Habis Makan Selalu BAB Apakah Normal? Ini Fakta Menarik tentang Sistem Pencernaan Kamu

Cari Tahu tentang Sistem Pencernaan Kamu agar Kamu Menemukan Jawaban dari Pertanyaan Kenapa Habis Makan Selalu BAB, dan Apakah Kondisi Ini Normal?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 07:00 WIB
Habis Makan Selalu BAB Apakah Normal? Kapan Harus Mengecek Kondisi Ini ke Dokter? (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Habis Makan Selalu BAB Apakah Normal? Kapan Harus Mengecek Kondisi Ini ke Dokter? (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu merasa ingin BAB segera setelah makan? Apakah ini hal yang wajar atau justru menunjukkan adanya masalah dalam sistem pencernaan kamu? Simak fakta-fakta menarik tentang fenomena ini dan bagaimana sistem pencernaan kamu bekerja.

Habis Makan Langsung BAB Apakah Normal?

Fenomena habis makan langsung BAB biasanya disebabkan oleh sesuatu yang disebut refleks gastrokolik. Ini adalah reaksi alami tubuh yang terjadi saat makanan memasuki perut.

Ketika makanan masuk, tubuh mengeluarkan hormon khusus yang memerintahkan usus besar untuk berkontraksi. Kontraksi ini mendorong makanan menuju usus besar dan akhirnya keluar dari tubuh.

Berapa Lama Makanan Dicerna Oleh Tubuh?

Makanan sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk sepenuhnya diproses dalam saluran pencernaan kita. Menurut Medical News Today, proses pencernaan bisa memakan waktu antara satu hingga dua hari.

Jadi, jika kamu merasa perlu BAB setelah makan, makanan yang dikeluarkan mungkin adalah dari makanan hari sebelumnya atau sebelumnya lagi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata waktu pencernaan adalah sekitar 28,7 jam, seperti dikutip dari Healtline pada Jumat, 6 September 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apakah Faktor yang Mempengaruhi Proses Pencernaan pada Manusia?

Beberapa faktor dapat mempengaruhi seberapa cepat makanan diproses oleh sistem pencernaan kita. Ini termasuk:

  • Usia: Pencernaan bisa melambat seiring bertambahnya usia.
  • Jenis Kelamin: Pria dan wanita mungkin memiliki waktu pencernaan yang berbeda.
  • Indeks Massa Tubuh (IMT): IMT juga dapat mempengaruhi kecepatan pencernaan.

Kapan Harus Khawatir?

Jika kamu rutin BAB setelah setiap makan dan tinja tampak normal, biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika kamu mengalami gejala lain seperti nyeri, diare, atau perubahan drastis pada pola BAB, bisa jadi itu tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 


Tips Mengelola Refleks Gastrokolik

Jika refleks gastrokolik mengganggu aktivitasmu, berikut beberapa tips untuk mengelolanya:

  1. Catat Pola Makan: Perhatikan makanan yang menyebabkan kamu sering BAB dan coba untuk menghindarinya.
  2. Hindari Makanan Pemicu: Beberapa makanan, seperti makanan berlemak atau berserat tinggi, bisa memicu refleks ini.
  3. Kelola Stres: Stres dapat memperburuk refleks gastrokolik. Cobalah teknik relaksasi untuk mengurangi dampaknya.

Makan Sehat untuk Sistem Pencernaan yang Baik

Mengadopsi pola makan sehat dan seimbang, mendapatkan cukup tidur, minum air yang cukup, dan berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga sistem pencernaan kamu tetap sehat dan mengurangi gangguan seperti refleks gastrokolik.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya