12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil Selain Stres

Beberapa penyebab keguguran pada ibu hamil ini perlu Anda waspadai.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 14 Jul 2021, 17:10 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 17:10 WIB
12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
ilustrasi keguguran/Photo by rawpixel.com from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Penyebab keguguran dapat terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya stres yang berlebih. Keguguran atau abortus spontan adalah kematian janin dalam kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Setidaknya 10–20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran.

Tanda-tanda utama keguguran adalah perdarahan dari vagina dan nyeri perut yang tak biasa. Namun, kedua kondisi tersebut tidak spesifik menandai kematian pada janin, sehingga perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut.

Keguguran dapat terjadi karena berbagai alasan medis dan banyak di antaranya tidak bisa dikendalikan. Tetapi dengan mengetahui faktor-faktor risiko, tanda-tanda, dan sebab-sebab dapat membantu Anda untuk lebih memahami penyebab keguguran dan membantu Anda untuk mengantisipasi hal tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan mengenai penyebab keguguran yang sering terjadi pada ibu hamil yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (14/7/2021).

Masalah pada Kromosom dan Plasenta

12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
Ilustrasi kromosom (Carolina Biological)

1. Masalah pada Kromosom

Penyebab keguguran pada ibu hamil yang pertama adalah akibat ada masalah pada kromosom. Kromosom adalah kumpulan dari DNA. Kromosom berisi serangkaian informasi terperinci yang mengendalikan berbagai faktor di tubuh bayi, mulai dari bagaimana sel-sel tubuh berkembang hingga warna mata seperti apa yang dimiliki bayi.

Pada beberapa kasus, ibu hamil memiliki masalah pada kromosom bayi yang dikandungnya. Hal ini bisa terjadi pada saat pembuahan. Biasanya, kelainannya adalah janin menerima terlalu banyak atau tidak cukup kromosom. Sebenarnya alasan bagaimana kelainan kromosom ini bisa terjadi belum dapat dipastikan, tetapi ini dapat menyebabkan janin tidak akan dapat berkembang secara normal, yang bisa mengakibatkan keguguran.

2. Masalah pada Plasenta

Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah adanya masalah pada plasenta. Plasenta adalah organ yang menghubungkan suplai darah ibu ke bayinya.

Selain itu, plasenta juga menjadi jalan bayi nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang di kandungan. Jika terdapat masalah dengan perkembangan plasenta, maka hal tersebut akan langsung mempengaruhi perkembangan bayi yang jika sudah parah akan dapat menyebabkan keguguran.

Riwayat Kesehatan pada Ibu dan Gaya Hidup yang Buruk

12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
Ilustrasi Obat-Obatan Credit: pexels.com/pixabay

3. Riwayat Kesehatan Sang Ibu

Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah riwayat kesehatan sang ibu. Kesehatan ibu hamil adalah hal yang sangat penting. Riwayat penyakit yang dimiliki ibu hamil secara tidak langsung dapat mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungannya.

Beberapa riwayat penyakit kronis dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester kedua, terutama jika kondisi tersebut tidak dirawat atau dikendalikan dengan baik. Beberapa penyakit yang perlu diperhatikan adalah diabetes, tekanan darah tinggi, lupus, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, dan sindrom antifosfolipid.

4. Gaya Hidup Ibu Hamil

Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah gaya hidup ibu hamil yang buruk. Kebiasaan Anda sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut adalah beberapa kebiasaan ibu hamil yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang:

a. Merokok

Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko keguguran bahkan jika hanya ayah yang merokok.

b. Minum alkohol

c. Menggunakan obat-obatan terlarang

Keracunan Makanan dan Obat-obatan

12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
Ilustrasi Keracunan Makanan / Sumber: iStockphoto.com

5. Keracunan Makanan

Saat Anda sedang hamil, Anda harus benar-benar memperhatikan makanan yang Anda makan. Sebab apa yang ada makan bisa mempengaruhi kesehatan janin yang ada di dalam kandungan Anda. Salah satu penyebab keguguran yang disebabkan karena makanan adalah keracunan makanan. Hal ini bisa terjadi jika makanan yang Anda makan terkontaminasi. Beberapa contoh kontaminasi makanan adalah sebagai berikut:

a. Listeriosis

Paling sering ditemukan dalam produk susu yang tidak dipasteurisasi, seperti keju biru.

b. Toksoplasmosis

Yang dapat ditangkap dengan makan daging yang terinfeksi mentah atau kurang matang.

c. Salmonella

Paling sering disebabkan oleh makan telur mentah atau setengah matang.

6. Obat-Obatan yang Dikonsumsi

Beberapa kondisi yang dialami ibu hamil biasanya mau tidak mau membuat ibu hamil harus mengonsumsi obat-obatan. Hal ini biasanya dialami oleh ibu hamil yang memiliki riwayat kesehatan tertentu. Obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko keguguran, antara lain:

a. Misoprostol digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis.

b. Retinoid digunakan untuk eksim dan jerawat.

c. Methotrexate digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis.

d. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen digunakan untuk rasa sakit dan peradangan.

Untuk memastikan obat aman untuk kehamilan, selalu periksa dengan dokter, bidan atau apoteker sebelum meminumnya.

Struktur Rahim dan Serviks yang Melemah

12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
Ilustrasi rahim (iStock)

7. Struktur Rahim

Masalah dan kelainan pada rahim Anda juga dapat menjadi penyebab keguguran trimester kedua. Kemungkinan masalah rahim yang biasa dialami oleh ibu hamil meliputi:

a. Pertumbuhan non-kanker di dalam rahim yang disebut fibroid.

b. Rahim berbentuk tidak normal.

8. Serviks yang Melemah

Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah akibat serviks yang melemah. Dalam beberapa kasus pada ibu hamil, otot leher rahim (leher rahim) lebih lemah dari biasanya. Ini dikenal sebagai serviks yang melemah atau inkompetensi serviks.

Serviks yang melemah dapat disebabkan oleh cedera sebelumnya pada daerah ini, biasanya setelah prosedur pembedahan. Kelemahan otot dapat menyebabkan leher rahim terbuka terlalu dini selama kehamilan dan dapat menyebabkan keguguran.

Sindrom Ovarium Polikistik dan Bahaya Lingkungan

12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
Ilustrasi lingkungan (dok.unsplash/ Karsten Würth)

9. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi di mana indung telur lebih besar dari normal. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon di ovarium.

PCOS dikenal sebagai penyebab utama infertilitas karena dapat menurunkan produksi telur. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa itu mungkin juga terkait dengan peningkatan risiko keguguran pada wanita subur.

10. Bahaya Lingkungan

Selain beberapa masalah yang berasal dari dalam tubuh sang ibu hamil, risiko keguguran juga dapat disebabkan oleh lingkungan sekitar. Misalnya saja ibu yang sedang hamil berada di lingkungan yang banyak perokok aktifnya dan hal ini terjadi dalam waktu yang lama. Selain itu, zat-zat tertentu di lingkungan Anda di rumah atau di tempat kerja juga dapat membuat kehamilan Anda berisiko keguguran.

Infeksi dan Obesitas

12 Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil, Tak Hanya Stres Berlebih
Ilustrasi Kenaikan Berat Badan Credit: freepik.com

11. Infeksi

Terkadang, infeksi dapat menjadi penyebab keguguran. Infeksi yng dimaksud dapat mencakup:

a. Infeksi menular seksual (IMS): IMS seperti gonore dapat meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi kehamilan lainnya.

b. Infeksi lain: Infeksi rutin seperti keracunan makanan yang disebabkan listeriosis juga dapat meningkatkan risiko keguguran.

12. Obesitas atau Berat Badan Kurang

Obesitas dapat meningkatkan risiko keguguran pertama dan selanjutnya. Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah sebelum hamil juga berisiko tinggi mengalami keguguran. Dalam sebuah studi kasus, wanita dengan berat badan kurang memiliki risiko mengalami keguguran 72 persen lebih mungkin selama 3 bulan pertama kehamilan, dibandingkan wanita dengan berat badan sehat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya