Peduli Lingkungan, Pria Ini Ciptakan Kantong Plastik dari Kulit Mangga

Denxybel Montinola, seorang peneliti asal Cebu, Filipina, berhasil membuat plastik dengan memanfaatkan kulit mangga dan rumput laut.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 30 Agu 2019, 08:45 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 08:45 WIB
Denxybel Montinola
Denxybel Montinola (sumber: cebudailynews)

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal buah mangga? Buah mangga adalah salah satu buah paling populer di dunia. Bahkan buah mangga sendiri sudah tersebar diberbagai belahan dunia. Saking terfavoritnya mangga sering dijuluki si raja buah. Mangga ini ditunjuk sebagai raja buah-buahan karena sudah menguasai hati manusia.

Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan suku Anacardiaceae. Nama tersebut kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”. Selain semangka dan melon, mangga juga termasuk buah paling favorit untuk mengusir rasa haus.

Mangga memang terkenal dengan kesegaran buahnya yang tiada tara. Selain menyegarkan dan menyehatkan tubuh, buah mangga ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Manfaat dari mengonsumsi mangga ini juga dapat mengurangi beberapa penyakit. Tak hanya buahnya saja, ternyata bagian lain mangga bisa dimanfaatkan menjadi hal tak terduga, salah satunya kulitnya.

Salah satu manfaat tak terduga dari kulit mangga ini adalah menjadi kantong plastik. Bisa membayangkan bagaimana kulit mangga bisa berubah menjadi plastik? Pria asal Cebu, Filipina ternyata yang telah menemukan inovasi unik tersebut seperti Liputan6.com lansir dari Cebu Daily News, Jumat (30/8/2019).

Kantong Plastik Kulit Mangga

Denxybel Montinola (sumber: cebudailynews)
Denxybel Montinola (sumber: cebudailynews)

Denxybel Montinola, seorang peneliti asal Cebu, Filipina, berhasil membuat plastik yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan kulit mangga dan rumput laut. Alasan Montinola memilih buah mangga dan rumput laut karena keduanya dapat dengan mudah ditemukan di Filipina, bahkan termasuk dalam daftar 10 besar komoditi ekspor dari Filipina.

Pria berusia 23 tahun ini melakukan riset di Institute of Biological Chemistry di Academia Sinica, Taiwan itu mengukapkan plastik buatannya ini adalah produk ramah lingkungan karena dibuat dari tanaman. Plastik ini juga tidak akan menghasilkan tumpukan sampah, karena dapat larut dalam air. Berbeda dengan plastik konvensional yang akan hancur menjadi partikel-partikel kecil yang dapat masuk ke dalam makanan dan membahayakan kesehatan.

Selain membuat inovasi plastik ramah lingkungan dari kulit mangga dan rumput laut, Montinola juga menyulap kulit mangga menjadi bahan untuk keperluan medis.  "Kami tidak hanya membuat bioplastik dari bahan ini, tetapi juga membuat lapisan pelindung kulit untuk korban luka bakar atau pendarahan," tutur Montinola.

Material plastik buatan pria lulusan University of San Carlos itu telah ditampilkan di kompetisi DOST-BPI Science Awards 2019 pada 1-2 Agustus lalu. Ia mengaku, ide pembuatan plastik ramah lingkungan ini muncul setelah melihat sebuah video di media sosial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya