Liputan6.com, Vatikan - Ketika dunia dikejutkan oleh kabar wafatnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, satu nama yang mungkin belum dikenal luas muncul ke permukaan: Kardinal Kevin Farrell. Dialah sosok yang pertama kali mengumumkan bahwa Paus telah “kembali ke rumah Bapa.”
Farrell bukan sekadar penyampai kabar duka. Ia juga menjalankan peran penting sebagai camerlengo — pejabat yang mengelola urusan Vatikan selama masa kekosongan kepemimpinan, yakni setelah seorang paus wafat hingga terpilihnya paus baru, dikutip dari laman BBC, Selasa (22/4/2025).
Baca Juga
Paus Fransiskus sendiri yang menunjuk Farrell sebagai camerlengo pada tahun 2019. Dalam peran ini, ia bertanggung jawab mengatur berbagai tahapan penting, termasuk konklaf atau pemilihan Paus berikutnya, serta memimpin rangkaian upacara penghormatan terakhir kepada Paus.
Advertisement
Perjalanan Panjang Sang Kardinal
Kevin Farrell lahir di Dublin, Irlandia, pada 1947. Ia menempuh pendidikan di Universitas Salamanca di Spanyol dan Universitas Kepausan Gregorian di Roma. Kariernya di gereja mencakup pengalaman internasional: dari pendeta di Universitas Monterrey di Meksiko hingga pelayan jemaat di Bethesda, Maryland, AS.
Farrell menghabiskan lebih dari 30 tahun melayani gereja-gereja di Amerika Serikat. Ia diangkat menjadi Uskup Dallas pada 2007. Sembilan tahun kemudian, Paus Fransiskus memanggilnya ke Vatikan untuk memimpin departemen baru yang menangani pelayanan pastoral keluarga, sekaligus mengangkatnya sebagai kardinal.
Tak berhenti di situ, pada tahun 2023, Farrell juga ditunjuk sebagai Presiden Mahkamah Agung Negara Kota Vatikan dan Presiden Komisi untuk Masalah Rahasia.
Peran Sentral Setelah Wafatnya Paus Fransiskus
Sebagai camerlengo, Kardinal Farrell akan memimpin verifikasi kematian Paus Fransiskus, termasuk menempatkan jasad dalam peti jenazah dan memimpin pemindahan dari kapel Domus Santa Marta ke Basilika Santo Petrus. Upacara penghormatan diperkirakan berlangsung mulai Rabu pagi waktu Vatikan.
Meski jarang terjadi, secara teknis seorang camerlengo bisa saja terpilih menjadi paus. Sejarah mencatat dua contoh: Gioacchino Pecci (Paus Leo XIII) pada 1878 dan Eugenio Pacelli (Paus Pius XII) pada 1939.
Kini, di usia 77 tahun, Kardinal Kevin Farrell mengemban peran historis di tengah masa transisi kepemimpinan Gereja Katolik — sosok yang sebelumnya bekerja dalam diam, kini menjadi tokoh kunci di balik salah satu momen paling sakral di Vatikan.
Advertisement
