Upaya Promotif dan Preventif Fondasi Kesehatan Masyarakat Menyambut Indonesia Emas 2045

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, upaya menyehatkan masyarakat untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045 bukan hanya berfokus pada penyembuhan penyakit, tetapi lebih kepada strategi pencegahan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 03 Des 2024, 21:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 21:13 WIB
Penyakit Ginjal Kronis mengancam tanpa tanda-tanda! Lakukan pemeriksaan ginjal secara berkala untuk deteksi dini dan mencegah kamu dari cuci darah (Ilustrasi by AI)
Penyakit Ginjal Kronis mengancam tanpa tanda-tanda! Lakukan pemeriksaan ginjal secara berkala untuk deteksi dini dan mencegah kamu dari cuci darah (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya menyongsong Indonesia Emas 2045, salah satu fokus utama pemerintah adalah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa reformasi di sektor kesehatan menjadi kunci strategis untuk mewujudkan visi ini.

“Upaya menyehatkan masyarakat bukan hanya berfokus pada penyembuhan penyakit, tetapi lebih kepada strategi pencegahan. Pendekatan kesehatan masyarakat perlu bergeser dari pengobatan menuju perawatan primer, imunisasi, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” ujar Menkes Budi dalam diskusi pada GAVI Board Meeting, Selasa (3/12), di Hotel Hilton Nusa Dua, Bali.

Reformasi ini penting, mengingat salah satu indikator Indonesia Emas adalah pendapatan per kapita setara negara maju. Menkes Budi menyebutkan, pada 2023 pendapatan per kapita Indonesia berada di angka USD 4.580, dan diperlukan peningkatan bertahap hingga mencapai USD 13.800. Ia menekankan bahwa peningkatan ini tidak hanya bergantung pada aspek ekonomi, tetapi juga pada kualitas kesehatan masyarakat yang dapat dicapai melalui upaya pencegahan penyakit.

Menyelaraskan Fokus Kesehatan dengan Negara Maju

Budi membandingkan pendekatan Indonesia dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, yang menonjol dalam hal keberhasilan menjaga kesehatan masyarakat. Jepang dan Korea Selatan, misalnya, berhasil mencapai harapan hidup tinggi dengan biaya kesehatan per kapita lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat.

Pencegahan adalah kunci utama. Negara dengan biaya kesehatan rendah dan harapan hidup tinggi selalu mengutamakan langkah preventif,” kata Menkes Budi.

Ia juga menyoroti kebijakan di Singapura, di mana pemerintah menerapkan disiplin ketat dalam menjaga kesehatan warganya, termasuk program untuk anak-anak dengan indeks massa tubuh tinggi agar berolahraga secara rutin. 

 

Imunisasi dan Pemeriksaan Berkala sebagai Prioritas

Menkes Budi menggarisbawahi bahwa reformasi sektor kesehatan Indonesia membutuhkan perubahan signifikan dalam alokasi sumber daya. Saat ini, sebagian besar anggaran dan waktu diarahkan untuk mengobati orang sakit, seperti melalui operasi besar atau pengadaan alat medis canggih.

“Padahal, menjaga kesehatan masyarakat jauh lebih penting. Dua hal yang krusial adalah imunisasi dan pemeriksaan kesehatan berkala,” tambahnya.

Dengan fokus pada langkah-langkah promotif seperti imunisasi dan deteksi dini penyakit, pemerintah berharap dapat menekan angka penyakit kronis, mengurangi beban ekonomi keluarga, dan menciptakan masyarakat yang produktif.

 

Fondasi Menuju Indonesia Emas

Langkah strategis ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menciptakan fondasi kokoh bagi tercapainya Indonesia Emas 2045.

Menkes Budi meyakini bahwa dengan mengutamakan pendekatan preventif, Indonesia dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan siap bersaing di level global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya