Liputan6.com, Jakarta Macam-macam konjungsi sangat beragam. Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai macam-macam konjungsi, penting untuk memahami apa itu konjungsi. Sebenarnya, konjungsi adalah kata sambung untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Kata konjungsi memiliki jenis yang bervarasi sesuai penggunaannya.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa macam-macam konjungsi konjungsi ini antara lain seperti dan, atau, namun, tetapi, dan masih banyak lagi. Kemudian, macam-macam konjungsi diklasifikasikan sesuai fungsi penggunaannya. Konjungsi penting untuk memperjelas sebuah kalimat.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai macam-macam konjungsi, berikut ini Liputan6.com sudah merangkumnya dari berbagai sumber, Selasa (2/3/2021).
Pengertian Konjungsi
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Â
2. Menurut Kridalaksana (1994: 102)
Konjungsi adalah suatu kategori yang memiliki fungsi sebagai memperluas satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam suatu konstruksi.
Â
3. Menurut Sumarlan (2003: 32)
Konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan suatu unsur satu dengan yang lainnya dalam sebuah kalimat, paragraf atau sebuah wacana.
Advertisement
Macam-macam konjungsi dilihat dari fungsinya
Apabila dilihat dari kedudukannya, macam-macam konjungsi bisa dibagi menjadi dua yaitu sederajat dan bertingkat.
1. Kata konjungsi sederajat
Kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara terdiri dari beberapa hal berikut:
Menggabungkan biasa; dan, dengan, serta.
Menggabungkan pilihan: atau
Menggabungkan pertentangan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya
Menggabungkan pembetulan: melainkan, hanya
Menggabungkan penegasan: bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, jangankan
Menggabungkan batasan: kecuali, hanya
Menggabungkan urutan: lalu, kemudian, selanjutnya
Menggabungkan persamaan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah
Menggabungkan penyimpulan: jadi, karena itu, oleh sebab itu
Â
2. Kata konjungsi bertingkat
Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat dibedakan sebagai berikut:
Menyatakan sebab: sebab dan karena
Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi, dan asal
Menyatakan tujuan: agar dan supaya
Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.
Menyatakan akibat: sampai, hingga, dan sehingga
Menyatakan sasaran: untuk dan guna
Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, dan laksana
Macam-macam konjungsi antar kalimat dan paragraf
1. Konjungsi antar kalimat
Konjungsi antar kalimat merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri. Berikut pembagian konjungsi antar kalimat:
Makna konsekuensi atau akibat: dengan demikian, akibatnya.
Makna kebalikan: sebaliknya, berbeda dengan
Makna keadaan setelahnya: kemudian, selanjutnya, setelah itu.
Makna keadaan sebenarnya: sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya
Makna keadaan sebelumnya: malahan, bahkan, tak hanya itu.
Makna mempertentangkan keadaan sebelumnya: akan tetapi, sayangnya, namun.
Makna kesediaan: biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian
Â
2. Konjungsi Antar Paragraf
Konjungsi antar paragraf digunakan untuk mengawali suatu paragraf yang memiliki korelasi dengan paragraf sebelumnya. Contoh dari konjungsi antar paragraf adalah terebih lagi, disamping, oleh karena itu, berdasarkan, jadi, dan pun.
Advertisement
Macam-macam konjungsi antar klausa
Konjungsi antar klausa merupakan kata penghubung antara dua buah klausa atau lebih. Terdapat tiga macam konjungsi antar klausa, yaitu konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif.
Â
1. Konjungsi koordinatif
Konjungsi koordinatif menghubungkan dua atau lebih unsur baik kata maupun klausa yang sama pentingnya atau setara. Konjungsi koordinatif hanya menggunakan satu kata untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki status setara. Contoh: dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan.
Â
2. Konjungsi subordinatif
Konjungsi subordinatif menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Kedua klausa dalam konjungsi subordinatif tidak setara. Klausa yang memiliki tingkatan lebih tingi disebut induk kalimat sedangkan klausa yang lebih rendah disebut anak kalimat. Berikut pembagiannya:
Penghubung subordinatif atributif: yang.
Penghubung subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.
Penghubung subordinatif syarat: jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
Penghubung subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
Penghubung subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya.
Penghubung subordinatif konsesif: biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun).
Penghubung subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih.
Penghubung subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
Penghubung subordinatif hasil: sehingga, sampai(sampai), maka(nya).
Penghubung subordinatif alat: dengan, tanpa.
Penghubung subordinatif cara: dengan, tanpa.
Penghubung subordinatif komplementasi: bahwa.
Penghubung subordinatif perbandingan: sama …. dengan, lebih …. dari(pada).
Â
3. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek dan satu predikat.
Â
Contoh: baik ... maupun, tidak hanya ..., tetapi juga, bukan hanya ..., melainkan juga, demikian ... sehingga, sedemikian rupa ... sehingga, apa(kah) ... atau, entah ... entah, jangankan ..., ... pun.