Kini Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan, Jokowi: yang 96 Juta Peserta Dibayari Negara

Dari jumlah 267 juta, 96 juta adalah peserta BPJS Kesehatan yang iuran tiap bulan dibayarkan oleh negara.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jan 2024, 13:39 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 10:00 WIB
Kehadiran kartu BPJS Kesehatan membut masyarakat jadi mau memeriksakan kesehatan tanpa pusing memikirkan biaya. Kini sudah ada 267 peserta BPJS Kesehatan. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Kehadiran kartu BPJS Kesehatan membut masyarakat jadi mau memeriksakan kesehatan tanpa pusing memikirkan biaya. Kini sudah ada 267 peserta BPJS Kesehatan. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan kini sudah mencapai 267 juta. Tepatnya 267.311.566 peserta per 31 Desember 2023.

Dari jumlah 267 juta, 96 juta adalah peserta yang iuran tiap bulan dibayarkan oleh negara.

"Dari 267 juta, 96 juta ditutup oleh anggaran APBN," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke Blora, Jawa Tengah pada 23 Januari 2024.

Ia juga mengungkapkan lantaran sudah ada 267 juta peserta BPJS Kesehatan, itu artinya sudah mencakup 95 persen dari penduduk Indonesia.

"Tidak ada negara di dunia ini negara sebesar Indonesia yang masyarakatnya ke rumah sakit dan tidak dipungut biaya," kata Jokowi dalam tayangan diunggah ke Youtube Sekretariat Presiden ditulis Rabu (24/1/2024).

Kehadiran kartu BPJS Kesehatan membut masyarakat jadi mau memeriksakan kesehatan tanpa pusing memikirkan biaya. Dengan memiliki kartu BPJS, tak perlu lagi membayar Rp 5 juta untuk cuci darah yang perlu dilakukan dua minggu sekali. Tak perlu membayar puluhan bahkan ratusan juta bila sakit jantung.

Membludaknya pasien yang berobat membuat rumah sakit jadi penuh. Hal ini, kata Jokowi, jadi problem tersendiri.

"Tapi problemmya rumah sakit penuh. Kemarin (saya berkunjung ke) RSUD di Salatiga penuh sekali," kata Jokowi.

Maka dari itu, ia pun meminta masyarakat agar menjaga kesehatan sehingga tidak sakit. 

"Oleh sebab itu yang penting sehat. Jangan sakit. Mentang-mentang punya BPJS, sakit saja," kata pria 62 tahun itu.

"Panjenengan remen tho sakit? Mboten tho (Bapak ibu sekalian apa senang sakit? Tidak kan)," kata Jokowi.

Jaga Makan dan Berolahraga Rutin

Jokowi sampaikan agar masyarakat menjaga kesehatan. Diantaranya menjaga pola makan diantaranya membatasi lemak, gula dan kolesterol serta rutin berolahraga.

"Makanan dijaga, apalagi yang sudah di atas 60 tahun. Jaga betul kadar gula, kadar kolesterol, Jangan dahar (makan) gajih-gajihan," saran Jokowi.

Ia juga mengingatkan agar konsumsi gula dibatasi jika bisa tidak sama sekali. Misalnya saat membuat teh, sebaiknya tidak pakai gula.

"Nggih enak (minuman manis) tapi itu tidak baik untuk kesehatan," katanya.

Jokowi juga mengingatkan bahwa nasi juga mengandung gula. Dirinya pun yang dulu suka makan nasi dengan porsi besar, kini hanya menyantap seperempat dari biasanya.

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka ini memilih memperbanyak makanan di piringnya diisi dengan dengan buah dan sayur.

"Yang dibanyakin sayurnya, yang dibanyakin buahnya," lanjut Jokowi.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar berolahraga demi mendukung tubuh sehat.

"Jangan lupa juga nggih olahraga. Penting niku," tutur Jokowi.

 

Kesehatan Dijaga, Kartu BPJS untuk Jaga-Jaga

BPJS Kesehatan
Warga Indonesia sedang melihatkan kartu BPJS Kesehatan

Jokowi pun mengingatkan bahwa adanya kartu JKN KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan adalah untuk berjaga-jaga bila sakit. Sehingga tidak perlu pusing memikirkan pembiayaan.

"BPJS dinggo jagan-jagan, kalau sakit baru dipakai," tuturnya. 

 

Infografis Journal Banyak Aduan Peserta BPJS Kesehatan di RS?
Banyak Aduan Peserta BPJS Kesehatan di RS?(Abdillah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya