Gejala Kanker Payudara pada Pria, Kenali Faktor Risikonya

orang tidak menyadari pria juga bisa terkena kanker payudara

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 31 Okt 2019, 13:25 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 13:25 WIB
Ilustrasi payudara pria
Ilustrasi payudara pria (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Kanker payudara memang sering menyerang pada wanita, tapi tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mendapatkan penyakit ini. Banyak orang tidak menyadari bahwa pria juga memiliki jaringan payudara. Kanker payudara dimulai ketika sel-sel di payudara mulai tumbuh di luar kendali. Sel-sel ini biasanya membentuk tumor yang sering terlihat pada rontgen atau dirasakan sebagai benjolan.

Kanker payudara pada pria adalah kanker yang relatif jarang tetapi kanker yang sering didiagnosis oleh dokter pada tahap selanjutnya. Kanker payudara pria menyumbang kurang dari 1% dari semua diagnosis kanker di seluruh dunia. Salah satu faktor dalam keterlambatan diagnosis adalah kurangnya kesadaran.

Jika mayoritas wanita mengetahui cara mendeteksi kanker payudara, pria tak memiliki banyak kesadaran akan kanker payudara. Padahal, pria memiliki sejumlah kecil jaringan payudara dibandingkan dengan wanita. Ini dapat membuat lebih mudah mendeteksi kanker pada pria.

Lebih jelasnya, berikut tanda kanker payudara pada pria dan faktor risikonya sebagaimana dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/10/2019).

Tanda kanker payudara pria

Ilustrasi pria sakit flu
Ilustrasi (iStock)

Gejala kanker payudara pada pria mirip dengan pada wanita. Sebagian besar kanker payudara pria didiagnosis ketika seorang pria menemukan benjolan di dadanya. Tetapi tidak seperti wanita, pria cenderung menunda pergi ke dokter sampai mereka memiliki gejala yang lebih parah, seperti pendarahan dari puting. Padahal pada titik ini, kemungkinan kanker sudah menyebar.

Benjolan

Tanda kanker payudara yang paling umum adalah adanya benjolan atau penebalan pada jaringan payudara. Benjolan ini bisa muncul di satu sisi payudara atau keduanya. Munculnya benjolan di payudara bisa berada di bawah puting. Benjolan terasa kenyal, tidak bergerak, dan terkadang tidak menimbulkan rasa sakit.

Keluarnya cairan

Saat kanker payudara pada pria berkembang, akan muncul cairan yang keluar dari saluran puting. Cairan ini merupakan cairan tumor yang memenuhi jaringan payudara. Seseorang dapat mengamati keluarnya cairan dari puting susu, yang bisa tipis atau tebal dan warnanya bervariasi dari bening hingga susu hingga kuning, hijau, atau merah.

Tanda kanker payudara pria lainnya

Sakit tenggorokan (iStock)
Ilustrasi sakit tenggorokan (iStockphoto)

Puting terasa sakit

Selain keluarnya cairan, puting juga akan terasa sakit. Rasa sakit bisa berkisar antara nyeri ringan hingga ekstrem. Rasa sakit ini didapat dari luka terbuka karena tumor.

Perubahan penampilan payudara

Pada payudara yang tidak normal, penampilan puting akan terlihat berbeda. Puting bisa terlihat mendorong ke dalam. Muncul pula kemerahan atau luka pada puting dan areola. Di kulit atas payudara juga akan terlihat kemerahan, kerak, lesung, atau perubahan lain.

Pembengkakan kelenjar getah bening

Pada kasus kanker payudara pada pria stadium lanjut, pria akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan. Ini terjadi jika kanker sudah mulai menyebar ke luar jaringan payudara. Pada masa ini nyeri dan sakit tulang juga mungkin terjadi.

Kadang-kadang kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan atau di sekitar tulang leher dan menyebabkan benjolan atau pembengkakan di sana, bahkan sebelum tumor asli di payudara cukup besar untuk dirasakan.

Faktor risiko kanker payudara pada pria

Ilustrasi Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit (pixabay.com)

Usia

Baik pria maupun wanita, seseorang lebih mungkin terkena kanker payudara seiring bertambahnya usia. Kanker payudara pada pria paling sering didiagnosis di usia 60 tahunan. Namun, tidak menutup kemungkinan orang bisa mengalami kanker payudara pada usia berapa pun.

Genetik

Gen tertentu meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara pada pria. Ini termasuk gen BRCA1 dan BRCA2. Gen-gen ini mengkode protein yang mencegah sel-sel payudara tumbuh di luar kendali. Baik pria maupun wanita yang mewarisi mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 berada pada risiko kanker payudara, meskipun risiko mereka masih kecil. Risiko kanker payudara berada sekitar 1 persen jika memiliki gen BRCA1, dan 6 persen jika memiliki gen BRCA2.

Sindrom Klinefelte

Sindrom genetik ini terjadi ketika anak laki-laki dilahirkan dengan lebih dari satu salinan kromosom X. Sindrom Klinefelter menyebabkan perkembangan testis yang tidak normal. Akibatnya, pria dengan sindrom ini menghasilkan kadar hormon pria (androgen) yang lebih rendah dan lebih banyak hormon wanita (estrogen).

Kegemukan

Obesitas dikaitkan dengan kadar estrogen yang lebih tinggi dalam tubuh, yang meningkatkan risiko kanker payudara pria.

Faktor risiko kanker payudara pada pria

Ilustrasi orang sakit
Ilustrasi orang sakit (sumber: iStockphoto)

Penyakit testis atau pembedahan

Memiliki testis yang meradang (orkitis) atau operasi untuk mengangkat testis (orchiectomy) dapat meningkatkan risiko kanker payudara pria. Kerusakan pada testis dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Paparan hormon

Pria berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara jika menggunakan obat berbasis hormon (misalnya, untuk mengobati kanker prostat), atau jika tubuh terpapar estrogen melalui makanan, pestisida, dan produk lainnya.

Paparan radiasi

Radiasi bisa terkait dengan kanker payudara. Jika seseorang menerima radiasi ke dada untuk mengobati kanker jenis lain, ia bisa berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

Penyakit hati

Kondisi tertentu, seperti sirosis hati, dapat mengurangi hormon pria dan meningkatkan hormon estrogen, meningkatkan risiko kanker payudara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya