Liputan6.com, Jakarta Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang bisa terjadi pada semua orang. Namun osteoporosis kerap dialami bagi kamu yang telah memasuki usia lanjut. Ya, usia lanjut kerap berisiko dan lebih cepat mengalami kondisi ini dibandingkan yang lain.Â
Baca Juga
Pada perkembangan normal. tingkat kepadatan tulang mencapai puncaknya di usia awal 20-an. Seiring dengan bertambahnya usia, kamu bisa kehilangan kepadatan tulang akibat berbagai macam faktor. Perlu diketahui juga bahwa osteoporosis merupakan proses yang berlangsung cukup lama, dan tidak tiba-tiba terjadi begitu saja.
Advertisement
Oleh karena itu kamu perlu mengetahui gejala osteoporosis yang biasa dirasakan dan sering diabaikan. Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber tentang gejala osteoporosis disertai dengan cara pencegahannya, Senin (24/6/2019).
Mengenal Tentang Osteoporosis
Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang secara keseluruhan. Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai rusaknya bagian dalam tulang. Tulang pun menjadi keropos dan rentan mengalami patah tulang.
Dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai tulang menjadi keropos. Umumnya osteoporosis baru diketahui setelah pasien mengalami jatuh atau berada dalam situasi yang membuat tulangnya retak.
Cedera yang kerap terjadi pada penderita osteoporosis adalah:
- Retak tulang pergelangan tangan,
- Retak tulang pinggul, dan
- Retak tulang belakang.
Namun keretakan ini dapat terjadi pada tulang lainnya seperti lengan dan panggul. Terkadang batuk atau bersin ringan pun bisa menyebabkan retak tulang atau retak pada bagian tulang belakang. Osteoporosis sendiri tidak menimbulkan rasa nyeri kecuali jika kondisi tersebut telah mengakibatkan tulang menjadi retak.
Advertisement
Faktor Penyebab Terjadinya Osteoporosis
Osteoporosis terjadi akibat menurunnya kepadatan tulang.Kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun. Tetapi, ada yang lebih berisiko dan lebih cepat mengalami kondisi ini dibandingkan yang lain.
Masa prima tulang adalah pada saat manusia memasuki usia dewasa. Dalam periode ini massa tulang sangat padat dan kuat. Kepadatan tulang terus berlanjut hingga usia akhir 20-an tahun dan mengalami penurunan secara bertahap saat usia 35 tahun.
Secara perlahan, tulang menjadi lebih rapuh dari sebelumnya. Semakin bertambah usia, kepadatan tulang semakin berkurang juga. Hal ini menyebabkan tulang jadi lemah, keropos, dan rentan retak. Ini empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis:
Jenis Kelamin
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada perempuan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang muncul saat menopause yang berpengaruh langsung terhadap kepadatan tulang.
Hormon estrogen pada perempuan yang memiliki peran penting dalam kesehatan tulang mulai menurun sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita juga mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.
Sedangkan pada laki-laki penyebab osteoporosis belum diketahui secara pasti. Namun ini ada hubungannya dengan hormon testosteron, yang turut andil dalam menjaga kesehatan tulang. Tubuh laki-laki tetap memproduksi testosteron sampai usia lanjut, namun risiko osteoporosis tetap ada jika kadar testosteronnya rendah.
Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh juga akan menurun. Pada usia 75-85 tahun, perempuan memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan laki-laki untuk mengalami kehilangan matriks tulang trabekular karena proses penuaan, penurunan penyerapan kalsium, dan peningkatan fungsi hormon paratiroid meningkat.
Keturunan
Bila kamu memiliki anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Ya, osteoporosis kerap menyerang orang dengan karakteristik tulang tertentu. Dalam garis keluarga, pasti satu dengan yang lainnya memiliki struktur genetik tulang yang sama.
Gaya Hidup
Selain beberapa penyebab di atas, ada juga faktor gaya hidup yang kerap memicu terjadinya osteoporosis. Faktor gaya hidup seperti mengonsumsi daging merah dan minuman bersoda, konsumsi minuman berkafein dan beralkohol, malan berolahraga, merokok, kurang kalsium, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu kerap menjadi penyebab terjadinya osteoporosis.
Gejala Osteoporosis Tinggi Badan Berkurang
Kehilangan tulang yang mengarah ke osteoporosis berkembang perlahan-lahan. Sering kali tidak ada gejala atau tanda-tada lahiriah. Seseorang mungkin tidak tahu mereka mengalaminya sampai mereka mengalami patah tulang setelah insiden kecil seperti jatuh, atau bahkan batuk dan bersin.
Area yang kerap terkena adalah pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Saat istirahat, tulang belakang dapat menyebabkan perubahan postur tubuh dan kelengkungan tulang belakang. Selain itu, ada beberapa gejala osteoporosis yang lebih spesifik yang biasa dirasakan, berikut ulasannya:
Tulang Menjadi Rapuh
Gejala osteoporosis yang pertama adalah penderita kerap mengalami peningkatan dalam kerapuhan tulang. Bila kamu bilum pernah didiagnosis penyakit ini, lebih baik untuk segera menemui dokter spesialis kamu.
Tinggi Berkurang
Gejala osteoporosis yang kedua adalah berkurangnya tinggi badan. Ya, walaupun banyak orang cenderung semakin pendek ketika usianya bertambah, namun kehilangan massa di tulang belakang akibat osteoporosis dapat menyebabkan berkurangnya tinggi secara signifikan.
Postur Tubuh yang Tidak Bagus
Postur tuuh yang jelek merupakan tanda terbesar dari gejala osteoporosis. Postur ini bisa saja merupakan vertebra yang sangat dipengaruhi oleh hilangnya massa tulang dan dapat berpotensi menyebabkan cacat bila tidak berhenti melakukannya.
Â
Advertisement
Gejala Osteoporosis Sakit Punggung
Kuku Rapuh
Meskipun bukan merupakan indicator yang cukup signifikan dari gejala osteoporosis, namun kuku rapuh juga dapat dikaitkan dengan tulang yang mulai keropos.
Nyeri Otot dan Sendi
Gejala osteoporosis yang kerap dirasakan juga adalah nyeri otot dan sendi. Kamu harus memperhatikan kondisi ini dan perlu memberi sedikit perhatian. Ya, kamu perlu mencatat kapan nyeri tersebut muncul. Bila hal ini menjadi masalah dan mengganggu aktivitas, kamu harus bersegera ke dokter untuk mendapatkan evaluasi persoalan kepadatan tulang kamu.
Sakit Punggung
Tulang yang lemah akibat osteoporosis dapat menyebabkan tulang belakang patah atau retak, sehingga membuat nyeri punggung. Bila kamu merasakan sakit punggung yang tidak jelas diakibatkan karena apa, maka segera mungkin untuk bertemu dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Malas
Olahraga rutin dapat memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan baik untuk tubuh dan pikiran, termasuk tulang. Di sisi lain, bagi kamu yang kerap bermalas-malasan dan tidak berolahraga secara rutin, maka akan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena osteoporosis karena memiliki tulang yang lebih lemah.
Cara Mencegah Osteoporosis
1. Cukupi Asupan Kalsium
Cara mencegah osteoporosis dan menhindari patah tulang yang menyakitkan bisa dilakukan dengan mendapatkan banyak kalsium yang cukup. Kamu bisa mendapatkan kalisum dari beberapa makanan dan suplemen.
2. Rutin Berolahraga
Suatu hal yang penting yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pencegahan adalah dengan banyak olahraga. Melakukan latihan angkat beban akan merangsang sel-sel yang membuat tulang baru. Dengan meningkatkan latihan menahan beban, kamu bisa mendorong tubuh untuk membentuk tulang yang lebih.
Melakukan latihan rutin dapat meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas dan mengurangi kemungkinan untuk jatuh dan patah tulang.
3. Menghentikan Kebiasaan Buruk
Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol juga dapat melindungi kamu dari osteoporosis. Rekomendasi maksimal mengenai konsumsi alkohol oleh perempuan adalah 2 kaleng bir dan oleh laki-laki sebanyak 2,5 kaleng bir dengan kadar alkohol 4,7 persen.
4. Mendapatkan Asupan Sinar Matahari yang Cukup
Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu tubuh dalam memproduksi vitamin D secara alami. Usahakan agar kulit terkena sinar matahri selama paling tidak 10 menit sebelum menggunakan tabir surya. Lakukan ini di pagi hari sebelum jam 9.
Vitamin D sangat diperlukan untuk penyerapan kalsium di dalam tubuh, Proses tersebut membantu memperkuat gigi dan tulang yang pada akhirnya dapat mencegah osteoporosis.
Â
Â
Â
Advertisement