Kapan Saat Suara Wanita Terdengar Seksi?

Tidak setiap hari suara wanita terdengar seksi. Ada saat-saat tertentu yang membuat suara perempuan terdengar lebih seksi, saat masa subur

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 18 Nov 2013, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2013, 15:00 WIB
bisikan121219a.jpg
Tidak setiap hari suara wanita terdengar seksi. Ada saat-saat tertentu yang membuat suara perempuan terdengar lebih seksi, yaitu di masa subur. Begitu diungkapkan para peneliti dari Amerika Serikat. Hasil ini diketahui dari rekaman suara perempuan yang diambil pada waktu yang berbeda dalam siklus menstruasi.

Hasilnya, majalah New Scientist, seperti dikutip Senin (18/11/2013) melaporkan suara yang dikategorikan sebagai paling menarik adalah saat para wanita ini berada di puncak kesuburan.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hormon seks bisa memengaruhi kerja kotak suara. Namun, perubahan tersebut bisa dibilang terlalu halus untuk diambil di banyak situasi. Berbeda dengan mamalia, tidak ada tanda-tanda nyata yang merujuk perempuan berada pada fase fertil atau subur.

Namun, hasil penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan sangat halus yang disebabkan oleh naik-turunnya hormon seks yang berbeda, bisa dideteksi oleh pria. Para pria ini, bisa jadi menemukan perempuan lebih atraktif, bahkan tanpa perlu menyadari penyebabnya.

Studi terakhir dari State University of New York, Albany, dan secara orisinal dipublikaskan dalam jurnal Human Evolution and Behavior, mencakup pengambilan rekaman suara perempuan, dihitung dari satu hingga 10 pada empat waktu selama siklus menstruasi dan diperdengarkan kepada pelajar pria dan perempuan.

Rekaman yang diambil pada masa ovulasi, saat sel telur dilepaskan, dan bisa dibuahi, ditandai sebagai suara paling atraktif ketimbang rekaman dari perempuan yang sama pada awal ataupun akhir siklusnya.

Para peneliti mencatat, lebih banyak studi diperlukan guna mengidentifikasi mekanisme biologis yang mendasari perbedaan perseptual ini. Meski demikian, bukti yang berkembang menunjuk pada dampak dari hormon di laring yang menjadi sumber perubahan.
 
Para peneliti tidak menguji rekaman untuk mengamati bila perempuan berbicara dengan nada lebih tinggi atau lebih rendah pada waktu berbeda dalam siklusnya. Satu suara menarik yang utama, yang berbeda secara halus, pada praktiknya bisa tidak berguna dalam dunia nyata.
 
“Orang mungkin tertarik pada suara perempuan yang sedang subur. Hubungan yang hilang ini adalah mencari bagaimana ‘suara seksi’ ini bekerja dalam percakapan biasa, di bar misalnya. Masalah lain yang dijunpai adalah kenyataan bahwa suasana hati perempuan berubah saat siklus menstruasi,” kata Dr. David Feinberg, dari Universitas McMaster, Kanada.

(Abd

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya