Liputan6.com, Jakarta - Mengetahui fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan akan memahamkan konsumen, tentang seberapa banyak seharusnya mie instan dikonsumsi. Golongan makanan terenak di dunia ini faktanya memiliki nutrisi sehat lebih sedikit daripada dampak buruknya bagi kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Ahli Nutrisi bernama Rachael Link, MS, RD, melansir dari Health Line, pada Rabu (17/8/2022) mengungkap tentang lima fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan. Fakta nutrisi mie instan adalah termasuk makanan tinggi natrium atau garam. Mie instan memang mengandung beberapa nutrisi tambahan, tetapi rendah serat dan protein.
Kemudian fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah mengandung Monosodium Glutamat (MSG) yang berisiko meningkatkan berat badan jika dikonsumsi secara rutin atau terus-menerus. Adanya dampak buruk konsumsi mie instan bagi kesehatan ini tetap berisiko terjadi, meskipun kalori mi instan tergolong rendah.
Dalam penelitian berjudul Consumption of monosodium glutamate in relation to incidence of overweight in Chinese adults: China Health and Nutrition Survey (CHNS) oleh Ka He, dkk, diungkap konsumsi MSG yang sangat tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan serta peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual.
Agar lebih memahaminya, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan dan penjelasannya, Rabu (17/8/2022).
Fakta Nutrisi Mie Instan bagi Kesehatan
1. Rendah Kalori, Rendah Serat, dan Rendah Protein
Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah rendah kalori, rendah seratm dan rendah protein. Apabila nutrisi mie instan dibandingkan dengan nutrisi pada jenis pasta lainnya, mie instan memiliki kalori lebih rendah.
Banyak yang mengatakan terlalu banyak mengonsumsi mie instan akan menaikkan berat badan atau menyebabkan obesitas. Akan tetapi, fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan apabila rendah kalori, justru mengonsumsi mie instan berpotensi menyebabkan penurunan berat badan.
Meski fakta nutrisi mie instan mampu menurunkan berat badan, ini bukan pilihan yang baik untuk menu diet karena mie instan juga rendah serat dan protein. Diet dengan mengonsumsi mie instan hanya akan menciptakan perasaan kenyang sebentar karena rendah serat dan protein.
Dalam penelitian berjudul The effects of high protein diets on thermogenesis, satiety and weight loss: a critical review oleh Thomas L Halton dan Frank B Hu, diungkap protein terbukti meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi rasa lapar, menjadikannya alat yang berguna dalam manajemen berat badan.
Tak hanya protein, konsumsi serat juga sama-sama berguna untuk keberhasilan diet. Dalam penelitian berjudul The effect of fiber on satiety and food intake: a systematic review oleh Michelle J Clark dan Joanne L Slavin, dijelaskan serat mampu bergerak perlahan melalui saluran pencernaan, membantu meningkatkan perasaan kenyang sekaligus meningkatkan penurunan berat badan.
2. Mengandung Beberapa Nutrisi Tambahan
Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah mengandung beberapan nutrisi tambahan. Mikronutrien yang ditambahkan dalam produksi mi instan, yakni zat besi, mangan, folat dan vitamin B.
Dijelaskan pula, sebagian besar mie instan sudah diproduksi dengan tepung terigu bersama zat gizi mikro. Di Indonesia, fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan ada sekitar setengah dari mie instan yang sudah diperkaya dengan vitamin dan mineral, termasuk zat besi.
Satu studi yang diungkap dalam Iron-fortified milk and noodle consumption is associated with lower risk of anemia among children aged 6-59 mo in Indonesia oleh Richard D Semba, dkk, benar-benar menemukan bahwa mengonsumsi susu dan mie instan yang diperkaya zat besi dapat menurunkan risiko anemia.
3. Tinggi Kandungan Natrium
Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah tinggi kandungan natrium atau sejenis garam (sodium). Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan, diungkap satu porsi mie instan mengandung 861 mg sodium. Apabila dikonsumsi dobel, maka jumlah itu akan berlipat ganda menjadi 1.722 mg natrium.
Adanya fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan yang tinggi natrium ini, menjadikan konsumsi mie instan dalam jumlah banyak serta jangka panjang tidak baik untuk kesehatan. Pada studi penelitian yang sudah dilakukan, mengonsumsi natrium atau garam dalam jumlah tinggi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga berdampak pada kardiovaskular.
Satu studi berjudul Effect of Dietary Salt Restriction on Blood Pressure in Chinese Adults: a Meta-Analysis oleh Miao Wang, melihat efek dari pengurangan asupan garam di lebih dari 3.153 peserta. Pada peserta dengan tekanan darah tinggi, setiap pengurangan 1.000 mg asupan natrium menyebabkan penurunan 0,94 mmHg pada tekanan darah sistolik.
Advertisement
Fakta Nutrisi Mie Instan bagi Kesehatan
4. Mi Instan Mengandung MSG
Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah mengandung MSG atau penambah cita rasa masakan. Mayoritas mie instan mengandung bahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG), bahan tambahan makanan yang memang umum digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.
Dalam penelitian berjudul Consumption of monosodium glutamate in relation to incidence of overweight in Chinese adults: China Health and Nutrition Survey (CHNS) oleh Ka He, dkk, diungkap konsumsi MSG yang sangat tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan serta peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual.
Berdasakan pada fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan yang mengandung MSG, maka berisiko meningkatkan berat badan. Meski demikian dalam penelitian berjudul Monosodium glutamate is not associated with overweight in Vietnamese adults oleh Vu Thi Thu Hien, dkk, tidak menemukan hubungan antara berat badan dan MSG yang dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Lalu apakah benar konsumsi MSG pasti berdampak buruk bagi otak manusia sebagaimana konsumsi mie instan?
Hal ini diungkap dalam penelitian berjudul Deciphering the MSG controversy oleh Jennifer S. Xiong, dkk. Diungkap memang MSG dapat berdampak negatif terhadap kesehatan otak. Satu penelitian menemukan MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.
Meski demikian, pada penelitian yang lain dikatakan konsumsi MSG hanya sedikit berdampak pada kesehatan otak. Dalam penelitian berjudul The blood-brain barrier and glutamate oleh Richard A Hawkins, MSG memiliki sedikit efek pada kesehatan otak, karena bahkan dalam jumlah besar tidak dapat melewati barier darah-otak.
Seseorang yang harus mewaspadai MSG sesuai fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah mereka yang peka dengan MSG. Penelitian mengungkap seseorang yang peka MSG kemungkinan akan mengalami sakit kepala, otot tegang, mati rasa, dan kesemutan.
5. Kualitas Diet Menjadi Buruk
Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan adalah pasti menjadikan kualitas diet menjadi buruk. Dijelaskan, beberapa penelitian telah menemukan konsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan kualitas diet yang buruk secara keseluruhan.
Adanya fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan ini telah diungkap dalam sebuah penelitian berjudul A comparison of food and nutrient intake between instant noodle consumers and non-instant noodle consumers in Korean adults oleh Juyeon Park, dkk.
Melakukan perbandingan antara pola makan konsumen mie instan dan konsumen non mie instan. Hasilnya, konsumen mie instan mengalami peningkatan asupan beberapa mikronutrien tertentu dan mengalami peningkatan natrium serta kalori.
Ini yang nantinya akan menjadikan fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan berisiko mengembangkan sindrom metabolik, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan ini diungkap dalam penelitian berjudul Instant noodle intake and dietary patterns are associated with distinct cardiometabolic risk factors in Korea oleh Hyun Joon Shin, dkk.
Dilakukan pengamatan pola makan pada 10.711 orang dewasa. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa mengonsumsi mie instan setidaknya dua kali seminggu pasti akan meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita.
Selain menjadikan fakta nutrisi mie instan bagi kesehatan yang sudah disebutkan, studi lain mengungkap konsumsinya akan menutunkan kadar vitamin D. Hal ini diungkap dalam penelitian berjudul Lifestyle and Dietary Factors Associated with Serum 25-Hydroxyvitamin D Levels in Korean Young Adults oleh Hee-Kyung Joh, dkk.
Penelitian dilakukan dengan mengamati status vitamin D dan hubungannya dengan faktor pola makan dan gaya hidup pada 3.450 orang dewasa muda. Asupan mie instan dikaitkan dengan penurunan kadar vitamin D. Hal ini juga dikaitkan dengan obesitas, gaya hidup kurang gerak, dan asupan minuman manis.