Liputan6.com, Jakarta Secara bahasa muallaq artinya perlu dipahami oleh setiap umat Islam. Muallaq adalah salah satu bentuk takdir dari Allah SWT. Penting memahami takdir muallaq ini merupakan salah satu bagian dari Rukun Iman.Â
Baca Juga
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takdir adalah ketetapan Tuhan atau ketentuan Tuhan. Bisa juga dimaknai sebagai nasib. Secara istilah, takdir merupakan segala yang terjadi, sedang terjadi, serta akan terjadi yang telah ditetapkan oleh Allah SWT baik yang baik maupun yang buruk.
Advertisement
Secara bahasa muallaq artinya sangat penting dipahami seorang muslim. Hal ini menjadi langkah yang membantu seorang muslim mengenali kehendak dan kebesaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta. Takdir muallaq adalah takdir yang dimiliki oleh semua manusia.
Takdir muallaq adalah segala sesuau yang menyangkut kedaulatan kehendak Allah SWT. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/8/2022) tentang secara bahasa muallaq artinya.
Macam-Macam Takdir
Sebelum memahami secara bahasa muallaq artinya apa, kamu perlu mengenali macam-macam takdir terlebih dahulu. Macam-macam takdir Allah dibagi menjadi dua, yaitu Takdir Mubram dan Takdir Muallaq itu sendiri. Berikut penjelasan macam-macam takdir Allah SWT:
Takdir Mubram
Macam-macam takdir Allah yang pertama adalah takdir Mubram. Secara bahasa muallaq artinya berbeda dengan takdir mubram ini. Takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya.
Macam-macam takdir Allah ini contohnya antara lain adalah tentang kelahiran dan kematian manusia. Tentunya tidak ada yang tahu kapan kamu akan dilahirkan dan kapan akan mati. Semua menjadi rahasia Allah SWT dan terjadi sesuai dengan ketetapan-Nya.
Takdir Muallaq
Macam-macam takdir selanjutnya adalah takdir Muallaq. Secara bahasa muallaq artinya sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Secara bahasa muallaq artinya takdir Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya.
Macam-macam takdir Allah ini contohnya antara lain keberhasilan murid di sekolah dalam meraih prestasi. Murid yang berprestasi itu bukanlah murid yang diam saja tidak belajar, dan hanya menunggu takdir. Tetapi, ia yang selalu berusaha dan belajar setiap hari untuk meraih cita-cita yang diharapkannya.
Dengan begitu, apa yang diraihnya selain ditentukan oleh takdir Allah SWT, juga ditopang oleh usaha dan doa yang dia lakukan. Jadi, secara bahasa muallaq artinya bisa dijelaskan dari kesimpulan contoh ini, yaitu berusaha itu harus, tetapi kamu juga harus berdoa dan rela menerima segala takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Secara bahasa muallaq artinya takdir yang digantungkan, dalam hal ini tergantung pada usaha atau kerja keras manusia. Orang yang rajin bekerja akan kaya, dan yang malas berusaha akan miskin, sebagaimana firman-Nya:Â
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Ar-Rad:11).Â
Advertisement
Memahami Takdir
Secara bahasa muallaq artinya sesuatu yang digantungkan, hal ini berkaitan dengan takdir seseorang. Kamu juga harus memahami bagaimana maksud dari takdir Allah SWT ini. Menurut Quraish Shihab, sebagian umat muslim belum memahami benar, apa tujuan dan maksud dari qada dan qadar.
Qada bermakna kehendak Allah SWT yang wujudnya sejak awal berkaitan dengan segala hal yang akan terjadi dari yang terkecil hingga terbesar. Sedangkan qadar adalah perwujudan dari Allah yang mencakup hal-hal oleh qada.
"Secara faktual, dalam kadar dan urutan tertentu, itulah yang dinamai takdir," kata Quraish Shihab.
Arti beriman kepada takdir adalah percaya bahwa Allah maha mengetahui sejak azal dan mencatat semua hal. Percaya bahwa kehendak-Nya pasti berlaku dan terjadi atas semua makhluk.
Quraish Shihab menjelaskan, ada pula takdir di mana manusia diberi kebebasan untuk memilih takdirnya, yaitu kemampuannya untuk mengelak dari satu takdir menuju ke takdir yang lain. Hal ini pernah dilakukan pada masa Syaidina Umar. Ketika sedang terjadi wabah dalam suatu kota, dia membatalkan kunjungannya.
"Selama masih diupayakan untuk menghindari dari sesuatu yang buruk, maka upayakanlah itu. Karena Allah memberi manusia kasap, yaitu kemampuan untuk berusaha menghindar dari sesuatu yang buruk.
Menerima Takdir dan Berusaha Sebaik Mungkin
Mengutip dari Jurnal Mudarissuna Intitut Agama Islam Negeri Metro, dengan beriman kepada takdir dengan benar, seseorang akan giat berusaha dan berjuang dalam menjalani kehidupannya. Apalagi, pada takdir muallaq, kamu diharuskan untuk selalu berusaha atau ikhtiar.
Apa yang kamu raih selain ditentukan oleh takdir Allah SWT, juga ditopang oleh usaha dan doa yang kamu lakukan. Jadi, berusaha itu harus, tetapi kamu juga harus berdoa dan rela menerima segala takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Sebab tanpa adanya usaha dan perjuangan sesuai tujuan, apapun hal yang diinginkan tidak akan tercapai.
Tidak hanya itu, manusia juga harus berpijak pada Sunnatullah. Dengan memahami takdir dalam bentuk yang tepat, manusia akan terhindar dari bencana ataupun kesengsaraan. Maka dari itu, seseorang harus beribadah, berusaha, serta berjuang dengan bertumpu pada Sunnah yang telah ditetapkan oleh Allah. Upaya tersebut agar cita-cita yang sedang diperjuangkannya dapat tercapai sesuai dengan rencana tanpa keluar dari ajaran agama Islam.
Advertisement