan empat hari di Italia.
Baca Juga
Ratu bahkan menanggapi usulan agar Raja mengurangi beban kerja dengan jawaban ringan, "Dream on."
Advertisement
Ia menambahkan, "Jika Anda pernah sakit dan mulai pulih, lalu merasa lebih baik, wajar jika keinginan untuk kembali aktif meningkat. Itulah masalahnya sekarang."
Selama di Italia, Raja Charles mengelola jadwal padat yang mencakup berbagai acara kenegaraan, termasuk pertemuan pribadi dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Pertemuan tersebut menjadi momen yang sangat berkesan, apalagi bertepatan dengan peringatan 20 tahun pernikahan Raja dan Ratu.
"Siapa sangka sudah 20 tahun. Apa rahasianya? Saya rasa itu soal persahabatan, tertawa bersama, dan menjalani hidup," ujar Ratu Camilla, seperti dikutip dari laman BBC, Minggu (13/4/2025).Â
Sumber istana menyebutkan bahwa pengobatan kanker Raja berjalan baik. Hal itu terlihat dari izin dokter untuk tetap melanjutkan aktivitas publik, termasuk rencana kunjungan luar negeri lainnya dalam waktu dekat.
"Raja tahu bahwa ia berada dalam posisi yang memungkinkan untuk memberi dampak positif, dan ia bertekad untuk memanfaatkannya," ungkap seorang pejabat senior Istana Buckingham.
Â
Berusaha Tampil Semangat
Meskipun sempat mengalami efek samping dari pengobatan dan harus dirawat singkat di rumah sakit, Raja tetap tampil energik selama lawatan. Di Ravenna, Italia, Raja menerima standing ovation setelah berpidato di parlemen, menegaskan pentingnya kerja sama antara Inggris dan Italia dalam membela nilai-nilai demokrasi.
Dalam kunjungan tersebut, Raja juga terkesan dengan mosaik Bizantium di Basilika San Vitale yang berasal dari abad ke-6. Menurut pejabat istana, itu menjadi salah satu momen paling menyentuh secara pribadi bagi Raja.
Pihak Istana menyambut baik keberhasilan kunjungan kenegaraan ini sebagai contoh "soft power" yang efektif, terutama dalam memperkuat hubungan Inggris dengan mitra Eropa di tengah tantangan ekonomi dan diplomatik global.
Â
Advertisement
