Yang Biasa Dihadapi Pria Perihal Seks, Cermati!

Dalam banyak penelitian, disebutkan depresi merupakan penyebab terbanyak terjadinya penurunan libido

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 10 Okt 2013, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2013, 06:00 WIB
seks-130925-b.jpg
Bila kita bicara tentang pencegahan disfungsi seksual (DS) pada pria dan pengobatannya, yang penting untuk diketahui adalah proses terjadinya DS, faktor risiko atau penyebab DS, lalu bicara tentang pencegahan dan pengobatannya.
    
Pada pria, siklus fungsi seksual yang normal mencakup 4 macam proses fisiologis, yakni, libido, ereksi, ejakulasi, dan orgasme. Penyimpangan atau kelainan dari proses-proses fisiologis yang normal ini disebut DS.

Kelainan tersebut dapat hanya mengenai satu atau lebih proses bersamaan. Misalnya disfungsi ereksi (DE), berefek pada libido dan ejakulasi. Bila DE adalah penyebabnya. DE harus disembuhkan dulu, baru libido dan proses ejakulasi akan kembali normal.
    
Pada umumnya, penderita jarang yang suka terus terang bicara soal hidup seksualnya. Sebaliknya, dokter enggan menanyakannya. "Penurunan libido merupakan problem umum," ujar Dr. Rudi yuwana , SpB.SPU, Urolog dari FK Undip Semarang seperti ditulis, Kamis (9/10/2013).

Di Amerika Serikat, survei nasional dalam tahun 1994 melaporkan, 33 persen di antara para wanita dan 57 persen di antara para pria menunjukkan penurunan gairah seks. Dalam penelitian lain, penderita dengan keadaan depresi menunjukkan prevalensi DS lebih tinggi, termasuk penurunan libido dibandingkan dengan anggota masyarakat lain.
    
Dalam banyak penelitian, disebutkan depresi merupakan penyebab terbanyak terjadinya penurunan libido. Di samping itu terdapat juga sebab-sebab organik yang menyebabkan penurunan kegairahan seks, antara lain; kelainan endokrin (diabetes mellitus, penyakit tyoid) (drug abuse, tobacco, obat-obat ), problem perkawinan, depresi masuk di dalamnya.
    
Karena itu, dalam kenyataannya, lebih dari 70 persen penderita depresi mengalami kemunduran dalam gairah seksual dan pada umumnya telah menunjukkan kelainan gejala klinis yang jelas.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya