Apakah HMPV Mengancam Nyawa? Ini Alasan Komorbid Diabetes dan Asma Wajib Waspada

HMPV bisa lebih berbahaya bagi penderita komorbid seperti diabetes dan asma. Penting untuk menjaga daya tahan tubuh, mengontrol penyakit penyerta, dan waspada terhadap gejala seperti sesak napas.

oleh Aditya Eka PrawiraAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Jan 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 08:00 WIB
mimpi masuk rumah sakit
Orang dengan komorbid seperti diabetes dan asma lebih rentan terinfeksi HMPV. Gejala ringan cukup diobati di rumah, tapi gejala berat seperti sesak napas memerlukan penanganan medis segera (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Human Metapneumovirus (HMPV) adalah salah satu virus yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia. Meskipun gejalanya sering kali ringan seperti batuk pilek, kondisi ini bisa menjadi serius pada individu dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Persahabatan, Raden Rara Diah Handayani, menjelaskan bahwa orang dengan komorbid, seperti asma, diabetes, dan gangguan paru, lebih rentan terinfeksi HMPV.

"Yang jelas memang pada orang yang komorbid kita perlu tetap waspada, terutama adalah komorbid-komorbid yang artinya sudah ada gangguan paru. Dan, memang sebaiknya dilakukan pengontrolan pada orang dengan komorbid karena dengan (komorbid seperti) diabetes tentunya akan meningkatkan risiko penyakit infeksi yang lain lagi," ujar Diah menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di webinar RS Persahabatan pada Jumat, 10 Januari 2025.

Diah menekankan pentingnya pengendalian kondisi komorbid untuk mencegah risiko infeksi lebih lanjut. Dia juga menambahkan bahwa pasien HMPV yang hanya menunjukkan gejala ringan, seperti batuk, tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Menurut saya kalau gejalanya hanya batuk tidak perlu dibawa ke mana pun, obati di rumah dengan obat-obatan simptomatik, kalaupun tidak ada datang aja ke puskesmas, tidak perlu dirujuk sampai ke rumah sakit, tidak perlu juga kita rujukan apalagi ke emergensi," ujarnya.

Apakah HMPV Serius?

Namun, situasi berbeda jika gejala HMPV yang muncul lebih berat, seperti sesak napas. Dokter Spesialis Paru, Prof. Erlina Burhan, menegaskan bahwa gejala berat, terutama pada anak-anak, memerlukan penanganan segera di instalasi gawat darurat (IGD).

"Kalau anak sampai sesak kan itu kasusnya emergensi, bisa dibawa ke emergensi, kasus seperti ini boleh ditangani di IGD dan bisa memakai BPJS. Karena memang anak kalau sesak harus segera ditangani, dapat oksigen, kalau ada wheezing (mengi) perlu steroid juga yang diinhalasikan. Kalau memang sesak harus dibawa (ke RS), tapi kalau ringan-ringan saja tidak perlu," ujar Erlina.

Cara Meredam Gejala HMPV

tangan berkeringat tanda penyakit apa
Orang dengan komorbid seperti diabetes dan asma lebih rentan terinfeksi HMPV. Gejala ringan cukup diobati di rumah, tapi gejala berat seperti sesak napas memerlukan penanganan medis segera (Ilustrasi by AI)

Sebagian besar kasus HMPV dapat ditangani di rumah dengan istirahat dan pengobatan simptomatik. Erlina menyarankan konsumsi obat batuk pilek atau pereda demam jika dibutuhkan. Selain itu, dia menyebut bahwa minuman hangat, termasuk jamu atau herbal, dapat membantu meredakan gejala asalkan aman dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Minum jamu atau herbal ya boleh-boleh saja, air hangat juga boleh. Sebagian demam itu membuat cairan tubuh banyak keluar sehingga perlu diganti, diganti dengan minum yang banyak. Minumnya boleh air putih, boleh yang mengandung herbal enggak masalah," kata Erlina.

Dia menambahkan bahwa pasien HMPV dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin.

"Kalau makan buah-buahan dan sayur karena kita ingin ada vitamin ya boleh, karena memang tujuannya meningkatkan daya tahan tubuh," tambahnya.

Gimana Biar Daya Tahan Tubuh Kuat?

sering sakit kepala pertanda apa
Orang dengan komorbid seperti diabetes dan asma lebih rentan terinfeksi HMPV. Gejala ringan cukup diobati di rumah, tapi gejala berat seperti sesak napas memerlukan penanganan medis segera (Ilustrasi by AI)

Erlina, yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menyarankan berbagai cara untuk memperkuat daya tahan tubuh agar mampu melawan infeksi virus. Hal-hal tersebut meliputi tidur teratur, menghindari stres, serta konsumsi vitamin, probiotik, dan prebiotik.

"Jadi apapun yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh itu dilakukan, contohnya tidur harus teratur jangan begadang. Kemudian jangan stres juga, minum vitamin, probiotik, prebiotik juga boleh silakan. Tapi, karena ini penyebabnya virus maka enggak minum antibiotik ya kecuali terbukti ada juga koinfeksi dengan kuman," ujar Erlina.

Dengan menjaga kesehatan tubuh dan mengontrol kondisi komorbid seperti diabetes atau kolesterol tinggi, risiko komplikasi akibat HMPV dapat diminimalkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya