Ucapan Natal Menag Yaqut Cholil untuk Umat Kristiani, Maknai Pesan Damai Secara Menyeluruh

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil mengucapkan, Selamat Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Des 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 18:00 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Beri Ucapan Selamat Natal, Menag Yaqut Cholil Ajak Umat Kristiani Tebar Nilai Kebaikan Tanpa Kenal Batas dan Ragam Identitas. (Foto: Humas Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan ucapan selamat Hari Natal 2023 kepada umat Kristiani yang merayakannya.

"Saya, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia mengucapkan, Selamat Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Kiranya damai dan kasih Tuhan menyertai semua," kata Yaqut mengutip keterangan resmi, Senin, 25 Desember 2023.

Menurut Yaqut, Natal selalu menghadirkan suka cita bersama bagi umat Kristiani di mana pun berada. Natal menjadi simbol akan kesucian dan datangnya beragam kebaikan yang menyertainya.

"Di tengah kegembiraan ini, saya mengajak seluruh umat Kristiani untuk terus menebarkan nilai-nilai kebaikan tanpa mengenal batas maupun balutan beragam identitas," ucap Yaqut.

Tema Natal tahun ini yakni “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” membawa pesan akan pentingnya Damai Sejahtera (shalom), lanjut Yakut. Ini merujuk pada suasana hidup yang damai, rukun, dan tentram. Tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antar sesama umat manusia, dan antara manusia dengan alam semesta.

Menurutnya, pesan damai ini penting untuk digaungkan mengingat masyarakat Indonesia segera menyambut pesta demokrasi di awal 2024.

"Pesan damai ini sangat penting dalam menyongsong pesta demokrasi pemilihan umum pada 14 Februari 2024. Apapun pilihan politik kita, perdamaian dan kerukunan umat harus dikedepankan," pesan Yaqut Cholil Qoumas.

Relevan dengan Tantangan Perubahan Iklim

Misa Natal 2023 di Gereja Katedral Jakarta
Ibadah misa Natal 2023 di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Tema Natal tahun ini juga sangat relevan dengan tantangan perubahan iklim yang sedang mendera dunia, imbuh Yaqut.

“Perayaan Natal harus mampu menjadikan kita semakin peduli terhadap kelestarian alam. Segala bentuk perusakan lingkungan yang sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup semua makhluk harus dihentikan.”

"Tanggung jawab kita bersama untuk menjaga bumi terus lestari dan damai sejahtera," ucapnya.

Perayaan Natal di Katedral

Ribuan Umat Katolik jemaat Gereja Katedral, Jakarta Pusat mengikuti Misa Natal Senin (25/12/2023)
Ribuan Umat Katolik jemaat Gereja Katedral, Jakarta Pusat mengikuti Misa Natal Senin (25/12/2023). (Liputan6.com/ Winda Nelfira)

Dalam perayaan Natal hari ini, ribuan Umat Katolik jemaat Gereja Katedral Jakarta mengikuti Misa Keluarga.

Misa dimulai pukul 11.10 WIB. Sesuai namanya, pada Misa Keluarga ini, Gereja Katedral dipadati dengan jemaat keluarga inti yang membawa serta anak-anak mereka.

Misa berlangsung dengan penyampaian pesan Natal dari anak-anak yang diawali dengan lagu Natal yang ceria. Lagu Natal dibawa oleh kelompok anak-anak yang memakai baju berwarna merah serta mengenakan topi sinterklas.

Lalu, terlihat ada anak-anak lainnya yang menyampaikan pesan Natal terkait 'Kesejahteraan' dan 'Berbagi kepada sesama'.

Saling Peduli Sesama Terutama di Lingkungan Keluarga

Gereja Katedral Jakarta
Gereja Katedral Jakarta. Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Usai penyampaian pesan oleh anak-anak, Misa Keluarga kembali dilanjutkan oleh Romo Yohanes Deodatus beserta Romo Salto Deodatus. Pada kesempatan ini, Romo Salto Deodatus juga titip pesan kepada jemaat untuk saling peduli kepada sesama khususnya di lingkungan keluarga.

"Kita mengajari anak-anak dan orang-orang serumah untuk saling dukung. Lihat yang paling lemah siapa, lihat yang paling membutuhkan pertolongan siapa, karena biasanya semakin lemah bisa terjadi juga bully di rumah kita nih," kata Romo Salto Deodatus mengutip News Liputan6.com.

Romo Salto Deodatus mengajak jemaat untuk melatih diri saling membiasakan sikap kepedulian di lingkungan keluarga inti terlebih dahulu. Menurutnya, yang lemah harus diberikan dukungan bukan diejek.

"Mulai sekarang kita latihan. Justru yang lemah itu semakin didukung. Meskipun mungkin itu membutuhkan kebiasaan yang baru," ujarnya.

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19
Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya