Liputan6.com, Jakarta Berkembangnya teknologi saat ini semakin memudahkan banyak pihak untuk melakukan suatu hal. Bahkan, tak sedikit pula anak muda saat ini yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dijadikan sebagai lahan pekerjaan. Salah satunya ialah ojek online.
Ojek online sendiri memang telah cukup banyak ditemui di berbagai kota di Indonesia. Bahkan semua orang bisa menjadi driver ojek online dengan syarat yang ada. Tak sedikit pula cerita terkait para driver ojek online ini beredar di media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, terbaru beredar sebuah curhatan penumpang ojek online di media sosial yang mendapatkan driver tuna rungu. Cerita yang diunggah di Twitter oleh akun @ogiklo pada Rabu (7/8/2019) kemarin ini menjadi viral.
Bahkan cuitan tersebut telah di retweet sebanyak lebih dari 40 ribu kali. Tak hanya beredar di Twitter, curhatan penumpang ojek online ini juga menjadi viral di media sosial Instagram.
Dirangkum Liputan6.com dari akun Twitter @ogiklo, Kamis (8/8/2019) driver ojek online tuna rungu tersebut juga dirasa memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya. Menjadi seorang difabel bukan halangan untuk terus bekerja.
Tak Mau Lawan Arus
Seperti penumpang ojek online lainnya, pemilik akun Twitter @ogiklo juga berkomunikasi melalui fitur chat yang tersedia dengan sang driver. Tak hanya untuk mengonfirmasi pemesanan saja, akan tetapi juga mengonfirmasi titik penjempuan oleh driver ojek online.
Namun yang menjadi sorotan netizen ialah saat sang driver ojek online tersebut mengaku jika dirinya seorang tuna rungu. Bukan hanya itu saja, dalam tangkapan layar tersebut juga menyebutkan bahwa driver ojek online tersebut tak mau melawan arus untuk menjemput sang penumpang. Tentu saja tindakan dari driver ojek online tersebut mendapat apresiasi dari netizen.
Bahkan, dalam cuitan tersebut juga mengunggah foto yang memperlihatkan keterangan yang ada di belakang helm sang driver. Keterangan pada helm sang driver pun menyebutkan jika ia meminta maaf dan meminta kerjasamanya karena ia seorang tuna rungu.
Advertisement
Tetap Gigih dalam Bekerja
Dalam cuitannya, akun @ogiklo juga menyebutkan jika komunikasi dilakukan dengan menepuk pundak sang driver. Komunikasi juga dilakukan dengan cara mengarahkan salah satu spion kepada penumpang untuk melihat gerakan bibir.
Tentu saja hal ini mendapat apresiasi sebagai salah satu bentuk profesionalitas dalam bekerja. Sedangkan jika para penumpang akan berhenti ataupun belok, mereka diharuskan untuk menepuk pundak sang driver. Pada keterangan yang ditempel di bagian belakang helm bertuliskan jika 20 meter sebelum belok para penumpang diharuskan untuk menepuk pundak sang driver.
Jika ingin belok kanan, tepuk pundak kanan begitu juga sebaliknya. Bahkan, jika ingin berhenti para penumpang sebaiknya menepuk kedua pundak sang driver.
Kemarin dapet driver tuli. Selain tepuk pundak, doi ngobrol dengan 1 spion arah ke saya biar bisa liat gerakan bibir.
— mzG.alc (@ogiklo) August 7, 2019
Komunikasi baik antara konsumen dengan penyedia jasa adalah bentuk profesionalitas. Membuat bahasa sendiri juga nunjukin kalau bapak ini punya integritas tinggi. pic.twitter.com/6uiCMo5nd7
Reaksi Netizen
Menurut akun @ogiklo sendiri menjadi seorang difabel bukanlah sebuah halangan ataupun kekurangan. Akun tersebut juga mengapresiasi integritas yang dimiliki oleh driver ojek online karena tak ingin melawan arus lalu lintas.
Tentu saja unggahan Twitter akun @ogiklo menjadi sorotan para netizen. Tak sedikit pula netizen yang memberi apresiasi terhadap driver ojek online tersebut.
"Semangat kerjanya bapak, semoga dilancarkan rezekinya. Dan selalu bertemu dengan konsumen yang pengertian," tulis akun @Yessyhernaa.
"Bahkan sebelum menjelaskan dia mohon maaf dulu," ujar akun @KasihMeuthia
"((Gak mau lawan arus)) Cara simple untuk menghargai nyawa sendiri," ujar akun @krnagstone
"Keren ngga mau lawan arus," tulis akun @01idham.
Advertisement