Crowd Crush Artinya Berdesakan di Ruang Terbatas, Begini Cara Selamatkan Diri

Crowd crush digambarkan sebagai situasi yang sangat ramai dan padat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 01 Nov 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi konser, musik
Ilustrasi konser, musik. (Photo by Hanny Naibaho on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Konser, festival, acara olahraga, dan rapat umum dengan jumlah peserta yang banyak, sangat berisiko menciptakan situasi crowd crush. Crowd crush artinya berdesakan di ruang terbatas. Situasi ketika jumlah peserta melebihi kapasitas normal.

Crowd crush terjadi ketika orang-orang mulai mendorong dari belakang ke depan dan seolah bergoyang. Cara menyelamatkan diri dari situasi crowd crush adalah tetap bertahan mengikuti arus dorongan/desakan. Ini karena orang-orang akan saling berdesakan dan mereka yang jatuh bisa kehilangan kesadaran.

WebMD menggambarkan, mereka yang jatuh bisa kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen. Berdesak-desakan pun berisiko menyebabkan sesak napas bagi mereka yang masih tetap berdiri. Crowd crush artinya sangat mungkin menyebabkan kematian.

Mengapa hal ini bisa terjadi? British Heart Foundation mengungkap seseorang yang mengalami penurunan kadar oksigen parah (hipoksia) sebagaimana di kerumunan sangat mungkin mengalami henti jantung hingga menyebabkan kematian.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti crowd crush, risiko crowd crush menyebabkan kematian, dan cara menyelamatkan diri dari situasi crowd crush, Selasa (1/11/2022).

Crowd Crush Artinya Berdesakan di Ruang Terbatas

Jamrud Hentak Panggung Bergelora Berdendang Bergoyang Festival 2022
Penonton saat menyaksikan aksi grup band Jamrud di panggung Bergelora perhelatan Berdendang Bergoyang Festival, Kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/2022). Tampil selama lebih kurang satu jam, Jamrud menghentak penggemarnya dengan sejumlah lagu baru dan lawas, diantaranya Telat 3 Bulan, Pelangi di Matamu, Surti Tejo, dll. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Crowd crush artinya keadaan ketika orang-orang saling berdesakan di ruang yang terbatas. Crowd crush digambarkan sebagai situasi yang sangat ramai dan padat. Contoh situasi crowd crush adalah konser, festival, acara olahraga, dan rapat umum yang berlangsung dengan jumlah peserta melebihi kapasitas ruang yang ada.

Menghimpun data dari WebMD, kasus crowd crush artinya desak-desakan antar manusia sudah terjadi di berbagai jenis pertemuan di seluruh dunia. Satu penelitian menemukan di antara tahun 1980 dan 2007, ada sekitar 215 insiden crowd crush yang menyebabkan lebih dari 7.000 kematian dan 14.000 cedera.

Sementara rentetan kasus yang terjadi menjelang akhir tahun 2022, ada Tragedi di Stadion Sepakbola Kanjuruan, Indonesia setidaknya menewaskan lebih dari 130 orang dan jumlah korban cedera lebih dari 500 orang. Lalu, Tragedi Perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan setidaknya menewaskan lebih dari 150 orang dan jumlah korban cedera lebih dari 130 orang.

Bagaimana crowd crush terjadi? Crowd crush artinya situasi ramai dan padat yang tidak terkendali. WebMD menjelaskan crowd crush terjadi ketika kerumunan mulai bergerak ke arah yang sama, lalu orang-orang saling berdesakan mulai mendorong dan menarik sampai membuat kerumunan seolah bergoyang.

Kemudian, crowd crush artinya mereka yang berada di belakang akan cenderung mendorong ke depan. Situasi saling dorong ini mengharuskan mereka yang berada di depan menyamai kecepatan dorong dari belakang. Ketika kecepatan dorong tidak sesuai antara barisan depan dan belakang, akan ada efek “domino” di mana orang-orang akan banyak yang jatuh.

Crowd Crush Berisiko Menyebabkan Kematian

Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)
Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)

Bagaimana crowd crush berisiko menyebabkan kematian?

Risiko kematian akibat situasi crowd crush akan meningkat ketika efek “domino” atau orang-orang banyak jatuh terjadi dalam kerumunan. WebMD menggambarkan, mereka yang jatuh bisa kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen.

Situasi crowd crush pun bisa membuat orang-orang yang masih berdiri sesak napas karena berdesakan. Para peneliti mengatakan, kekuatan seperti situasi crowd crush atau himpitan kerumunan/desakan yang kecil pun cukup kuat untuk menekuk pagar baja.

Persis sebagaimana terjadi pada Perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Kasus kematian di Itaewon diduga karena henti jantung. British Heart Foundation mengungkap seseorang yang mengalami penurunan kadar oksigen parah (hipoksia) sebagaimana di kerumunan sangat mungkin mengalami henti jantung hingga menyebabkan kematian.

Kondisi ini terjadi ketika kadar oksigen dalam sel-sel tubuh sangat rendah, termasuk sel otot jantung. Dampaknya, sel tubuh seperti sel otot jantung tidak bisa berfungsi dengan normal atau tidak bisa memompa darah dengan normal. Gangguan pada otot jantung berisiko menyebabkan detak jantung melambat hingga menjadi penyebab henti jantung mendadak.

Ini mengapa mewaspadai situasi kerumunan sangat penting dilakukan. Melansir dari Washington Post, a Visiting Professor of Crowd Sciences dari Universitas of Suffolk di Inggris, G. Keith Still menjelaskan jika kerumunan bergerak, lalu melambat, itu menjadi tanda kepadatan telah meningkat.

Crowd crush yang berbahaya bisa diamati dari suara. Jika mendengar suara orang-orang mengeluh tidak nyaman dan ada tangisan kesusahan, ini sinyal kerumunan tidak terkendali. Bahaya kerumunan hingga menyebabkan kematian bisa terjadi dalam hitungan detik saja.

Cara Menyelamatkan Diri dari Situasi Crowd Crush

Ilustrasi konser, fans, penggemar
Ilustrasi konser. (Photo by Joey Thompson on Unsplash)

Terjebak dalam situasi crowd crush bukan berarti keselamatan tidak bisa terjamin. Cara menyelamatkan diri dari situasi crowd crush adalah paling utama membaca situasi sebelum benar-benar terjebak di sana. Apa yang harus dilakukan saat sudah terjebak?

Melansir dari Washington Post, para ahli merekomendaiskan cara menyelamatkan diri dari situasi crowd crush sebagai berikut:

1. Ketika kerumunan berhenti bergerak, tetap jaga diri untuk tetap bisa berdiri, menjaga lengan agar tidak terhimpit di samping, melindungi dada, dan menghemat oksigen.

2. Jangan melawan arus dan mendorong untuk keluar dari kerumunan, tetapi kuatkan diri untuk bergerak mengikuti gelombang kerumunan.

3. Berdirilah dalam posisi seperti kaki petinju, “satu kaki di depan dan satu kaki di belakang dengan lutut sedikit di tekuk”.

4. Sangat penting untuk tetap bertahan mengangkat tangan. Saat dihadapkan pada situasi himpitan, gunakan tangan terkuat untuk memegang lengan bawah secara berlawanan (ini semacam perisai).

5. Lindungi dada dan pertahankan area pernapasan, jika memiliki ransel maka balikkan ransel ke depan di atas dada.

6. Orang dengan tubuh yang bertubuh pendek lebih berisiko mengalami kekurangan oksigen daripada mereka yang bertubuh tinggi. Hindari membawa anak, jika terlanjur angkat anak ke atas bahu.

7. Hindari berteriak karena hanya pemborosan energi. Para ahli mengungkap dalam situasi crowd crush orang-orang harus saling membantu, tetap tenang dan tegakkan kepala untuk mendapat udara lebih maksimal.

8. Jika menjatuhkan sesuatu, lepaskan dan jangan ambil. Pada situasi seperti ini, seseorang tidak akan bisa kembali berdiri.

Selain itu, WebMD merekomendasikan beberapa tips untuk diperhatikan saat akan mendatangi acara yang ramai agar terhindar dari situasi crowd crush:

1. Jangan menjadi orang pertama yang bergegas masuk dan berada di barisan depan.

2. Hafalkan semua pintu keluar.

3. Perhatikan pula pusat pertolongan medis dan keamanan.

4. Jauhi lokasi yang dengan pagar, terutama yang ada di dekat panggung utama.

5. Tetaplah berada di sisi yang tidak terlalu ramai.

6. Berdiri di tanah yang rata dan perhatikan barang-barang atau sampah yang berisiko menyandung (jatuh).

7. Pegang pagar untuk penyangga ketika situasi crowd crush terjadi di ketinggian.

8. Jika terjatuh, segeralah bangun dengan cepat dan segera meminta bantuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya