Jadwal Imunisasi Anak Terlewat, Nakes Beri Solusi Vaksin Ganda

Pemberian imunisasi dengan metode vaksin ganda memungkinkan para orangtua untuk mengejar ketertinggalan vaksin anak.

oleh Tim Health diperbarui 12 Jan 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2024, 13:00 WIB
Ketahui Waktu yang Tepat untuk Vaksin HPV demi Cegah Kanker Serviks
Vaksin ganda adalah pemberian tiga sampai empat jenis vaksin yang berbeda dalam sekali kunjungan. (pexels/artempodrez).

Liputan6.com, Jakarta - Imunisasi merupakan cara melindungi anak dari infeksi akibat virus ataupun bakteri. Namun bagaimana jika anak ketinggalan jadwal vaksin?

Ahli Tumbuh Kembang Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo dr Angga Wirahmadi mengatakan, orangtua tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena tenaga kesehatan sudah memiliki solusinya.

"Kalau lupa, tidak sempat, terkendala pekerjaan rumah, bingung terhadap jenis imunisasi yang banyak, tenang. Para tenaga kesehatan, dokter, bidan, dan klinik imunisasi ada strategi untuk mengejar imunisasi anak yang tidak lengkap, yaitu melalui vaksin ganda," katanya dalam diskusi mengenai imunisasi pada anak yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Angga menjelaskan vaksin ganda adalah pemberian tiga sampai empat jenis vaksin yang berbeda dalam sekali kunjungan. Pemberian imunisasi dengan metode ini memungkinkan para orangtua untuk mengejar ketertinggalan vaksin anak.

Ia menyatakan pemberian imunisasi dengan metode ini aman untuk dilakukan, serta tidak menambah efek samping kejadian ikutan setelah imunisasi (KIPI) selama dilakukan sesuai dengan prosedur.

"Dengan jenis vaksin yang berbeda, jadi tidak boleh pentavalen kita kasih semua tiga (dosis), tapi bisa kita kombinasikan dengan vaksin polio, PCV untuk pnmeumonia atau campak rubela, bisa kita beri semua bersama-sama," terangnya. 

 

Imunisasi Aman Dilakukan

Angga menyatakan imunisasi aman untuk dilakukan, karena telah teruji di seluruh dunia. Diketahui, Indonesia bukan satu-satunya negara yang melakukan imunisasi wajib. Terdapat sekitar 180 negara yang menerapkan kebijakan yang sama.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada orang tua untuk melengkapi status vaksin anaknya, terlebih pada saat ini terdapat sejumlah kasus penyakit polio pada anak, yang dapat menyebabkan anak mengalami kelumpuhan.

Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prima Yosephine menyebutkan imunisasi rutin lengkap kepada anak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah anak dari kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh infeksi virus.

Tersedia 14 Antigen Imunisasi Gratis

Pemerintah menyediakan 14 jenis antigen imunisasi gratis untuk berbagai macam penyakit untuk dimanfaatkan masyarakat, di antaranya pneumonia yang dapat dicegah dengan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), diare dengan imunisasi RV (Rotavirus), dan kanker leher rahim yang dapat dicegah melalui imunisasi HPV.

"Kenapa kita harus repot menambah jenis vaksin? Tadinya 11 antigen sekarang 14 antigen imunisasi nasional. Salah satunya karena kita tahu sebagian besar kematian bayi dan balita kita disebabkan pneumonia dan diare yang seharusnya bisa dicegah dengan vaksin," tutur Prima Yosephine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya