Apa yang Dimaksud Pola Lantai? Ini Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai apa yang dimaksud dengan pola lantai, lengkap dengan contohnya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 18 Okt 2022, 15:40 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 15:40 WIB
Fashion, Teatrikal dan Tari Nusantara Menyambut Hari Kartini
Penari menggelar tarian dan fashion show berlatar alam di Grand Smesco Hills Cisarua, Bogor, Minggu (11/4/2021). Tari yang akan ditampilkan adalah Tari Topeng Jigrik Ndat dari Betawi, Tari Legong Mesatya dari Bali, Tari Papua, Tari Bajidor Kahot dan Tari Kipas Pakarena (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Bagi yang sedang mempelajari seni tari, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pola lantai. Hal tersebut sangat terkait dengan aktivitas seni tari, baik itu tari solo, pasangan, maupun kelompok.

Apa yang dimaksud dengan pola lantai berkaitan erat dengan formasi dalam seni tari. Bukan tanpa alasan mengapa seni tari memerlukan pola lantai. Ini karena pola lantai akan memberikan efek yang akan membuat tarian semakin indah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk pola lantai, yakni jumlah penari, luas ruangan dan panggung, serta gerak tari. Secara umum, pola lantai dapat dibagi menjadi dua, yakni pola garis lurus dan pola garis lengkung.

Setiap jenis pola lantai tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang jelas pemilihan jenis pola lantai itu harus menyesuaikan setiap unsur pada seni tari.

Lalu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Berikut penjelasannya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/10/2022).

Apa yang dimaksud dengan pola lantai?

Apa yang dimaksud dengan pola lantai adalah sesuatu yang terkait dengan posisi atau formasi dalam sebuah tarian. Dalam sebuah tarian, baik itu yang dilakukan secara solo, pasangan, atau kelompok, sangat penting untuk membentuk formasi tertentu. Ini agar tarian terlihat lebih indah.

Dengan kata lain, apa yang dimaksud dengan pola lantai adalah penempatan penari-penari dalam posisi-posisi tertentu sehingga membentuk pola yang indah. Dalam membuat pola lantai, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.

Seperti yang sudah dibahas secara singkat sebelumnya, ada dua jenis pola lantai. Yang pertama adalah pola garis lurus, dan yang kedua adalah pola garis lengkung. Kedua macam pola ini memiliki karakteristik dan keunikan masing-masing.

Pola tersebut tidak hanya dapat dibentuk dengan setiap anggota tubuh penari, tetapi juga dapat dibentuk dengan menggunakan jejak yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan, maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah.

Jenis Pola Lantai

Tari Gambyong
Tari Gambyong (sumber: Dispar Surakarta)

Seperti yang telah sedikit dibahas sebelumnya, ada dua jenis pola lantai, yakni pola garis lurus dan pola garis lengkung.

Pola Garis Lurus

Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Pola lantai garis lurus secara horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertikal atau ke atas pada hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta. Pengembangan garis lurus pada pola lantai bisa menjadi pola zigzag, segi tiga, segi empat, segi lima.

Pola garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Sementara itu garis menyilang atau diagonal akan memberikan kesan dinamis atau kuat.

Garis-garis lurus yang dibuat oleh penari menyimbolkan tidak hanya hubungan antarmanusia tetapi juga dengan Sang Pencipta. Garis-garis lurus dapat juga dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok.

Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Gantar dari Kalimantan Timur, tari Ratoh Jaroe dari Aceh, tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, tari Baris Sengkedan dari Bali, dan tari Beskalan Putri dari Malang.

Pola Garis Lengkung

Pola lantai garis lengkung biasanya digunakan dalam tarian yang berhubungan dengan hal magis atau keagamaan dan banyak digunakan pada tari tradisional. Pola lantai tari rakyat biasanya menggunakan campuran kedua pola lantai tersebut.

Sementara itu, garis lengkung bisa membentuk lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan dan belakang, dan lengkung ular. Garis melingkar atau melengkung akan memberikan kesan lembut tetapi juga manis.

Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Pendet dari Bali, tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Kecak dari Bali, dan tari Seudati dari Aceh.

Fungsi Pola Lantai

Pesona Sarah Menzel Pakai Baju Adat Bali, Tampil Menawan Bak Putri Raja
Sesi pemotretan Sarah Menzel saat mengenakan baju adat Bali ini sukses mencuri perhatian para penggemarnya. Terlebih pose tari Pendet dalam ritual adat Bali.(Liputan6.com/IG/@ssarah_menzel).

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, apa yang dimaksud dengan pola lantai adalah posisi atau penempatan penari di atas panggung sehingga membentuk formasi tertentu. Pola lantai ini memiliki sejumlah fungsi tertentu.

Dalam penampilan sebuah tarian baik tari tradisional maupun tarian kreasi baru, penggunaan pola lantai sudah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Apa yang dimaksud dengan pola lantai bukan hanya sekadar menempatkan posisi penari di atas panggung, tetapi juga bermakna sesuai dengan tema dari penampilan tarian tersebut.

Adapun fungsi pola lantai dalam tari tradisional antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu.

2. Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.

3. Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari.

4. Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan.

5. Untuk memperindah suatu tarian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya