Liputan6.com, Jakarta - Direktur RS Budi Setia Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara, dr James Komaling mengingatkan, agar masyarakat tidak panik dengan adanya virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi saluran pernapasan.
"Pesan dari saya jangan panik dengan situasi saat ini, karena kepanikan berlebih malah akan berdampak pada stres berlebih dan ujung-ujungnya hanya akan menurunkan daya tahan tubuh," kata James dilansir dari Antara, Selasa (11/2/2025).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Menurut James, peran hormon stres yang diproduksi tubuh saat panik membuat penyembuhan menjadi lebih lama. Meski HMPV memang sedang ramai dibicarakan masyarakat, tapi bukan berarti virus ini adalah virus baru.
HMPV, kata dia, sudah ada sejak 2001 dan pertama kali ditemukan di Belanda. James memastikan, virus tersebut tidak akan menimbulkan dampak seperti pandemi COVID-19, karena sifat virus itu yang akan sembuh sendiri dalam beberapa hari setelah terinfeksi.
Gejala umum yang dialami pasien HMPV, kata James, mirip flu biasa. Penderita biasanya mengalami demam, sakit kepala dan gejala infeksi pernapasan pada umumnya.
"Tapi bukan berarti kita menyepelekan virus ini," tegas James.
Meski bagi sebagian besar orang virus ini tidak berbahaya, tapi untuk sebagian kecil orang yang berisiko seperti lansia, bayi dan anak serta orang yang sedang dalam pengobatan penyakit tertentu yang memiliki efek pelemahan daya tahan tubuh, seperti penderita kanker dan penderita HIV.
Untuk mencegah penularan HMPV, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, di antaranya mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dekat dengan individu yang sakit, dan menutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin.
"Vaksinasi khusus untuk HMPV belum tersedia saat ini," ucap James.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)