Liputan6.com, Jakarta Biografi Ahok singkat banyak menjadi inspirasi. Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama merupakan Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014 hingga 9 Mei 2017. Ahok dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang keras dan tegas.
Dibalik sikap keras dan tegasnya, Ahok banyak dikagumi masyarakat. Hingga kini Ahok memiliki banyak penggemar dari berbagai elemen masyarakat. Biografi Ahok singkat bisa mengajak Anda mengenal Ahok lebih dalam.
Advertisement
Baca Juga
Biografi Ahok singkat akan membahas kiprahnya sebagai tokoh berpengaruh di Indonesia. Biografi Ahok singkat berisi perjalanan Ahok mulai dari menjadi pengusaha hingga menjadi Komisaris Utama Pertamina saat ini. Ada banyak kisah dalam biografi Ahok singkat yang menarik untuk diketahui.
Berikut biografi Ahok singkat yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (10/10/2020).
Biografi Ahok singkat: Keluarga
Biografi Ahok singkat yang pertama adalah membahas keluarganya. Anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa ini memiliki nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama. Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).
Nama Ahok didapat dari sang ayah yang ingin anak pertamanya menjadi anak yang sukses. Awalnya Ahok diberi panggilan Banhok. "Ban” berarti puluhan ribu, sedang “Hok” berarti belajar. Banhok diartikan belajar dari segala bidang. Seiring berjalannya waktu, Banhok lebih sering dipanggil Ahok.
Masa kecil Basuki lebih banyak dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, hingga selesai menamatkan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama. Setelah sang ayah meninggal, Ahok dititipkan kepada keluarga Misribu. Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta. Almarhumah Misribu Andi Baso Amier ialah sosok orang tua angkat Ahok dari Bugis.
Ahok menikah dengan Veronica, kelahiran Medan, Sumatera Utara dan telah dikaruniai 3 buah hati yaitu Nathania Purnama, Nicholas Purnama, Daud Albeenner Purnama. Namun keduanya memutuskan bercerai pada tahun 2018.
Ahok kemudian menikahi mantan ajudan Veronica Tan, yakni Puput Nastiti Devi pada tahun 2019. Pasangan ini dikaruniai seorang putra bernama Yosafat Abimanyu Purnama yang lahir pada tanggal 6 Januari 2020.
Advertisement
Biografi Ahok singkat: Pendidikan
Ahok mengambil jurusan Teknik Geologi, Universitas Trisakti dan selesai pada tahun 1989. Setelah menempuh pendidikannya di Jakarta, ia kemudian kembali ke kampung halamannya dan kemudian memulai usaha dengan mendirikan perusahaan bernama CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan untuk PT Timah yang terkenal di Belitung Timur.
Namun hanya berlangsung selama dua tahun Ahok di dunia pertambangan, ia kemudian melanjutkan kuliahnya dengan mengambil program master manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta tahun 1992.
Biografi Ahok singkat: Politik
Seusai menempuh pendidikan S2, Ahok pernah bekerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta yang bergerak dalam bidang kontraktor listrik. Hingga akhirnya ia kembali ke kampong halamanya, Belitung Timur dan sempat mendirikan perusahaan bernama PT Nurindra Ekapersada.
Dilansir dari situs ahok.org, pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat. Ahok mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan politik dan birokrasi yang korup.
Sempat terpikir olehnya untuk hijrah dari Indonesia ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh sang ayah yang mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib mereka.
Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat, keinginan untuk membantu rakyat kecil di kampungnya, dan juga kefrustasian yang mendalam terhadap kesemena-menaan pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke politik di tahun 2003.
Pertama-tama ia bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model kampanye yang lain dari yang lain, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat, dan memberi nomor handphone Ahok. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Belitung Timur tahun 2005, Ahok berpasangan dengan Khairul Effendi, B.Sc. dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ikut sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Dengan mengantongi suara 37,13 persen pasangan ini terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belitung Timur definitif pertama.
Pada akhirnya Ahok mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo dalam Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012. Pasangan Jokowi-Ahok ini mendapat 1.847.157 (42,60%) suara pada putaran pertama, dan 2.472.130 (53,82%) suara pada putaran kedua, mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Pada 14 November 2014, DPRD DKI Jakarta mengumumkan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang telah menjadi Presiden Republik Indonesia. Setelah pengumuman ini, DPRD DKI Jakarta mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri agar Ahok dilantik menjadi gubernur.
Ahok menuntaskan jabatannya hingga 2017 dengan dibantu Djarot Saiful Hidayat sebagai wakilnya. Pada 2017, ia ingin meneruskan masa jabatannya, tetapi kalah dari pasangan Anies Baswedan & Sandiaga Uno.
Advertisement
Biografi Ahok singkat: Penahanan
Dalam kariernya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok telah memicu berbagai macam kontroversi yang kebanyakan disebabkan oleh pernyataannya. Beberapa di antaranya adalah kontroversi lahan Rumah Sakit Sumber Waras, penertiban Kalijodo, tuduhan mencap warga sebagai "komunis", penggunaan kata-kata kasar, dan pernyataannya terkait dengan "dibohongi pake surah Al-Maidah 51", atau juga kasus penodaan agama, yang memicu tanggapan keras berupa rangkaian Aksi Bela Islam.
Pada tanggal 9 Mei 2017, Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dipimpin oleh ketua majelis hakim, Dwiarso Budi Santiarto atas kasus penodaan agama. Pada tanggal 24 Januari 2019, Ahok dibebaskan dari penjara.
Komisaris Utama Pertamina
Pada tanggal 22 November 2019, Basuki resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina. Selain itu, Ahok pun kini memiliki dua jabatan di Pertamina berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina, Senin, 23 Desember 2019. Tak hanya Komisaris Utama, mantan Bupati Belitung itu kini juga menjadi Komisaris Independen.
Sebelum secara resmi diamanatkan jabatan oleh Erick Thohir, Basuki diisukan akan menjabat beberapa posisi penting di beberapa BUMN, seperti Dirut Pos Indonesia, Bank Mandiri, PLN, Pertamina, BTN, BPJS, Krakatau Steel, Garuda Indonesia, Inalum, dan Bulog.
Advertisement