Sajak Adalah Suara Hati Penyair, Ini Ciri, Sifat, dan Jenisnya

Istilah sajak adalah memiliki arti persamaan bunyi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 09 Agu 2021, 11:15 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 11:15 WIB
Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief – Rick Riordan (2015)
Ilustrasi Membaca. Credit: pexels.com/Sincerely

Liputan6.com, Jakarta Sajak adalah karya sastra yang teratur dan terikat baris-barisnya. Istilah sajak adalah memiliki arti persamaan bunyi. Secara sederhana, sajak adalah suara hati penyair.

Abdul Hadi W.M. mengatakan bahwa sajak adalah ditulis untuk mencari kebenaran. "Dalam sajak adalah terdapat tanggapan terhadap hidup secara batiniah,” ungkapnya.

Bukan hanya permainan kata-kata indah semata, tetapi sajak yang baik menurut H.B. Jassin bisa membawa gagasan serta pemikiran yang dapat menjadi renungan masyarakat.

Berikut Liputan6.com ulas tentang sajak dari berbagai sumber, Senin (9/8/2021).

Mengenal Sajak

The Hunger Games – Suzanne Collins (2008)
Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Laura

Sajak adalah jenis puisi yang tidak terikat pada aturan. Istilah sajak adalah memiliki arti persamaan bunyi. Sajak adalah termasuk golongan puisi Melayu.

Ada yang mengatakan sajak adalah puisi baru yang bebas dari sebuah aturan dalam pembentukan baris, kata-kata, rangkap,dan irama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa sajak adalah gubahan karya sastra yang sangat mendominasi, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, keselarasan bunyi bahasa, maupun kesamaan.

Abdul Hadi W.M. mengatakan bahwa sajak adalah ditulis untuk mencari kebenaran. "Dalam sajak adalah terdapat tanggapan terhadap hidup secara batiniah,” ungkapnya.

Menurut Abdul, di dalam sajak adalah harus ada gagasan dan keyakinan penyair terhadap kehidupan, atau lebih tepat lagi, nilai kemanusiaan.

H.B. Jassin menegaskan sajak adalah suara hati penyairnya, sajak lahir daripada jiwa dan perasaan tetapi sajak adalah yang baik bukanlah hanya permainan kata semata-mata.

Sajak yang baik menurut Jassin membawa gagasan serta pemikiran yang dapat menjadi renungan masyarakat. Dari aspek aliran, sajak adalah dikatakan romantisme, realisme, eksistensialisme, dan lain-lain.

Ciri-Ciri, Sifat, dan Bentuk Sajak

The Fault in Our Stars – John Green (2012)
Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Nathan

- Ciri-Ciri Sajak

1. Ciri-ciri sajak adalah memiliki bentuk tertentu, berurutan di dalam baris yang sejajar, memiliki pola (untuk puisi tradisional), atau memiliki bentuk bebas.

2. Ciri-ciri sajak adalah ungkapan kata dan bahasa pada sajak dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, dan keharmonisan bunyi.

3. Ciri-ciri sajak adalah baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk puisi tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.

- Sifat-Sifat Sajak

1. Sifat sajak adalah tidak memiliki pengucapan bunyi yang tetap.

2. Sifat sajak adalah tidak mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di ujung tiap-tiap barisnya.

3. Sifat sajak adalah memiliki bait, namun jumlah baris pada tiap baitnya tidak tetap.

4. Sifat sajak adalah mempunyai baris-baris yang membentuk bait.

5. Sifat sajak adalah mempunyai keharmonian atau penyesuaian yang baik antara isi dengan tata bahasa.

- Bentuk-Bentuk Sajak

1. Disitkhon

Disitkhon merupakan sajak yang ditulis dalam bentuk dua baris bagi tiap-tiap bait. Sajak yang sebaitnya terdiri dari tiga baris dianggap tak sesuai.

2. Quantrain

Quantrin merupakan sajak yang tiap baitnya terdiri dari empat baris. Bentuknya lebih mirip pantun dan syair.

3. Quintain

Quintain merupakan sajak yang baitnya terdiri atas lima baris atau kalimat.

4. Sextet

Sextet merupakan sajak yang berisi sekitar enam baris dalam tiap baitnya.

5. Oktaf (stanza)

Oktaf merupakan sajak yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris atau kalimat.

Jenis-Jenis Sajak

Novel Negeri 5 Menara
Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Streetwindy

1. Sajak Penuh atau Sajak Sempurna

Sajak penuh atau sajak sempurna adalah jenis sajak yang ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh.

2. Sajak Paruh atau Sajak Tidak Sempurna

Sajak paruh atau sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir, namun tidak penuh atau secara keseluruhan.

3. Sajak Aliterasi

Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata.

4. Sajak Asonansi

Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya.

5. Sajak Rangkai

Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, namun hanya pada beberapa suku kata.

6. Sajak Rangka

Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata.

7. Sajak Rata atau Sajak Sama

Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a.

8. Sajak Silang atau Sajak Senkelang

Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b.

9. Sajak Kembar atau Sajak Pasangan

Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b.

10. Sajak Peluk atau Sajak Paut

Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a.

11. Sajak Patah atau Sajak Putus

Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a

12. Sajak Bebas

Selain jenis-jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya