Retrograde Intrarenal Surgery, Solusi Minimal Invasif Atasi Batu Ginjal dan Masalah Saluran Kemih

Batu Ginjal Tak Perlu Operasi, Cukup RIRS atau Retrograde Intrarenal Surgery

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 29 Jan 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 18:00 WIB
Begini Cara Mengatasi Batu Ginjal dengan RIRS. RIRS Adalah Retrograde Intrarenal Surgery (foto: Freepik/brgfx)
Begini Cara Mengatasi Batu Ginjal dengan RIRS. RIRS Adalah Retrograde Intrarenal Surgery (foto: Freepik/brgfx)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah batu ginjal dan saluran kencing kini dapat ditangani dengan metode Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS).

Menurut dokter spesialis urologi di RS Siloam ASRI, Prof. Nur Rasyid, RIRS adalah prosedur bedah yang diaplikasikan untuk mengobati batu ginjal dan kelainan sistem saluran kemih lainnya.

“Teknik ini merupakan metode minimal invasif yang telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah batu ginjal,” kata Nur Rasyid dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Senin (29/1/2024).

Pengobatan dengan metode RIRS dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi kecil dari saluran kemih bawah (kandung kemih), lanjut Nur Rasyid. Lalu naik ke saluran kemih bagian atas, kemudian ke saluran di dalam ginjal. Alat ini bisa mencapai semua saluran di ginjal karena bersifat fleksibel.

“RIRS bermanfaat untuk melakukan diagnosis sekaligus tindakan pengobatan kelainan di saluran kencing mulai ureter hingga ke ginjal. Singkatnya, metode RIRS menjadi metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan pada batu ginjal dengan satu prosedur tindakan," jelasnya.

Keunggulan RIRS

Guru Besar Universitas Indonesia ini juga memaparkan beberapa keunggulan yang bisa didapat ketika seorang pasien memilih untuk menggunakan metode RIRS pada penanganan penyakit batu ginjal. Keunggulan-keunggulan itu termasuk:

Minimal Invasif

Pertama, RIRS adalah prosedur tanpa sayatan pada tubuh. Oleh karena itu, pasien mengalami waktu pemulihan yang lebih singkat, nyeri yang berkurang, dan risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode bedah terbuka.

Bersihkan Batu Ginjal dengan Akurasi Tinggi

dokter spesialis urologi di RS Siloam ASRI, Prof. Nur Rasyid soal RIRS
dokter spesialis urologi di RS Siloam ASRI, Prof. Nur Rasyid soal RIRS. Foto: RS Siloam ASRI.

Keunggulan kedua yang dimiliki RIRS adalah kemampuan dalam membersihkan batu ginjal dengan lebih efektif.

RIRS memungkinkan dokter menghabiskan batu ginjal dengan akurasi yang lebih tinggi. Batu ginjal yang sulit dijangkau dapat dipecahkan menjadi fragmen kecil, pasir, hingga debu dan dikeluarkan selama prosedur serta sebagian kecil melalui saluran kemih secara alami.

Ini bisa dilakukan karena RIRS menggunakan teknologi ureteroskop fleksibel dan sinar laser.

Bisa Atasi Batu Ginjal dengan Ukuran Tertentu

Manfaat ketiga, RIRS dapat digunakan untuk mengatasi batu ginjal berukuran kurang lebih hingga 2 cm. Ukuran ini biasanya sulit diangkat jika menggunakan metode bedah lainnya.

Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mencapai lokasi sulit dijangkau dalam saluran kemih atas dan ginjal dengan presisi tinggi.

“RIRS memungkinkan penanganan yang disesuaikan dengan setiap pasien. Dokter spesialis yang melakukan tindakan dapat merancang strategi yang tepat berdasarkan ukuran, lokasi, dan karakteristik batu ginjal pasien,” papar Nur Rasyid.

RIRS dan Prinsip Kerjanya

Mengenal Retrograde Intrarenal Surgery, Prosedur Bedah Terkini untuk Atasi Batu Ginjal dan Masalah Saluran Kemih Lainnya
Mengenal Retrograde Intrarenal Surgery, Prosedur Bedah Terkini untuk Atasi Batu Ginjal dan Masalah Saluran Kemih Lainnya (foto: Freepik/azerjaiban_stockers)

Secara prinsip, kata Nur Rasyid, RIRS dilakukan dengan memasukkan teropong kecil melalui saluran kemih bagian bawah hingga ke kandung kemih.

Selanjutnya, teropong kecil akan terus masuk melalui saluran kemih bagian atas (ureter) dan masuk ke ginjal.

Dokter urologi dapat menggunakan laser untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil bahkan sampai menjadi pasir dan debu, kemudian alat penghisap dengan mudah mengeluarkannya. Sisa butiran kecil ini pun dapat keluar melalui urine.

Prinsip yang digunakan dalam metode RIRS ini terbilang menguntungkan karena pendekatan minimal invasif dapat mengurangi risiko komplikasi dan mempersingkat waktu pemulihan pasien.

Prosedur ini juga memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan dan mengobati batu ginjal bahkan lokasi yang sulit dijangkau dalam sistem kemih tanpa harus melakukan sayatan atau operasi terbuka.

Sebelum Melakukan RIRS

Mengenal Retrograde Intrarenal Surgery, Prosedur Bedah Terkini untuk Atasi Batu Ginjal dan Masalah Saluran Kemih Lainnya
Mengenal Retrograde Intrarenal Surgery, Prosedur Bedah Terkini untuk Atasi Batu Ginjal dan Masalah Saluran Kemih Lainnya. Foto: Freepik.

Dokter peraih Best Poster Presentation dalam World Congress EndoUrology (WCE) 2010 di Barcelona itu juga menerangkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan RIRS.

“Sebelum melakukan RIRS, pastikan pasien sudah menjalani laboratorium apakah mengalami infeksi. Apabila diperlukan, maka harus diobati infeksinya terlebih dahulu dan toleransi operasi untuk memastikan aman selama prosedur.”

Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan CT Scan untuk memastikan lokasi, ukuran dan kekerasan batu pada ginjal serta saluran kemih lainnya.

Perkiraan waktu yang diperlukan adalah kurang dari atau maksimal dua jam guna menghindari risiko terjadinya komplikasi seperti sepsis atau pengaruh panas dari laser yang berlebihan.

Biasanya, dokter spesialis urologi yang menangani pasien batu ginjal ini akan melakukan penjadwalan lagi, jika diperlukan penanganan lebih lanjut. Bisa satu minggu, sebulan, maksimal sebelum tiga bulan untuk melakukan tindakan selanjutnya apabila dipasang selang DJ stent.

 

Setelah Menjalani RIRS

Setelah prosedur, penting bagi pasien untuk tetap melakukan konsultasi ke dokter urologi. Meskipun RIRS bisa berhasil dalam menghilangkan batu ginjal, tetapi pemantauan dan perawatan setelah prosedur juga menjadi penting.

Alasannya, tak lain untuk pemantauan pemulihan, penilaian kondisi ginjal, penentuan pengobatan lanjutan, hingga edukasi dan konseling. 

Infografis Siapa Tanggung Jawab, Siapa Dipidanakan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak?
Infografis Siapa Tanggung Jawab, Siapa Dipidanakan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak? (Liputan6.com/Triyasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya