Danantara Kelola Aset Rp 14.715 Triliun, Ini Efeknya ke Ekonomi Indonesia

Kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagatha Nusantara (Danantara) bakal mendongkrak perekonomian Indonesia.

oleh Septian Deny Diperbarui 25 Feb 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 09:30 WIB
Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)
Kantor BPI Danantara Indonesia di Jalan RP Soeroso Jakarta. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengaku optimistis kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagatha Nusantara (Danantara) bakal mendongkrak perekonomian bangsa dan negara ke depannya.

"Saya kira ini merupakan tonggak bersejarah bagi bangsa dan negara ini. Dengan adanya Danantara, kesejahteraan ketahanan dan kemandirian ekonomi bangsa bisa terwujudkan. Danantara juga bisa kita katakan sebagai milestone (batu loncatan) dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," ucap Adies Kadir dikutip Selasa (25/2/2025).

Sebagai informasi, Danantara dibentuk setelah adanya revisi ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 4 Februari 2025.

Adies kembali menegaskan, melalui Danantara sistem tata kelola BUMN nantinya juga akan jauh lebih terukur dan terarah.

"Tata kelola BUMN kita ke depan akan jauh lebih terkonsolidasi dengan baik. Saya juga meyakini Danantara akan mampu mengorkestrasi BUMN untuk lebih kompetitif atau memiliki daya saing yang kuat," ujarnya.

Selain itu, Adies meyakini, kehadiran Danantara juga bisa memacu pertumbuhan ekonomi sebagaimana ditargetkan pemerintah.

"Jika melihat dana modal kelolaannya yang mencapai Rp 14.715 triliun, saya kira target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah sebesar 8% bukan hal mustahil bisa tercapai dengan hadirnya Danantara ini," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran Danantara juga merupakan wujud transformasi pengelolaan sektor investasi strategis yang lebih visioner.

"Sektor investasi akan tumbuh positif dengan kehadiran Danantara ini. Sektor investasi sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi memang perlu daya dukung yang memadai agar ada efek positif berupa peningkatan kesejahteraan yang dapat dirasakan masyarakat ke depannya. Sekali lagi, kami DPR RI mengapresiasi dan mendukung penuh kehadiran Danantara ini," pungkasnya.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan BPI Danantara sebagai lembaga pengelola aset dan dividen BUMN.

Danantara Tak Akan Buru-Buru Investasi ke Proyek Jumbo

Presiden Prabowo Subianto (tengah) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) hingga Presiden
Presiden Prabowo Subianto (tengah) saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) hingga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Pandu Patria Sjahrir memastikan tak akan buru-buru melakukan investasi. Namun, akan lebih dulu menghitung peluang-peluangnya.

Dia memilih untuk bersabar dan menghitung dampak dari proyek yang jadi tujuan investasi Danantara nantinya. Baik dampak ke pertumbuhan ekonomi maupun ke pembukaan lapangan kerja.

“Semua proses itu akan kami lakukan sebelum Danantara memutuskan untuk berinvestasi,” ujar Pandu dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkap ada lebih dari 20 proyek yang jadi target investasi Danantara. Proyek hilirisasi dan industrialisasi menjadi fokus utama investasi itu.

Dana efisiensi anggaran pemerintah Rp 300 triliun pun disiapkan sebagai modalnya. Pandu bilang sumber dana bagi Danantara berasal dari suntikan modal dan dividen BUMN yang dikelola nantinya.

"Jadi kalau sumber dana kan tadi adalah setoran modal dan juga bakal nanti dari dividen, dari badan usaha yang masuk nanti di bawah Danantara," katanya di Istana Negara, Jakarta.

 

Tak Langsung Investasi

Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Kantor Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Soal rencana investasi yang jadi tanggung jawabnya, Pandu tak mau buru-buru. Dia ingin melihat peluang dari pasar terlebih dahulu.

"Tentunya kalau investasinya nanti pasti ya kita akan lihat baik private market maupun public market yang udah ada. Jadi itu mungkin tugas utamanya kita ya satu tahun ke depan. Dan jangan lupa tugas investasi itu juga untuk menjadi agent of economic growth," terangnya.

"Dimana kita juga harus menciptakan lapangan kerja, itu juga sangat penting," imbuhnya.

Keponakan Luhut Binsar Pandjaitan ini mengatakan investasi Danantara tidak sebatas mencari keuntungan. Tapi menghitung dampak terhadap ekonomi nasional.

"Jadi memang jangan dilihat bahwa ini hanya for profit alone, ini harus menjadi agent of economic growth buat Indonesia. Tapi kita terbuka melihat baik di market publik ataupun private market," tuturnya.

 

Infografis Presiden Prabowo Luncurkan Danantara.
Infografis Presiden Prabowo Luncurkan Danantara. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya