Kisah Jack Si Monyet Cerdas yang Jaga Palang Kereta Selama 9 Tahun

Menjadi petugas penjaga penjaga rel kereta api mungkin terlihat sepele tapi tidak mudah. Namun, percaya atau tidak, pekerjaan semacam ini sebenarnya pernah dikerjakan oleh seekor monyet dengan sempurna.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 17 Apr 2019, 18:50 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2019, 18:50 WIB
Monyet Cerdas
Ilustrasi Monyet Cerdas (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Menjadi petugas penjaga palang rel kereta api mungkin terlihat sepele tapi tidak mudah. Profesi yang menyangkut keselamatan orang banyak tersebut sekilas terlihat biasa-biasa saja seperti profesi pada umumnya, namun ada beberapa hal yang tidak dapat dianggap enteng di balik pekerjaan tersebut.

Menjadi penjaga palang rel kereta api adalah sebuah pekerjaan yang mudah namun memikul beban berat. Karena jika salah dalam menurunkan palang kereta, bisa berakibat fatal dan mengancam banyak nyawa orang yang melintasi rel kereta. Namun, percaya atau tidak, pekerjaan semacam ini sebenarnya pernah dikerjakan oleh seekor monyet dengan sempurna.

Kisah ini terjadi pada tahun 1880, ketika pekerja palang rel kereta api bernama James Edwin Wide, pergi ke pasar Afrika Selatan dia melihat seekor kera mengendarai gerobak sapi. Terkesan dengan kemampuan monyet itu, Wide membeli kera tersebut dan menamainya Jack dan menjadikannya sebagai hewan peliharaan, seperti yang Liputan6.com lansir dari Mental Floss, Rabu (17/4/2019).

Membantu Menjaga Pos Perlintasan Kereta Api

Jack Si Monyet Cerdas
Jack Si Monyet Cerdas (sumber: mentalfloss)

Waktu itu, Wide adalah pria yang kehilangan kedua kakinya karena kecelakaan kerja, maka sulit baginya untuk berjalan. Karena itu dia membutuhkan bantuan Jack, untuk mendorongnya ke pos jaga dan juga membantunya mengerjakan tugas rumah.

Jadi, pertama-tama dia mengajari primata tersebut untuk mendorongnya dengan troli kecil dan melakukan tugas, seperti mengerjakan tugas rumah, menyapu lantai dan membuang sampah.

Kemudian, dia juga mengajari Jack bagaimana menyalakan kotak sinyal palang kereta, saat peluit sudah mulai berbunyi. Dengan memperhatikan pola tersebut, Jack mulai terbiasa dan bekerja untuk menarik tuas sinyal palang kereta ketika peluit peringatan mulai berbunyi. Karena keterampilan Jack, Wide bisa bersantai sementara semua pekerjaan bisa dikerjakan oleh Jack.

Namun, jalan cerita mulai berubah ketika seorang penumpang kereta memperhatikan ke luar jendel, dan melihat seekor monyet menarik tuas perseneling palang kereta. Segera penumpang itu memberikan keluhannya pada menejer kereta api, bahwa seekor kera telah menjadi penjaga palang kereta.

Kemudian otoritas kereta api mencari tahu kebenaran itu, dan bertemu dengan Wide untuk meminta kejelasan, karena kebetulan dia yang seharusnya bertugas.

Sempat Diremehkan

Kemudian, mereka menguji apakah Jack benar-benar bisa melakukan pekerjaan itu, dan siapa sangka mereka justru terkesan dengan kemampuan Jack. "Jack tahu peluit sinyalnya, sama baiknya dengan saya, juga setiap tuas yang dia tarik selalu tepat,"tulis pengawas kereta George B. Howe yang mengunjungi Jack.

Alhasil, Jack diberikan pekerjaan dengan nomor resmi, bahkan dibayar 20 sen sehari dan setengah botol bir per minggunya. "Sangat menyentuh melihat bagaimana keduanya bekerja, ketika saya mendekat mereka berdua duduk di troli, lengan monyet itu melingkari leher tuannya," jelasnya.

Namun sayang, Jack meninggal tahun 1890 setelah menderita TBC, dia telah mengerjakan tugasnya selama 9 tahun tanpa pernah membuat kesalahan. Hal ini menunjukkan bukti bahwa kesempuraan mungkin lebih dari sekedar kondisi sebagai manusia, hewan pun demikian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya