Penyebab Stres Secara Umum, Pahami Dampak Jangka Panjang dan Cara Mengatasi

Ketahui penyebab stres secara umum, dampak yang bisa ditimbulkan, serta cara mengatasinya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 11 Agu 2022, 17:55 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2022, 17:55 WIB
Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Kevin Grieve.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab stres adalah stresor. Stresor ini bisa bermacam-macam, umumnya adalah berupa tekanan baik itu situasi dan kondisi yang memaksa seseorang untuk merespons dengan stres.

Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa penyebab stres adalah hal-hal dari luar, seperti kondisi keuangan, pekerjaan, hubungan personal dengan orang lain, dan sebagainya. Namun stresor atau penyebab stres tidak selalu tentang hal-hal yang berada di luar diri, tapi juga bisa dari hal-hal dari dalam diri.

Penyebab stres yang berasal dari dalam diri bisa dikatakan sebagai faktor internal. Penyebab stres internal datang dari cara berpikir atau pola pikir. Misalnya seseorang stres sampai ketakutan ketika terlalu khawatir tentang sesuatu yang mungkin atau mungkin tidak terjadi, atau memiliki pikiran pesimistis yang irasional tentang kehidupan.

Perasaan khawatir tentang apa yang terjadi di masa depan memang wajar untuk tetap waspada, namun khawatir yang berlebihan jelas tidak baik. Terlebih jika mengingat bahwa apa yang terjadi di masa depan memiliki kemungkinan untuk tidak menjadi apa yang kita khawatirkan.

Tentu saja, ada banyak faktor lain, terutama faktor eksternal yang bisa menjadi penyebab stres. Namun sebelum lebih jauh mengenai penyebab stres, seperti yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/8/2022).

Apa itu stres?

Stres adalah cara tubuh merespons segala jenis tekanan atau ancaman. Saat Anda merasakan bahaya, entah itu nyata atau imajiner, pertahanan tubuh bekerja dengan sangat cepat dalam proses otomatis yang dikenal sebagai reaksi “respons stres”.

Respons stres adalah cara tubuh melindungi Anda. Saat bekerja dengan benar, ini membantu Anda tetap fokus, energik, dan waspada. Dalam situasi darurat, stres dapat menyelamatkan hidup Anda, memberi Anda kekuatan ekstra untuk melindungi diri, seperti mendorong Anda menginjak rem untuk menghindari kecelakaan mobil.

Stres juga dapat membantu Anda bangkit untuk menghadapi tantangan. Inilah yang membuat Anda tetap waspada, mempertajam konsentrasi, dan mendorong Anda untuk belajar. Namun dalam batas tertentu, stres justru menjadi masalah dan mulai mengganggu kesehatan, suasana hati, produktivitas, hubungan, dan kualitas hidup Anda.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa stres sebenarnya bukan hal yang buruk. Stres adalah sesuatu yang terjadi secara natural dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memberikan dorongan, menjadi lebih fokus, dan menjadi lebih siap dan siaga pada saat genting. Namun, penyebab stres juga bisa menjadi sangat mengganggu jika respons yang diberikan berlebihan.

Gejala Stres Berlebihan

Sering Stres dan Mengalami Tekanan
Ilustrasi Stres Credit: unsplash.com/Jason

Hal yang berbahaya dari stres adalah, bahwa itu bisa dengan cepat memengaruhi seseorang tanpa ia sadari. Seseorang yang sedang mengalami stres tidak akan pernah merasa jika dirinya stres sampai akhirnya memakan "korban." Korban yang dimaksud adalah seseorang yang tidak tahu apa-apa kemudian jadi sasaran caci maki, atau amukan tanpa alasan jelas.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda dan gejala seseorang tengah mengalami stres. Ada banyak gejala stres yang bisa muncul pada seseorang, mulai dari gejala kognitif, gejala emosional, gejala fisik, dan kebiasaan.

Gejala kognitif ini adalah gejala yang terkait dengan pikiran seperti, masalah ingatan, sulit berkonsentrasi, selalu berpikir negatif, mudah cemas, dan khawatir berlebihan. Gejala emosional adalah gejala yang terkait dengan perasaan seseorang seperti depresi, sedih, cemas, murung, mudah marah, kesepian, dsb.

Penyebab stres juga menimbulkan gejala fisik berupa sakit dan nyeri, diare atau sembelit, mual, pusing, nyeri dada, kehilangan gairah seks, bahkan mudah terserang flu. Di samping itu, gejala stres juga dapat dilihat dari perubahan kebiasaan, misalnya yang tadinya makan banyak jadi makan sedikit, kurang tidur, mendadak sering menyendiri, dan sebagainya.

Penyebab Stres

Ilustrasi stres
Kenali Emotional Eating Sebagai Pelarian di Kala Stres (Unsplash.com/Nick Karvounis)

Seperti yang sudah sempat dibahas di bagian awal tulisan ini, penyebab stres adalah stresor. Penyebab stres bisa berasal dari luar diri (eksternal) maupun dari dalam diri (internal).

Penyebab stres eksternal meliputi perubahan besar dalam hidup, bekerja atau sekolah, masalah dalam hubungan, masalah keuangan, terlalu sibuk, keluarga, dan sebagainya.

Sedangkan penyebab stres internal lebih banyak ke pola pikir atau mindset seseorang, seperti pesimisme, ketidakmampuan untuk menerima ketidakpastian, berpikir kaku dan kurang fleksibel, pikiran negatif, perfeksionisme, dan sebagainya yang terkait dengan pikiran.

Menurut Holmes and Rahe Stress Scale yang divalidasi secara luas, ini adalah sepuluh peristiwa kehidupan yang membuat stres bagi orang dewasa yang dapat menyebabkan penyakit:

a. Kematian pasangan

b. Perceraian

c. Perpisahan pernikahan

d. Hukuman penjara

e. Kematian anggota keluarga dekat

f. Cedera atau penyakit

g. Pernikahan

h. kehilangan pekerjaan

i. Rekonsiliasi pernikahan

j. Masa pensiun

Dampak Stres Jangka Panjang

Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Gabriel Matula.

Setelah mengenali penyebab stres, penting juga untuk mengetahui dampaknya dalam jangka waktu panjang.

Sistem saraf tidak bisa membedakan jenis ancaman, entah itu ancaman emosional atau fisik. Pertengkaran dengan teman, tenggat waktu kerja, atau tagihan, dapat membuat tubuh Anda bereaksi seperti saat menghadapi situasi hidup atau mati yang sebenarnya. Semakin sering sistem stres darurat diaktifkan, maka akan semakin mudah dipicu, sehingga di jangka panjang akan semakin mudah bagi seseorang untuk menjadi stres.

Jika Anda cenderung mudah stres dan berlangsung dalam waktu lama, itu bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Stres kronis mengganggu hampir setiap sistem dalam tubuh Anda. Stres kronis dapat menekan sistem kekebalan tubuh, mengganggu sistem pencernaan dan reproduksi, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, dan mempercepat proses penuaan. Stres kronis juga dapat membuat seseorang rentan terhadap kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Masalah kesehatan yang disebabkan atau diperburuk oleh stres meliputi depresi dan kecemasan, masalah tidur, penyakit autoimun, masalah pencernaan, kondisi kulit, seperti eksim, penyakit jantung, masalah berat badan, masalah reproduksi, masalah berpikir dan ingatan.

Cara Mengatasi Stres

Ilustrasi Meditasi
Ilustrasi Meditasi (Gambar oleh Irina L dari Pixabay)

Oleh karena itu penting untuk melatih diri untuk dapat mengelola penyebab stres. Ada beberapa cara yang dapat membuat Anda dapat dengan segera memiliki kemampuan untuk dapat mengelola dan menangani stres.

1. Aktivitas Fisik

Meningkatkan aktivitas adalah salah satu taktik yang dapat Anda terapkan untuk membantu menghilangkan stres dan mulai merasa lebih baik. Olahraga teratur dapat memperbaiki suasana hati dan berfungsi sebagai pengalih perhatian dari kekhawatiran, serta memungkinkan Anda untuk keluar dari siklus pikiran negatif yang menjadi pemicu stres.

2. Bergaul

Langkah sederhana seperti ngobrol dengan teman ternyata dapat memicu produksi hormon yang dapat menghilangkan stres. Bahkan hanya dengan obrolan singkat atau hanya sekadar bertegur sapa saja dapat membantu menenangkan sistem saraf.

3. Aktifkan Indra

Cara cepat lain untuk menghilangkan stres adalah dengan melibatkan satu atau lebih indera, baiki itu penglihatan, suara, rasa, penciuman, sentuhan, atau gerakan. Tujuannya untuk menemukan input sensorik yang sesuai untuk Anda.

Apakah mendengarkan lagu yang membangkitkan semangat membuat Anda merasa tenang? Atau aroma kopi bubuk? Atau mungkin membelai binatang dengan cepat membuat Anda merasa tenang? Setiap orang merespons stimulus sensorik yang berbeda, jadi bereksperimenlah untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.

4. Santai

Anda tidak dapat sepenuhnya menghilangkan stres dari hidup Anda, tetapi Anda dapat mengontrol seberapa besar pengaruhnya terhadap Anda. Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan perasaan senang dan tenang.

5. Makan Makanan Sehat

Makanan yang Anda makan dapat meningkatkan atau memperburuk suasana hati dan memengaruhi kemampuan untuk mengatasi penyebab stres. Buah dan sayuran segar, protein berkualitas tinggi, dan asam lemak omega-3, dapat membantu Anda mengatasi stres dengan lebih baik.

6. Istirahat

Merasa lelah dapat meningkatkan stres dengan membuat Anda berpikir tidak rasional. Pada saat yang sama, stres kronis dapat mengganggu tidur Anda. Ada banyak cara untuk meningkatkan kualitas tidur, sehingga Anda tidak stres dan lebih produktif dan seimbang secara emosional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya