Anak Laki-laki yang Rajin Minum Susu, Tulangnya Tak Kuat?

Para peneliti menyebutkan, anak laki-laki yang minum susu rentan patah tulang dan pinggul.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Nov 2013, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 17:00 WIB
minum-susu-indonesia-130918b.jpg
Sebuah penelitian yang diungkap department of medicine at Brigham and Women's Hospital and Harvard Medical School, di Boston baru-baru ini cukup mengejutkan. Para peneliti dari kampus tersebut menyebutkan, anak laki-laki yang minum susu, rentan patah tulang dan pinggul.

Seperti dikutip laman Everydayhealth, Rabu (20/11/2013), peneliti sebelumnya penasaran atas penelitian sebelumnya yang menyatakan susu perlu dijadikan bagian penting dalam diet selama remaja karena khawatir risiko osteoporosis di masa depan.

Menurut penulis studi, Diane Feskanich, studi ini dilakukan kerena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada tulang anak hingga 50 sampai 60 tahun kedepan.

"Dan apa yang kami temukan mengejutkan. Konsumsi susu justru kami lihat berhubungan dengan meningkatknya risiko patah tulang lebih tinggi di antara laki-laki, tapi tidak pada perempuan, " kata Feskanich.

Para peneliti menganalisis pola konsumsi susu pada remaja yang telah dilaporkan pada 1986 oleh wanita yang berpartisipasi dalam Nurses 'Health Study' dan pada 1988 oleh orang yang berpartisipasi dalam Health Professional Follow-Up Study.

Semua peserta berkulit putih dan memiliki sejarah mengonsumsi susu secara rutin dari usia 13 sampai 18 tahun. Feskanich mengatakan, ada lebih dari 35.000 pria dan hampir 62.000 wanita yang diteliti selama 22 tahun.

"Selama waktu ini, 490 kasus patah tulang pinggul terjadi di kalangan pria dan lebih dari 1.200 terjadi di kalangan perempuan," katanya.

Melihat hal tersebut, peneliti pun melihat sejumlah faktor seperti diet, berat badan, riwayat merokok, pola olahraga, penggunaan obat resep dan kebiasaan minum susu saat ini.

"Penelitian ini memberikan fakta bahwa kepadatan tulang adalah masalah besar bagi pria," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, seorang profesor terkemuka di departemen ilmu nutrisi di Purdue University, Connie Weaver mengatakan bahwa temuan ini masih harus diperbincangkan kembali.

"Pertama-tama, fisiologi dasar antara pria dan wanita harus sama, karena kalsium merupakan mineral utama dalam semua tulang kita dan didasarkan pada kepercayaan minum susu akan membuat anak laki-laki lebih tinggi dan lebih rentan terhadap patah tulang. Selain itu juga dalam hal tulang, anak-anak berkembang pada tingkat yang berbeda sehingga tidak bisa dikatakan patah tulang atas dasar susu saja," katanya.

(Fit/Abd)





Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya