Liputan6.com, Jakarta Sajak adalah karya sastra yang teratur dan terikat baris-barisnya. Istilah sajak adalah memiliki arti persamaan bunyi. Secara sederhana, sajak adalah suara hati penyair.
Abdul Hadi W.M. mengatakan bahwa sajak adalah ditulis untuk mencari kebenaran. "Dalam sajak adalah terdapat tanggapan terhadap hidup secara batiniah,” ungkapnya.
Advertisement
Baca Juga
Bukan hanya permainan kata-kata indah semata, tetapi sajak yang baik menurut H.B. Jassin bisa membawa gagasan serta pemikiran yang dapat menjadi renungan masyarakat.
Berikut Liputan6.com ulas tentang sajak dari berbagai sumber, Senin (9/8/2021).
Mengenal Sajak
Sajak adalah jenis puisi yang tidak terikat pada aturan. Istilah sajak adalah memiliki arti persamaan bunyi. Sajak adalah termasuk golongan puisi Melayu.
Ada yang mengatakan sajak adalah puisi baru yang bebas dari sebuah aturan dalam pembentukan baris, kata-kata, rangkap,dan irama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa sajak adalah gubahan karya sastra yang sangat mendominasi, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, keselarasan bunyi bahasa, maupun kesamaan.
Abdul Hadi W.M. mengatakan bahwa sajak adalah ditulis untuk mencari kebenaran. "Dalam sajak adalah terdapat tanggapan terhadap hidup secara batiniah,” ungkapnya.
Menurut Abdul, di dalam sajak adalah harus ada gagasan dan keyakinan penyair terhadap kehidupan, atau lebih tepat lagi, nilai kemanusiaan.
H.B. Jassin menegaskan sajak adalah suara hati penyairnya, sajak lahir daripada jiwa dan perasaan tetapi sajak adalah yang baik bukanlah hanya permainan kata semata-mata.
Sajak yang baik menurut Jassin membawa gagasan serta pemikiran yang dapat menjadi renungan masyarakat. Dari aspek aliran, sajak adalah dikatakan romantisme, realisme, eksistensialisme, dan lain-lain.
Advertisement
Ciri-Ciri, Sifat, dan Bentuk Sajak
- Ciri-Ciri Sajak
1. Ciri-ciri sajak adalah memiliki bentuk tertentu, berurutan di dalam baris yang sejajar, memiliki pola (untuk puisi tradisional), atau memiliki bentuk bebas.
2. Ciri-ciri sajak adalah ungkapan kata dan bahasa pada sajak dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, dan keharmonisan bunyi.
3. Ciri-ciri sajak adalah baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk puisi tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.
- Sifat-Sifat Sajak
1. Sifat sajak adalah tidak memiliki pengucapan bunyi yang tetap.
2. Sifat sajak adalah tidak mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di ujung tiap-tiap barisnya.
3. Sifat sajak adalah memiliki bait, namun jumlah baris pada tiap baitnya tidak tetap.
4. Sifat sajak adalah mempunyai baris-baris yang membentuk bait.
5. Sifat sajak adalah mempunyai keharmonian atau penyesuaian yang baik antara isi dengan tata bahasa.
- Bentuk-Bentuk Sajak
1. Disitkhon
Disitkhon merupakan sajak yang ditulis dalam bentuk dua baris bagi tiap-tiap bait. Sajak yang sebaitnya terdiri dari tiga baris dianggap tak sesuai.
2. Quantrain
Quantrin merupakan sajak yang tiap baitnya terdiri dari empat baris. Bentuknya lebih mirip pantun dan syair.
3. Quintain
Quintain merupakan sajak yang baitnya terdiri atas lima baris atau kalimat.
4. Sextet
Sextet merupakan sajak yang berisi sekitar enam baris dalam tiap baitnya.
5. Oktaf (stanza)
Oktaf merupakan sajak yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris atau kalimat.
Jenis-Jenis Sajak
1. Sajak Penuh atau Sajak Sempurna
Sajak penuh atau sajak sempurna adalah jenis sajak yang ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh.
2. Sajak Paruh atau Sajak Tidak Sempurna
Sajak paruh atau sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir, namun tidak penuh atau secara keseluruhan.
3. Sajak Aliterasi
Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata.
4. Sajak Asonansi
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya.
5. Sajak Rangkai
Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, namun hanya pada beberapa suku kata.
6. Sajak Rangka
Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata.
7. Sajak Rata atau Sajak Sama
Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a.
8. Sajak Silang atau Sajak Senkelang
Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b.
9. Sajak Kembar atau Sajak Pasangan
Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b.
10. Sajak Peluk atau Sajak Paut
Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a.
11. Sajak Patah atau Sajak Putus
Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a
12. Sajak Bebas
Selain jenis-jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini.
Advertisement