Portofolio adalah Kumpulan Pekerjaan Seseorang, Kenali Isi dan Cara Membuatnya

Portofolio tidak hanya dipakai untuk melamar kerja, tetapi juga untuk mendaftar beasiswa atau keikutsertaan tertentu bagi pelajar maupun pekerja.

oleh Husnul Abdi diperbarui 31 Mar 2022, 17:45 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 17:45 WIB
Pentingnya dokumen portofolio
Ilustrasi Melihat Portofolio Credit: pexels.com/Sora

Liputan6.com, Jakarta Portofolio adalah istilah yang tidak asing lagi bagi para pencari kerja. Pasalnya, portofolio merupakan salah satu dokumen yang penting untuk meningkatkan kemungkinan diterima seseorang saat melamar kerja.

Portofolio tidak hanya dipakai untuk melamar kerja, tetapi juga untuk mendaftar beasiswa atau keikutsertaan tertentu bagi pelajar maupun pekerja. Hal ini tentu saja disebabkan karena portofolio adalah cara terbaik untuk menunjukkan keahlian dan pencapaian seseorang.

Portofolio adalah kesan pertama yang dilihat oleh rekruter saat melamar kerja. Hal ini tentu saja berlaku juga bagi pelamar beasiswa ataupun untuk keikutsertaan seseorang dalam lomba atau suatu acara penting.

Portofolio biasanya dilampirkan bersama resume atau CV. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/3/2022) tentang portofolio adalah.

Portofolio adalah

Seputar Portofolio
Ilustrasi Portofolio Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), portofolio adalah kumpulan pekerjaan perserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Kamu mungkin memahami bahwa portofolio adalah kumpulan pekerjaan dan pencapaian baik dalam format fisik atau digital. Portofolio adalah jenis resume kreatif khusus yang menampilkan contoh pekerjaan seseorang.

Portofolio adalah kumpulan contoh pekerjaan yang dapat kamu bawa saat wawancara, dikirim ke calon pemberi kerja, atau bahkan diposting secara online. Portofolio adalah cara untuk mengatur dan mempresentasikan keterampilan, proyek, pelatihan, dan pendidikan kamu.

Portofolio memungkinkan kamu untuk menampilkan karya terbaikmu. Portofolio juga dapat memberikan cara untuk menceritakan kisah kariermu dan tantangan yang telah kamu atasi. Meskipun tidak setiap perusahaan dan posisi membutuhkan portofolio, demonstrasi yang kuat tentang pekerjaan dapat membantu membedakanmu dari kandidat lain.

Portofolio biasanya diperlukan selama proses perekrutan untuk pekerjaan di bidang seni, desain, penerbitan, dan industri teknologi. Beberapa pekerjaan yang mungkin membutuhkan portofolio adalah fotografer, desainer grafis, pengembang perangkat lunak, penulis, editor, sutradara kreatif, model, videografer, artis, juru rias, ahli kecantikan.

Isi Portofolio

Cara Membuat Portofolio
Ilustrasi Membuat Portofolio Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Isi portofolio adalah sebagai berikut:

- Resume. Kamu perlu menyesuaikan resume dengan pemberi kerja atau posisi pekerjaan tertentu. Resume harus menyertakan informasi kontak, ringkasan profesional, pengalaman kerja dan pendidikan termasuk sertifikasi dan lisensi yang relevan.

- Daftar keterampilan. Tinjau deskripsi pekerjaan dan pilih keterampilan yang sesuai denganmu, bersama dengan keterampilan lain yang menurutmu menjadikanmu kandidat yang kuat. Pertimbangkan untuk membagi daftar menjadi beberapa kategori, seperti keterampilan keras, lunak, dan otodidak.

- Informasi biografis. Kamu bisa memasukkan bagian "tentang saya" dalam portofolio. Pewawancara sering kali memulai dengan meminta menceritakan tentang dirimu. Mempersiapkan bagian portofolio ini akan membantumu menjawab pertanyaan ini.

- Bukti gelar, lisensi, atau sertifikasi. Selain mencantumkan informasi ini di resume, sertakan transkrip pendidikan, salinan lisensi atau sertifikat atau seminar pengembangan profesional yang kamu hadiri. Memasukkan informasi ini meningkatkan kredibilitas dan menyoroti kualifikasi untuk peran tersebut.

- Surat rekomendasi, referensi, testimonial atau ulasan. Kamu dapat menyertakan halaman kontak referensi dan testimonial dari klien yang menunjukkan kualitas profesional, keterampilan dan kemampuan. Usahakan untuk menyertakan tiga hingga lima orang yang bersedia berbicara tentang kinerja profesional.

- Sampel pekerjaan. Gunakan sampel yang menunjukkan berbagai keahlianmu. Bergantung pada profesi, portofolio harus mencakup berbagai macam contoh tulisan, foto, gambar, ringkasan atau laporan proyek. Jika tidak memiliki pengalaman profesional, pertimbangkan untuk menggunakan pekerjaan dari sekolah, klub, atau proyek sukarelawan.

- Pengabdian masyarakat. Termasuk deskripsi pekerjaan sukarela terkait peran atau industri tertentu yang telah kamu selesaikan menunjukkan semangat dan dedikasi untuk bidang tersebut. Ini dapat sangat membantu jika tertarik untuk bekerja di organisasi nonprofit atau perusahaan yang menghargai memberi kembali kepada komunitas.

- Penghargaan dan prestasi. Cantumkan informasi tambahan tentang prestasi dari resume. Penghargaan akademik, beasiswa, atau penghargaan karyawan terbaik bulan ini adalah pencapaian yang dapat kamu kembangkan di bagian ini.

Cara Membuat Portofolio

Portofolio
Cara Membuat Portofolio Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Cara membuat portofolio adalah sebagai berikut:

1. Kumpulkan materi

Kumpulkan semua materi yang ingin kamu gunakan dalam portofolio. Gunakan informasi dan sampel yang paling terkini dan relevan. Materi ini harus mencaukup isi portofolio secara lengkap.

2. Buat daftar isi

Untuk mempermudah proses screening atau pembacaan portofolio oleh klien atau rekruter, akan lebih baik jika membuat daftar isi untuk portofolio. Selain membuat portofolio tersusun dengan rapi, daftar isi juga akan memudahkan pembaca untuk menemukan informasi khusus tentang apa yang sedang mereka cari.

3. Susun materi

Kamu harus mengatur portofolio sehingga pemberi kerja dapat menemukan informasi dengan mudah. Sebaiknya letakkan daftar riwayat hidup, biografi, dan keterampilan di awal, dan kemudian susun item lain sesuai dengan apa yang menurutmu paling penting. Bagilah semua informasi ke dalam kategori dan susun dalam urutan yang logis dan mudah diikuti.

Misalnya, kamu dapat mengkategorikan sampel pekerjaan dari yang terbaru hingga terlama sehingga pemberi kerja dapat mengikuti peningkatanmu. Buat judul dan halaman daftar isi untuk memudahkan navigasi, dan tambahkan nomor halaman.

4. Buatlah secara visual menarik

Salah satu manfaat utama membuat portofolio kerja adalah kemampuan untuk menunjukkan demonstrasi visual dari karya. Membuat portofolio menarik secara visual sangat penting bagi kandidat mana pun di bidang seni atau desain. Kamu harus mengatur dan merancang portofolio secara konsisten yang menampilkan estetika, kepribadian, dan gaya kerjamu.

Untuk salinan fisik dari portofolio pekerjaan, gunakan binder, folder atau kotak portofolio untuk membuat halaman mudah dibalik. Kamu dapat menggunakan pemisah bagian, tab, dan opsi kode warna untuk mencari informasi semudah mungkin.

5. Sesuaikan portofolio dengan lowongan kerja

Setelah memiliki salinan master portofolio pekerjaan, sesuaikan untuk lamaran kerja dan wawancara tertentu. Ubah resume dan halaman keterampilan untuk menyoroti persyaratan yang tercantum pada deskripsi pekerjaan.

6. Pertimbangkan rencana 30/60/90

Pertimbangkan untuk menambahkan bagian solusi. Beberapa portofolio menyertakan rencana 30/60/90, yang menguraikan apa yang akan kamu lakukan pada posisi tersebut dalam 30, 60, dan 90 hari pertama jika kamu mendapatkan pekerjaan itu. Kamu dapat meneliti perusahaan dan merumuskan ide-ide yang dapat kamu terapkan untuk membantu perusahaan. Rencana 30/60/90 menunjukkan kepada pemberi kerja minatmu pada perusahaan dan posisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya