Liputan6.com, Jakarta Anda tentu sudah tak asing lagi dengan tokoh besar dunia yang dikenal karena kejeniusannya seperti Albert Einstein dan Stephen Hawking. Keduanya memiliki nilai IQ yang sama yakni 160.
Bagi orang-orang yang memiliki nilai yang sama atau bahkan lebih dari 160, biasanya akan mendapatkan label sebagai seorang jenius. Dengan nilai IQ tinggi, seorang anak bisa memberikan dampak yang besar untuk perkembangan peradaban manusia.
Advertisement
Baca Juga
Baru-baru ini, tengah ramai diperbincangkan seorang gadis bernama Adhara Pérez Sánchez dari Meksiko. Gadis berusia 10 tahun ini mencetak angka 162 pada tes IQ-nya, yang diyakini dua poin lebih tinggi dari Einsten dan Hawking.
Seperti apakah kisahnya? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (9/9/2021).
Sempat dibully teman sebaya
Berbeda dengan teman-teman sebayanya, sejak usia tiga tahun, Adhara sudah menunjukkan ketertarikan yang besar dengan belajar. Di usianya yang bahkan belum genap 5 tahun, ia merakit 100 potongan teka-teki dan belajar aljabar.
Ketika sudah mulai memasuki usia sekolah, Adhara kerap diintimidasi oleh teman-temannya di sekolah. Ia kerap mendapatkan predikat sebagai anak yang 'aneh' dan 'culun'. Akhirnya ia pun tak memiliki banyak teman di sekolahnya.
Gadis kecil itu kemudian sering menghabiskan waktu dengan mempelajari tabel periodik di rumah. Sehingga ibunya, yakni Nallely Sánchez memutuskan untuk mencari bantuan untuk rencana pendidikan yang berbeda setelah dia mengatakan dia tidak ingin pergi ke sekolah lagi. Kemudian terungkap bahwa dia memiliki IQ luar biasa 162.
Advertisement
Bercita-cita jadi astronot
Setelah terungkap bahwa Adhara memiliki nilai IQ yang tinggi, akhirnya ia pun mendapatkan pertolongan dan mulai belajar di sekolah yang khusus untuk anak berbakat. Adhara kemudian lulus SMA di usia delapan tahun. Kini, bocah berusia 10 tahun ini kuliah di Universidad CNCI di Monterrey, ia mengambil dua jurusan sekaligus yakni Teknik Sistem dan Teknik Industri dengan fokus pada matematika.
Terlahir sebagai jenius, Adhara Pérez Sánchez memiliki cita-cita sebagai seorang astronot. Ia pun memiliki visi untuk dapat menjelajahi Mars suatu saat nanti.
Beberapa waktu yang lalu, ia mewakili universitasnya untuk membawakan topik tentang lubang hitam atau blackhole. Ia berharap bisa kuliah di Universitas Arizona agar mendapatkan pengakuan oleh NASA untuk program eksplorasi luar angkasanya.