Uji Klinis Tahap 3 Perangi Melanoma, Pria Terima Suntikan Vaksin Kanker mRNA Pertama

Steven Young, 52, dari Stevenage, Herts, Inggris adalah salah satu pasien pertama yang mencoba vaksin melanoma tersebut.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 29 Apr 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Melanoma
Ilustrasi melanoma. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Uji coba vaksin kanker mRNA pertama di dunia untuk melanoma sedang berlangsung di Inggris.

Melanoma adalah bentuk kanker kulit paling mematikan. Sementara itu, sekitar 100.000 orang Amerika diperkirakan akan didiagnosis menderita melanoma pada tahun 2024, menurut American Cancer Society.

Ratusan pasien saat ini sedang menguji vaksin tersebut, yang dibuat khusus untuk setiap orang, dan dirancang untuk memberi tahu tubuh mereka agar menemukan sel kanker dan mencegah penyakit itu datang kembali.

Guadrian melaporkan, vaksin tersebut saat ini sedang dalam uji coba Tahap 3 dan penelitian ini dipimpin oleh NHS Foundation Trust Rumah Sakit University College London.

“Ini adalah salah satu hal paling menarik yang pernah kami lihat dalam waktu yang sangat lama. Ini benar-benar dibuat khusus untuk pasien – Anda tidak dapat memberikan ini kepada pasien berikutnya karena Anda tidak mengharapkannya. berhasil,” kata peneliti UCLH Dr. Heather Shaw kepada BBC.

“Ini benar-benar dipersonalisasi. Hal-hal ini sangat teknis dan dibuat dengan baik untuk pasien,” imbuhnya.

BBC menulis, Steven Young, 52, dari Stevenage, Herts, Inggris adalah salah satu pasien pertama yang mencoba vaksin kanker tersebut.

Dia menjalani pembuangan melanoma di kulit kepalanya pada Agustus lalu dan dia berharap setelah mendapatkan vaksin, kanker kulitnya tidak akan kembali.

“[Percobaan] memberi saya kesempatan untuk merasa seolah-olah saya benar-benar melakukan sesuatu untuk melawan musuh potensial yang tidak terlihat. Pemindaian menunjukkan secara radiologis saya bersih, jelas masih ada kemungkinan sel kanker saya beredar tanpa terdeteksi,” kata Young kepada BBC 4 Radio For Today Program.

“Jadi, daripada hanya duduk di sana dan menunggu dan berharap hal itu tidak akan terjadi lagi, saya sebenarnya memiliki kesempatan ini untuk terlibat melawan dan mempersiapkan diri,” tambahnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jalani Operasi Melanoma dalam 12 Minggu Terakhir

Pasien dalam uji coba internasional harus menjalani operasi pengangkatan melanoma dalam 12 minggu terakhir untuk mendapatkan hasil terbaik. Beberapa peserta akan mendapatkan suntikan plasebo meskipun tidak ada yang tahu apa yang mereka terima.

Dokter memberikan vaksin kepada pasien bersamaan dengan pembrolizumab atau Keytruda, obat yang membantu sistem kekebalan dalam membunuh sel kanker.

 


Belum Tersedia di Luar Uji Klinis

Uji coba Fase 2 yang diterbitkan pada bulan Desember menemukan bahwa vaksin tersebut sangat mengurangi risiko kembalinya melanoma pada pasien kanker. Uji coba Tahap 3 diharapkan dapat merekrut 1.100 orang.

Vaksin yang disebut mRNA-4157 (V940) bekerja serupa dengan cara kerja vaksin COVID-19. Vaksin tersebut cocok dengan tanda genetik tubuh pasien. Ia kemudian memberitahu tubuh untuk membuat protein atau antibodi untuk menyerang antigen dan penanda pada sel kanker pasien.

Vaksin yang diproduksi oleh Moderna dan Merck Sharp dan Dohme belum tersedia di luar uji klinis.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya