Liputan6.com, Jakarta- Shopee mengimbau penggunanya untuk lebih waspada menghadapi maraknya penipuan yang mencatut platform e-commerce, modus yang digunakan dengan beragam cara, penipu berupaya mengelabui calon korban melalui modus yang semakin canggih dan meyakinkan.
Dilansir dari Antara, salah satu modus yang paling umum adalah pelaku menyamar sebagai customer service atau bagian dari program afiliasi Shopee. Mereka biasanya menghubungi korban lewat telepon atau pesan teks, menawarkan bantuan atas kendala akun, atau mengklaim korban telah memenangkan undian.
Baca Juga
Untuk meyakinkan, pelaku kemudian meminta data pribadi, kode OTP, atau mengarahkan korban agar mengajukan pinjaman online melalui fitur PayLater.
Advertisement
Modus lainnya adalah penawaran pekerjaan sampingan dengan iming-iming komisi dari aktivitas tertentu, seperti memberikan ulasan atau mentransfer sejumlah uang. Setelah korban menyelesaikan tugas yang diminta, komisi yang dijanjikan tak kunjung diberikan.
Pelaku penipuan juga kerap mengirimkan tautan atau file yang disebut-sebut berkaitan dengan pesanan di Shopee. Padahal, tautan itu merupakan alat untuk meretas akun dan mencuri informasi penting seperti PIN atau data pribadi.
Â
Modus Berikutnya
Tak sedikit pula penipuan yang menyamar sebagai lowongan kerja di Shopee. Pelaku berpura-pura sebagai bagian dari tim rekrutmen, lalu meminta sejumlah biaya agar korban dipastikan lolos wawancara. Untuk memperkuat aksinya, pelaku bahkan membuat surat palsu lengkap dengan stempel dan tanda tangan yang tampak resmi.
Selain itu, terdapat modus penipuan melalui transaksi virtual account. Pelaku berpura-pura menagih sejumlah uang melalui nomor VA yang sebenarnya digunakan untuk pembelian pribadi. Setelah korban mentransfer dana, pelaku membatalkan pesanan agar dana kembali masuk ke akunnya.
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
