Liputan6.com, Jakarta Mangaka Motoo Abiko atau yang dikenal dengan nama Fujiko A Fujio meninggal dunia pada Kamis (7/4/2022). Fujiko A Fujio ditemukan meninggal dunia pada usia 88 tahun di kediamannya.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari CGTN, Kamis (7/4/2022) sebelumnya pihak kepolisian mendapatkan laporan dari kediaman Fujiko ini. Ketika pihak berwajib mendatangi kediamannya, Fujiko A Fujio telah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan dinyatakan telah meninggal dunia.
Meski begitu belum diketahui penyebab meninggalnya dari mangaka ternama asal Jepang ini. Meski begitu, pihak kepolisian menuturkan tidak ditemukannya adanya luka ataupun memar di tubuh sang komikus ternama ini.
Nama Fujiko A Fujio sendiri dikenal luas oleh banyak masyarakat terutama penggemar komik. Dirinya mulai dikenal setelah bekerja sama dengan Fujiko F Fujio. Keduanya pun membentuk tim bernama Fujiko Fujio. Bahkan, Fujiko Fujio ini dikenal luas dengan berbagai karya manga ataupun animenya.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta mengenai sosok Fujiko A Fujio mangaka yang dikenal dengan karyanya Ninja Hattori, Kamis (7/4/2022).
1. Terinspirasi dari Osamu Tezuka
Abiko yang diketahui lahir di Toyama ini sangat mengidolakan Osamu Tezuka. Bahkan, dirinya menjadikan Osamu Tezuka sebagai inspirasi dalam berkarier. Ia bahkan memilih menjadi seorang mangaka karena sosok idolanya.
Sebelumnya, Motoo Abiko diketahui bekerja disebuah perusahaan surat kabar. Namun, karena ingin mewujudkan mmimipinya, ia pun memutuskan untuk pindah ke Tokyo. Ia pun memilih untuk tinggal di sebuah apartemen di daerah Tokowaso, daerah yang dikenal sebagai pusat para mangaka berkumpul.
Advertisement
2. Membentuk kerja sama dengan Fujiko F. Fujio
Motoo Abiko atau yang dikenal dengan nama Fujiko A Fujio diketahui bekerjasama dengan Hiroshi Fujimoto atau Fujiko F. Fujio pada 1951. Keduanya pun mulai menggunakan nama Fujiko Fujio sejak 1954 hingga 1987. Keduanya pun bahkan diketahui merupakan teman masa kecil.
Bahkan, karya-karya yang dihasilkan keduanya berhasil meraih berbagai penghargaan. Fujiko Fujio sendiri dikenal luas dengan karyanya berjudul Obake no Q-taro. Keduanya merilis manga tersebut dalam sebuah majalah bernama Shonen Sunday. Komik debutan keduanya ini pun berhasil menarik minat masyarakat hingga meraih kesuksesan.
3. Ciptakan manga Doraemon
Tak sampai disitu saja, Fujiko Fujio sendiri juga dikenal lewat karya besarnya Doraemon. Lewat karya inilah nama Fujiko Fujio semakin dikenal luas oleh masyarakat Jepang hingga luar negeri. Kesuksesan komik Doraemon ini pun membuat karya keduanya dilirik oleh TV Asahi untuk dijadikan sebagai animasi.
Meski meraih sukses besar dengan kerja sama yang dilakukan, akan tetapi pada 1987 Fujiko A Fujio dan Fujiko F Fujio memutuskan untuk mengakhir kerja sama tersebut. Bahkan, keduanya memilih untuk meneruskan karier masing-masing sebagai mangaka.
Advertisement
4. Dikenal dengan karya Ninja Hattori
Usai berpisah dengan Fujiko F Fujio, Abiko atau Fujiko A Fujio meneruskan karier sebagai mangaka. Dirinya memilih untuk memperluas genre komik yang dibuat. Ia pun menjajal membuat manga bernama Ninja Hattori pada 1964.
Manga Ninja Hattori atau Ninja Cilik Hatori ini pun berhasil meraih kesuksesan. Bahkan, serial manga tersebut diadaptasi sebagai serial anime hingga permainan video. Bahkan, serial animasi Ninja Hattori juga sempat meraih kesuksesan saat tayang di televisi Indonesia era 80 hingga 90-an.
5. Terbitkan berbagai manga dan raih penghargaan
Sukses dengan manga Ninja Hattori, Fujiko A Fujio pun kembali membuat berbagai manga yang tak kalah populer. Kaibutsu Kun, Warau-Salesman, Manga Michi, merupakan beberapa karya lain yang dibuatnya.
Dirinya bahkan pernah mendapatkan pernghargaan dari Menteri Pendidikan, Budaya Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang pada 2005. Bahkan, sebagai sosok yang menginspirasi banyak mangaka muda, Asosiasi Kartunis Jepang juga memberikan penghargaan.
Advertisement
6. Sempat hentikan karya pada 2015
Meski sudah tak lagi muda, Fujiko A Fujio masih terus membuat berbagai karya manga. Bahkan, apda 2015 lalu dirinya masih membuat sebuah essay karyanya berjudul Parman no Jounetsu-teki na Hibi (Parman's Intense Daily Life).
Namun, sayang essay tersebut terpasa dihentikan oleh Fujiko A Fujio. Ia menyebutkan jika dirinya telah mulai merasa kelelahan membuat manga tersebut. Menga mengenai Parman no Jounetsu-teki na Hibi (Parman's Intense Daily Life) diketahui merupakan manga yang terinspirasi dari kehidupan Fujiko A Fujio atau Abiko.