Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri maritim. PT Pelindo sendiri merupakan gabungan dari empat BUMN, yakni PT Pelabuhan Indonesia I, PT Pelabuhan Indonesia II, PT Pelabuhan Indonesia III, dan PT Pelabuhan Indonesia IV.
Baca Juga
Advertisement
Setelah keempat perusahaan tersebut bergabung menjadi satu, berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. S-756/MBU/10/2021 tanggal 1 Oktober 2021 perihal Persetujuan Perubahan Nama, Perubahan Anggaran Dasar dan Logo Perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berganti nama menjadi “PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau disingkat Pelindo”.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang maritim, PT Pelindo memiliki visi untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia, dengan menjadi gerbang utama jaringan logistik global di Indonesia. Cita-cita ini muncul dilandasi dengan potensi geografis, peluang bisnis serta kebijakan nasional.
Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Pelindo memiliki misi menyediakan jasa pelabuhan dan maritim yang terintegrasi dengan kawasan industri untuk mendukung jaringan logistik Indonesia dan Global dengan memaksimalkan manfaat ekonomi Selat Malaka.
Untuk lebih memahami lebih dalam mengenai PT Pelindo, berikut adalah penjelasan mengenai salah satu BUMN ini, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari laman resmi perusahaan, Jumat (16/12/2022).
Sejarah PT Pelindo
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, PT Pelindo merupakan BUMN yang bergerak di bidang maritim. Perusahaan ini merupakan gabungan dari empat perusahaan. Empat perusahaan tersebut mengelola pelabuhan-pelabuhan di Indonesia di wilayah yang berbeda.
Pelindo I mengelola pelabuhan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau. Pelindo I dibentuk berdasar PP No.56 Tahun 1991, sedang nama Pelindo I ditetapkan berdasar Akta Notaris No.1 tanggal 1 Desember 1992.
Pelindo II mengelola pelabuhan di wilayah 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Pelindo II dibentuk berdasar PP No.57 Tahun 1991, Pelindo II Persero) didirikan berdasar Akta Notaris Imas Fatimah SH, No.3, tanggal 1 Desember 1992.
Pelindo III mengelola pelabuhan di wilayah 7 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, NTB dan NTT. Pembentukan Pelindo III tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH No.5 tanggal 1 Desember 1992, berdasar PP No.58 Tahun 1991.
Sedang Pelindo IV mengelola pelabuhan di wilayah 11 provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Pelindo IV dibentuk berdasar PP No.59 Tanggal 19 Oktober 1991. Sedang akta pembentukannya adalah Akta Notaris Imas Fatimah, SH no,7 tanggal 1 Desember 1992.
Pada tanggal 1 Oktober 2021, secara legal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) digabungkan ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2021.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bertindak sebagai surviving entity (perusahaan yang bertahan). Kemudian berdasarkan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. S-756/MBU/10/2021 tanggal 1 Oktober 2021 perihal Persetujuan Perubahan Nama, Perubahan Anggaran Dasar dan Logo Perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berganti nama menjadi “PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau disingkat Pelindo”.
Wacana penggabungan empat perusahaan ini sebenarnya sudah dimulai sejak lama, yakni dimulai pada 2009. Namun baru terlaksana pada 1 Oktober 2021. Dengan kata lain, PT Pelindo yang merupakan gabungan dari empat perusahaan baru berjalan sekitar satu tahun.
Advertisement
Manajemen PT Pelindo
Layaknya sebuah perusahaan , jajaran manajemen diperlukan agar sebuah perusahaan bisa berjalan dengan baik dan teratur. PT Pelindo pun demikian. Untuk dapat berjalan dengan baik PT Pelindo dikelola oleh jajaran manajemen yang tediri dari dewan dewan komisari dan dewan komisaris.
Dewan komisaris PT Pelindo terdiri dari 7 orang, yakni sebagai berikut:
1. Marsetio (Plt. Komisaris Utama/ Komisaris Independen)
Marsetio adalah mantan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia th 2012 s.d 2015, lulusan terbaik AAL tahun 1981 juga tamatan S3 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini masih aktif menjabat sebagai penasihat khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Hankam Maritim serta Guru besar ilmu pertahanan maritim di Universitas Pertahanan Indonesia.
2. Didi Sumedi (Komisaris)
Menyelesaikan pendidikan Sarjana (S-1) jurusan Sospol Administrasi Negara di Universitas Padjadjaran Dan Magister (S-2) di Saint Mary's University, Kanada. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, dan pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Perdagangan Indonesia (Persero) serta saat ini menjabat sebagai Komisaris di Pelindo.
3. Sudung Situmorang (Komisaris)
Lulus S2 Fakultas Hukum Universita Indonesia, pernah menjabat sebagai Staf Ahli Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus, Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Koordinator Pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Asisten Tindak Pidana Khusus Pada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kepala Kejaksaan Negeri Medan, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, Kepala Kejaksaan Negeri Blora, Kepala Kejaksaan Negeri Kefamenanu NTT, Kasi Pidum Di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, dan pernah menjabat sebagai Komisaris di Pelindo II, serta saat ini menjabat sebagai Komisaris di Pelindo
4. Antonius Rainier Haryanto (Komisaris Independen)
Lulus dari fakultas teknik sipil di Universitas Katolik Parahyangan (2001), menyelesaikan strata 2 teknik manajemen lingkungan di University of New South Wales Sidney (2003). Pernah menjabat Direktur (Parttime) PT Deloitte Consulting, Direktur program di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Direktur Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), Komisaris Independen di Pelindo II, serta saat ini menjabat sebagai Komisaris di Pelindo.
5. Heru Sukanto (Komisaris Independen)
Lahir di Surabaya, 5 September 1957. Mendapat gelar Sarjana Hukum (S1) dari Universitas Airlangga pada tahun 1982 kemudian juga mendapat gelar Magister Bidang Manajemen Pemasaran (S2) dari PPM pada tahun 2000.
6. Muchtar Luthfi Mutty (Komisaris Independen)
Menempuh pendidikan Program Sarjana Muda APDN Makassar (1975-1978), Program Sarjana Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta Tahun 1983-1985, Program Magister Kajian Ketahanan Nasional UGM (1992-1994) dan Program Magister Administrasi Negara STIA YAPPANN (2010-2012). Pernah menjabat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden RI (2009-2014), Anggota DPR RI (2014-2019), Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI, Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi Sulawesi Selatan, serta saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen di Pelindo.
6. Arif Toha Tjahjagama (Komisaris)
Menyelesaikan pendidikan S-2 Universitas Lyon II Perancis (1996). Pernah menjabat sebagai PLT Direktur Jenderal Perhubungan Laut (2021 - Agustus 2022), Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok (2018), Kepala Distrik Navigasi Kelas III Tarakan (2017).
Dewan Direksi PT Pelindo
Sementara itu, dewan direksi PT Pelindo terdiri dari tujuh orang, yakni sebagai berikut:
1. Arif Suhartono (Direktur Utama)
Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Jakarta. Lahir di Banyumas, Jawa Tengah 8 Mei 1970. Menyelesaikan pendidikan S-2 di Nanyang Technological University, Master of Business Administration (2017) dan Yokohama National University, Master of Infrastructure Management (2001).
2. Hambra (Wakil Direktur Utama)
Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Jakarta. Lahir di Ketapang (Maluku), 10 Oktober 1968. Menyelesaikan pendidikan S-2 di Universitas Gadjah Mada, Hukum Bisnis (Yogyakarta, 2010). Pernah menjabat Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN, Kepala Bagian Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan Kementerian BUMN, Wakil Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2020-2021), dan Wakil Direktur Utama Pelindo (2021 - Sekarang)
3. Mega Satria (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko)
Warga Negara Indonesia Lahir di Pekanbaru, 23 Oktober 1977. Perjalanan karirnya dimulai sebagai Treasury Finance Head di HSBC Jakarta sejak 1999-2000. Sebelum menjabat sebagai Direktur Pelindo, juga pernah menjabat sebagai Direktur Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Pelindo II.
4. Ihsanuddin Usman (Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum)
Warga Negara Indonesia yang Lahir di Jakarta, 07 Juli 1969. Pernah menjabat sebagai Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (2018 - 2020), Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2020 - 2021), serta Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo (2021 - Sekarang).
5. Prasetyo (Direktur Strategi)
Warga Negara Indonesia, lahir di Mojokerto, 16 Mei 1970. Pernah menjabat sebagai Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Juni 2020 - Maret 2021, Direktur Utama Pelindo I (2021), dan Direktur Strategi (2021-Sekarang)
6. Boy Robyanto (Direktur Investasi)
Pernah menjabat sebagai ASM Rancang Bangun Konstruksi Sipil Pelindo III, ASM Rancang Bangun Pelindo III, ASM Perencanaan Teknik Pelindo III, General Manajer Pelindo III Cabang Tenau Kupang, SVP Port Facility Pelindo III, CEO Regional Kalimantan Pelindo III (2018-2020), Komisaris PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, Direktur Teknik Pelindo III (2020), Direktur Utama Pelindo III (2021), serta Direktur Investasi Pelindo (2021-Sekarang)
7. Putut Sri Muljanto (Direktur Pengelola)
Pernah menjabat sebagai ASM Perencanaan dan Kerjasama Usaha Pelindo III (2018 - 2019), Pjs. Senior Manajer Peningkatan Usaha Pelindo III (2009 - 2010), Senior Manager Peningkatan Usaha Pelindo III (2010 - 2011), Senior Manager Pemasaran Pelindo III (2011 - 2013), Komisaris PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (2012 - 2013), Direktur Utama PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (2013 - 2018), Komisaris PT Berlian Manyar Sejahtera (2014 - 2017), Komisaris PT Berkah Industri Mesin Angkat (2017 - 2018), Direktur Utama PT Pelindo Marine Service (2018), SVP Marketing Pelindo III (2018), Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya (2018), Komisaris PT Pelindo Husada Citra (2018), Komisaris Utama PT Pelindo Daya Sejahtera (2018 - Sekarang), Komisaris Utama PT Berkah Multi Cargo (2018 - Sekarang), Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III (2018 - 2021), serta Direktur Pengelola Pelindo (2021 - Sekarang).
Advertisement
Layanan PT Pelindo
Ada tiga jenis layanan yang diberikan PT Pelindo, yakni pelayanan barang, layanan kapal, dan layanan rupa-rupa.
Layanan Barang
Layanan barang atau kargo berupa pelayanan bongkar muat mulai dari kapal hingga penyerahan ke pemilik barang. Layanan kargo ini terdiri dari jasa dermaga umum, dermaga khusus, jasa lapangan, dan jasa gudang. Jasa tersebut merupakan jasa yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya, pelayanan ini bekerja sama dengan anak-anak perusahaan.
Layanan Kapal
Layanan kapal merupakan jasa kegiatan operasional kapal mulai dari masuk hingga keluar pelabuhan. Pelayanan kapal meliputi:
a. Jasa tambat: Jasa yang diberikan untuk kapal yang merapat ke dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang.
b. Jasa pandu: Jasa yang diberikan untuk kapal keluar masuk menuju dermaga melalui alur pelabuhan, agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan.
c. Jasa tunda: Jasa yang diberikan oleh kapal tunda untuk mendorong atau menarik kapal menuju atau keluar dari dermaga.
d. Jasa pelayanan air, sampah, dan limbah: Jasa yang diberikan untuk pelayanan air, pengelolaan sampah dan limbah kapal.
Layanan Rupa-Rupa
Ini adalah layanan dari PT Pelindo di bidang lain, seperti menyewakan tanah, bangunan, dan fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan kepelabuhanan. Dalam menjalankan kegiatan operasi dan pengusahaan pelabuhan, Perseroan mengadakan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU) dengan beberapa mitra usaha dari pihak swasta, seperti kerja sama terminal operator, kapal tunda, dan pengelolaan fasilitas pelabuhan lainnya.
Pelayanan rupa-rupa merupakan jasa pelayanan yang menunjang kegiatan yang ada di pelabuhan. Pelayanan rupa-rupa meliputi:
a. Pas Pelabuhan: Biaya masuk area pelabuhan untuk perseorangan dan kendaraan bermotor.
b. Jasa Pemeliharaan Alat-alat Pelabuhan: Jasa yang diberikan, berupa persewaan forklift, kran (darat, apung dan listrik), kapal tunda, motor boat, dan alat pemadam kebakaran
c. Jasa Penyewaan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik: Merupakan jasa persewaan lahan, bangunan, air bersih serta energi listrik.