5 Risiko Menggunakan WhatsApp yang Dimodifikasi, Bisa Ancam Privasi

WhatsApp modifikasi bisa membahayakan pengguna.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 18 Nov 2019, 14:20 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 14:20 WIB
Cara kunci WhatsApp
WhatsApp (Sumber:Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai aplikasi berkirim pesan terbesar, WhatsApp menjadi andalan banyak orang. Aplikasi ini memberi banyak kemudahan dalam berkirim pesan dan berkomunikasi. Dengan berbagai fitur canggih, berkirim pesan jadi lebih mudah dan praktis melalui aplikasi satu ini.

Meski telah menawarkan berbagai fitur, tak jarang orang masih belum puas dengan apa yang telah diberikan. Fitur-fitur yang dikeluarkan WhatsApp masih dirasa belum maksimal dan memiliki batasan tertentu. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para pengembang pihak ketiga.

Kini banyak WhatsApp dengan versi yang telah dimodifikasi. Versi ini menawarkan fitur yang 'lebih' dari versi WhatsApp resmi. Fitur-fitur ini memang menggiurkan, membuat tak sedikit pengguna beralih ke aplikasi tidak resmi ini. Di balik fitur-fitur menariknya, WhatsApp modifikasi menyimpan bahaya yang mengintai para penggunanya.

Jika kamu tergiur dengan fitur-fitur menarik dalam WhatsApp mode ini, kamu perlu mengetahui dampak buruk apa saja yang ditimbulkan aplikasi ini. Berikut ulasan mengenai risiko menggunakan WhatsApp yang dimodifikasi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (18/11/2019).

Mengenal WhatsApp yang dimodifikasi

Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Freepik
Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Freepik

Ada banyak macam WhatsApp yang dimodifikasi seperti GBWhatsApp dan WhatsApp Plus, WhatsApp Gold, dan kloningan WhatsApp lainnya. Semua jenis WhatsApp ini merupakan aplikasi ilegal. WhatsApp modifikasi atau yang juga dikenal dengan WhatsApp Mod merupakan aplikasi WhatsApp yang telah dimodifikasi oleh pihak ketiga.

WhatsApp modifikasi memiliki kemampuan untuk menghapus semua batasan yang dimiliki WhatsApp resmi. Aplikasi ini memang menawarkan sejumlah fitur unggulan yang tidak dapat ditemukan di WhatsApp resmi. Sebut saja fitur untuk mengirim foto dalam jumlah banyak sekaligus, menyembunyikan status online, atau memalsukan tampilan waktu 'last seen'.

WhatsApp modifikasi tidak tersedia secara resmi di Play Store. Pengguna harus mengunduh dan menginstal secara manual aplikasi ini di situs pihak ketiga. Sudah jauh dikenal sebelumnya, berbagai aplikasi yang diunduh di situs pihak ketiga tak bisa dipercaya keamanannya.

Keamanan privasi terancam

[Bintang] Lagi Viral di WhatsApp, Momo Challenge Ngajak Orang untuk Bunuh Diri
Keamanan privasi terancam (Ilustrasi: Pexels.com)

Aplikasi WhatsApp yang dimodifikasi akan mengirim dan menerima pesan melalui server Whatsapp resmi, mirip dengan aplikasi resmi. Meski begitu, ini bukan jaminan 100% bahwa pesanmu aman dan tak tersentuh oleh pihak ketiga. Ini tentunya dapat membahayakan keamanan privasi pengguna.

Beberapa tahun yang lalu, pakar keamanan mengklaim bahwa WhatsApp Plus berisi tautan ke situs web mencurigakan dan pernah ditemukan dapat berkomunikasi dengan server pihak ketiga. Menggunakan aplikasi semacam ini bisa menyebabkan kebocoran privasi. Aplikasi modifikasi ini bisa menyalin data seperti kontak, nama, media, dan pesan-pesan yang kamu kirimkan. Data-data ini bukan tidak mungkin bisa disalahgunakan oleh para pelaku cyber crime.

Akun bisa di blokir

WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

WhatsApp secara terang-terangan sudah memblokir penggunanya yang menggunakan WhatsApp modifikasi. WhatsApp pun mengimbau kepada yang masih menggunakan layanan pihak ketiga tersebut, agar segera menghapus aplikasi sejenis GBWhatsApp atau WhatsApp Plus dan menginstal aplikasi resmi.

Perlu dicatat bahwa WhatsApp bukan platform open-source yang berarti tidak ada yang bisa menyalin kode WhatsApp untuk meluncurkan aplikasi individual mereka sendiri. Versi mod dari WhatsApp seperti YoWhatsApp, GBWhatsApp, WhatsApp Plus hanyalah aplikasi kloningan.

Whatsapp telah membatasi pengguna untuk menggunakan versi aplikasi ilegal yang dimodifikasi. WhatsApp akan menangguhkan akun pengguna yang ditemukan menggunakan versi modifikasi dari WhatsApp. Jadi, risiko kehilangan akun juga tinggi saat menggunakan WhatsApp modifikasi.

Jika kamu sudah terlanjur menggunakan WhatsApp ini dan akunmu ditangguhkan, kamu masih bisa mendapatkan kembali akunmu setelah 24 jam.

Berpotensi membahayakan perangkat

WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Aplikasi WhatsApp modifikasi seperti WhatsApp Plus berisi tautan ke situs web berbahaya yang dapat diakses oleh server pihak ketiga. Tak cuma kebocoran privasi, aplikasi semacam ini juga bisa dapat menginstal adware di perangkatmu.

Bahkan situs web bajakan yang kamu gunakan untuk mengunduh aplikasi modifikasi tersebut dapat menginstal malware di perangkat. Efek ini tentunya bisa merusak sistem dan perangkatmu secara keseluruhan. Kamu mungkin akan menghadapi iklan dan malware berbahaya di situs bajakan, sehingga sulit untuk memperbarui aplikasimu tanpa Google Play.

Tidak bisa melakukan pembaruan lewat Google play

Ilustrasi Whatsapp
Ilustrasi Whatsapp (Foto: Unsplash.com/Christian Wiediger)

WhatsApp seperti WhatsApp Plus, Gold, dan mod WhatsApp lainnya bukanlah aplikasi resmi. Ini membuat aplikasi yang dimodifikasi ini tidak dapat diperbarui melalui Google Play. Kamu harus mengunjungi situs pihak ketiga untuk mengunduh versi terbaru dari aplikasi mod WhatsApp dan kemudian menginstalnya secara manual.

Ketika versi aplikasi Whatsapp baru (dengan fitur baru) telah secara resmi tersedia di Google Play, kamu tidak bisa langsung memperbaruinya, Kamu harus menunggu sampai versi revisi terbaru dikeluarkan oleh pengembang pihak ketiga.

Berisi iklan

Belum Semua Brand Yakin Efektivitas Iklan Mobile
Berisi iklan

Pada versi resminya, WhatsApp tersedia secara gratis tanpa iklan apapun. WhatsApp resmi tidak akan pernah menampilkan iklan. Sebaliknya, versi WhatsApp modifikasi bisa saja berisi iklan.

Iklan ini digunakan menghasilkan pendapatan. Pengembang yang tidak sah dapat menyertakan iklan di aplikasi mereka yang dimodifikasi kapan saja. Iklan ini pastinya sangat menganggu dan bisa membawamu mengklik situs-situs berbahaya lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya