Eritrosit Adalah Sel Darah Merah, Pahami Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh

Eritrosit adalah kepingan sel darah merah yang mengandung hemoglobin.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 10 Nov 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 14:30 WIB
Eritrosit Adalah Sel Darah Merah, Pahami Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh
Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak  dalam tubuh makhluk hidup, baik manusia dan hewan. Eritrosit adalah istilah untuk menyebut sel darah merah. Eritrosit adalah salah satu jenis sel darah yang mengalir dalam tubuh Anda.

Eritrosit adalah kepingan sel darah merah yang mengandung hemoglobin. Eritrosit sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi utama eritosit adalah menjadi alat transportasi oksigen dan pertukaran gas oksigen serta karbon dioksida.

Eritrosit adalah jenis sel darah yang penting dimiliki oleh manusia. Untuk itu, kadar eritrosit anda harus tetap pada batas normal untuk tetap sehat. Batas normal eritrosit pada pria dewasa berkisar antara 4,3–5,6 juta/mikroliter, sementara itu wanita berkisar antara 3,9–5,1 juta/mikroliter.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian eritrosit dan fungsinya bagi tubuh yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/11/2022).

Pengertian Eritrosit

Eritrosit Adalah Sel Darah Merah, Pahami Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh
Sel darah merah di laboratorium.

Sel darah merah atau eritrosit adalah sel darah yang paling banyak jumlahnya di tubuh dan bertugas membawa oksigen dan zat-zat lainnya. Fungsi utama eritrosit adalah pengangkutan hemoglobin, yang selanjutnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Jika hemoglobin terbebas dalam plasma manusia, kira-kira 3% dari hemoglobin tersebut bocor melalui membran kapiler, kemudian masuk ke dalam ruangan jaringan atau melaui membran glomerulus ginjal. Dan masuk kembali ke dalam filtrat glomerulus setiap kali darah memlaui kapiler. Oleh karena itu, agar hemoglobin tetap berada dalam aliran darah manusia, hemoglobin harus tetap berada di dalam eritrosit.

Bentuk dari eritrosit adalah kepingan darah yang berbentuk bulat dengan sedikit ceruk di tengahnya, agak mirip donat. Sel darah ini dibuat di sumsum tulang melalui proses yang disebut erythropoiesis.

Eritrosit dikenal sebagai jenis sel darah yang elastis dan dapat berubah bentuk. Sehingga bisa menyesuaikan diri saat mengalir melewati kapiler darah yang kecil. Dengan sifatnya tersebut, eritrosit mampu menyebar dengan cepat dalam aliran darah untuk sampai ke berbagai organ di tubuh.

Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel darah merah disebut hematokrit.  Umumnya masa hidup sel darah merah atau eritrosit hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah atau eritrosit baru.

Fungsi Eritrosit bagi Tubuh

Eritrosit Adalah Sel Darah Merah, Pahami Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh
Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Seperti yang dijelaskan di atas, fungsi utama eritrosit adalah sebagai alat transportasi oksigen dan pertukaran gas oksigen serta karbon dioksida. Selain itu, terdapat fungsi lain dari eritrosit adalah pelepasan  ATP yang akan menyebabkan dinding jaringan untuk berelaksasi dan melebar.

Tak hanya itu, eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin terdeoksigenasi, yang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen.

Fungsi lain dari eritrosit adalah menjaga sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya.

Batas Normal Eritrosit dalam Tubuh Manusia

Eritrosit Adalah Sel Darah Merah, Pahami Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh
Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Kadar eritrosit dalam tubuh sendiri bisa berbeda-beda pada setiap orang. Biasanya hal tersebut dipengaruhi oleh usia serta jenis kelamin. Berikut adalah kadar eritrosit normal dalam tubuh berdasarkan usia dan jenis kelamin:

1. Bayi baru lahir: 4.8-7.1 juta sel/mikroliter

2. Bayi 2-8 minggu: 4-6 juta sel/mikroliter

3. Bayi 2-6 bulan: 3.5-5.5 juta sel/mikroliter

4. Bayi 6-12 bulan: 4.5-5.2 juta sel/mikroliter

5. Anak 1-18 tahun: 4-5.5 juta sel/mikroliter

6. Pria dewasa: 4.7-6.1 juta sel/mikroliter

7. Wanita dewasa: 4.2-5.4 juta sel/mikroliter

Apabila kadar eritrosit rendah maka akan menimbulkan berbagai gejala gangguan kesehatan seperti kelelahan, sesak napas, lemas, pusing, denyut jantung berdetak kencang, sakit kepala, hingga kulit pucat.

Cara Meningkatkan Eritrosit pada Tubuh

Eritrosit Adalah Sel Darah Merah, Pahami Pengertian dan Fungsinya bagi Tubuh
Makanan yang mengandung zat besi (sumber: iStock)

Apabila eritrosit atau sel darah merah anda rendah, perlu mengatasinya dengan tepat supaya tidak berisiko pada gangguan kesehatan yang lain. Berikut ini cara meningkatkan eritrosit pada tubuh, yakni:

1. Tingkatkan asupan zat besi

Zat besi bekerja untuk meningkatkan produksi hemoglobin, yang juga membantu membentuk lebih banyak eritrosit. Makanan kaya zat besi meliputi daging dan ikan, produk kedelai, termasuk tahu dan edamame, telur, buah-buahan kering, seperti kurma dan buah ara, sayuran berdaun hijau, seperti kale dan bayam, kacang-kacangan dan biji-bijian.

2. Tingkatkan asupan folat

Folat adalah jenis vitamin B yang berperan penting dalam produksi hemoglobin. Tubuh menggunakan folat untuk memproduksi heme, komponen hemoglobin yang membantu membawa oksigen. Jika seseorang tidak mendapatkan cukup folat, eritrositnya tidak akan dapat matang, yang dapat menyebabkan anemia defisiensi folat dan kadar hemoglobin yang rendah. Sumber folat yang baik meliputi daging sapi, bayam, nasi, kacang-kacangan, alpukat, selada.

3. Maksimalkan penyerapan zat besi

Mengkonsumsi zat besi dalam makanan atau suplemen itu penting, tetapi seseorang juga harus membantu tubuh mereka untuk menyerap zat besi itu. Makanan kaya vitamin C, seperti buah jeruk, stroberi, dan sayuran berdaun hijau, dapat meningkatkan jumlah zat besi yang diserap. Mengambil suplemen vitamin C juga dapat membantu. Vitamin A dan beta-karoten dapat membantu tubuh dalam menyerap dan menggunakan zat besi. Makanan yang kaya vitamin A antara lain ikan, hati, labu, kangkung dan sawi.

4. Konsumsi suplemen zat besi

Seorang dokter mungkin menyarankan seseorang dengan kadar hemoglobin yang sangat rendah untuk mengonsumsi suplemen zat besi. Dosis akan tergantung pada tingkat seseorang. Suplemen akan menyebabkan kadar zat besi meningkat secara bertahap selama beberapa minggu. Seorang dokter dapat merekomendasikan mengambil suplemen selama beberapa bulan, untuk meningkatkan simpanan zat besi tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya