Banyak pengalaman menakjubkan yang dialami orang-orang yang melakukan transpantasi. Seperti salah satunya, mungkin yang dialami Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ia mengaku setelah transplantasi hati, ia merasa muda kembali, energik, dan lebih semangat.
Tapi benarkah seseorang yang pernah melakukan transplantasi akan berubah karakternya seperti pemilik organ sebelumnya? Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Puri Indah, Dr. Agus Sudiro Waspodo Sp.PD, KGEH mengatakan kalau hal ini tidak benar.
"Orang yang habis di transpalantasi itu biasanya adalah orang yang kecil kemungkinan hidupnya. Tapi tidak bisa dikatakan bahwa semangat hidupnya atau perubahan perilakunya akibat dari transplantasi atau organ pendonornya," kata Agus, seperti ditulis Senin (30/9/2013).
Agus menilai, mungkin perubahannya akibat dari organ pendonor yang masih hidup dan tinggal di tubuh si penderita. Maksudnya adalah, ketika misalnya Dahlan Iskan melakukan donor hati, tentunya dokter menggunakan hati yang sehat dari orang yang sehat pula.
"Ketika ia tidak lagi memiliki harapan hidup, dan secara teknis usianya hanya beberapa minggu, ia seperti mendapatkan harapan hidup kedua yang akan membuatnya lebih sehat dari sebelumnya. Mungkin darisitu semangatnya," jelas Agus.
Tapi Agus kembali mengatakan, tergantung lagi orangnya. "Apakah ia menggunakan kesempatan hidup keduanya dengan baik atau tidak. Karena orang berubah tidak hanya berdasarkan transplantasi," tambahnya.
(Fit/Igw)
Tapi benarkah seseorang yang pernah melakukan transplantasi akan berubah karakternya seperti pemilik organ sebelumnya? Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Puri Indah, Dr. Agus Sudiro Waspodo Sp.PD, KGEH mengatakan kalau hal ini tidak benar.
"Orang yang habis di transpalantasi itu biasanya adalah orang yang kecil kemungkinan hidupnya. Tapi tidak bisa dikatakan bahwa semangat hidupnya atau perubahan perilakunya akibat dari transplantasi atau organ pendonornya," kata Agus, seperti ditulis Senin (30/9/2013).
Agus menilai, mungkin perubahannya akibat dari organ pendonor yang masih hidup dan tinggal di tubuh si penderita. Maksudnya adalah, ketika misalnya Dahlan Iskan melakukan donor hati, tentunya dokter menggunakan hati yang sehat dari orang yang sehat pula.
"Ketika ia tidak lagi memiliki harapan hidup, dan secara teknis usianya hanya beberapa minggu, ia seperti mendapatkan harapan hidup kedua yang akan membuatnya lebih sehat dari sebelumnya. Mungkin darisitu semangatnya," jelas Agus.
Tapi Agus kembali mengatakan, tergantung lagi orangnya. "Apakah ia menggunakan kesempatan hidup keduanya dengan baik atau tidak. Karena orang berubah tidak hanya berdasarkan transplantasi," tambahnya.
(Fit/Igw)