Kata Tidak Baku Adalah Kata yang Tidak Mengikuti Kaidah, Ini Contohnya

Kata tidak baku adalah kata yang tidak mengikuti kaidah, berikut ini pengertian kata tidak baku, ciri-ciri kata tidak baku dan contoh kata tidak baku yang perlu diperhatikan.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 30 Des 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 11:15 WIB
Jumlah Kata Sebanyak 4-6 Kata per Baris
Ilustrasi Menulis Syair Credit: unsplash.com/Charice

Liputan6.com, Jakarta Kata tidak baku adalah kata yang sering kita jumpai bahkan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata tidak baku adalah kata yang telah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti bahasa daerah dan perkembangan zaman, sehingga penggunaannya seringkali berbeda pada setiap individu yang menggunakannya. 

Kata tidak baku adalah kata yang tidak mengikuti kaidah dan umumnya tidak tercatat di Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), PUEBI menjadi pedoman menentukan mana yang merupakan kata baku dan mana yang merupakan kata tidak baku. Penggunaan PUEBI sebagai acuan memudahkan kita untuk membedakan kata baku dan kata tidak baku.

Penggunaan kata tidak baku adalah hal yang penting untuk dipahami dengan seksama, karena jika salah dalam menggunakannya, seperti digunakan untuk penulisan pesan formal dan resmi. Tulisan resmi yang anda buat tersebut akan menjadi tulisan yang tidak sesuai aturan dan mengurangi nilainya sebagai tulisan yang baik.

Lantas apa saja kata tidak baku yang ada? Berikut ini liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (30/12/2022). Pengertian kata tidak baku, ciri-ciri kata tidak baku dan contoh kata tidak baku yang perlu diperhatikan.

Kata Tidak Baku Adalah

Memperhatikan Kaidah Penulisan
Ilustrasi Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia Credit: pexels.com/Snapwire

Kata Tidak Baku Adalah

Kata tidak baku adalah kata-kata yang tidak mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Dimana kaidah Bahasa Indonesia yang resmi haruslah mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Kebalikan dari kata tidak baku adalah kata baku, dimana kata baku merupakan kata-kata yang telah resmi dan standar dalam penggunaannya. Kata tidak baku bisa berasal dari serapan bahasa asing dan bahasa daerah yang belum memenuhi kaidah ejaan dalam bahasa Indonesia. 

Sehingga, penggunaan kata tidak baku tidak digunakan sebagai tuturan atau tulisan yang resmi di Indonesia. Ketidakbakuan sebuah bahasa tak hanya ditentukan dari penulisan yang tidak sesuai pedoman, tetapi juga bisa terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah, dan susunan kalimat yang tidak sesuai.

Kalimat tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terkesan lebih santai dan tidak kaku. Kata tidak baku juga dapat digunakan saat berdiskusi membahas suatu hal bersama teman atau keluarga.

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku 

Kata tidak baku memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan sebagai penanda untuk membedakannya dengan kata baku. Berikut ini adalah beberapa ciri-cirinya : 

- Kata tidak baku umumnya berasal dari dialek bahasa Indonesia yang ada. 

- Kata tidak baku berasal dari serapan bahasa daerah.

- Berasal dari bahasa asing yang tidak memenuhi persyaratan ejaan dalam bahasa Indonesia. 

- Kata tidak baku adalah bentukan yang tidak menuruti kaidah yang berlaku.

- Bentuk kata tidak baku mudah berubah-ubah karena dipengaruhi oleh zaman.

- Kata tidak baku digunakan dalam percakapan informal.

- Kata tidak baku memiliki arti yang sama, meski berbeda dengan bahasa baku aslinya.

 

Penggunaan Kata Tidak Baku

Kata tidak baku sering kita temui dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki kegunaan tersendiri, kata tidak baku menjadi bagian yang tidak terlupakan dalam kehidupan kita yang bersifat informal, berikut ini beberapa kondisi penggunaan kata tidak baku :

- Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam obrolan informal sehari-hari

- Kata tidak baku digunakan untuk menambah kesan keakraban 

- Kata tidak baku digunakan untuk memberi kesan percakapan asli yang tidak formal.

Contoh Kata Tidak Baku

Contoh Kata Tidak Baku

1. Abjad (kata baku) - Abjat (kata tidak baku)

2. Akhirat - Akherat

3. Aksesori - Asesoris

4. Aktif - Aktip

5. Akuarium - Aquarium

6. Aluminium - Almunium

7. Ambulans - Ambulan

8. Analisis - Analisa

9. Antena - Antene

10. Antre - Antri

11. Anugerah - Anugrah

12. Azan - Adzan

13. Afdal - Afdol

14. Agamais - Agamis

15. Ajek - Ajeg

16. Adjektif - Ajektifaktivitas

17. Aktifitasaktual - Aktuil

18. Balsam - Balsem

19. Batalion - Batalyon

20. Baterai - Batere 

21. Baka - Baqa

22. Barzakh - Barzah

23. Batalion - Batalyon

24. Batil - athil

25. Bazar - Bazaar

26. Becermin - Bercermin

27 Besok - Esok

28. Blanko - Blangko

29. Boks - Bok

30. Bosan - Bosen

31. Bus - Bis

32. Cabai - Cabe

33. Capai - Capek

34. Cedera - Cidera

35. Cendekiawan - Cendikiawan

36. Cengkih - Cengkeh

37. Cinderamata - Cenderamata

38. Cokelat - Coklat

39. Daftar - Daptar

40. Derajat - Derajad

41. Desain - Desaign

42. Detail - Detil

43. Detergen - Deterjen

44. Diagnosis - Diagnosa

45. Durian - Duren

46. Efektif - Efektip

47. Efektivitas - Efektifitas

48. Ekosistem - Ekosistim

49. Ekspor - Eksport

50. Ekstra - Extra

56. Fondasi - Pondasi

57. Frasa - Frase

58. Geladi - Gladi

59. Gizi - Giji

60. Gua - Goa

Contoh Kata Tidak Baku

61. Gubuk - Gubug

62. Hektare - Hektar

63. Hierarki - Hirarki

64. Higienis - Higenis

65. Ijazah - Ijasah

66. Ikhlas - Ihlas

67. Indera - Indra

68. Jagat - Jagad

69. Jemaah - Jamaah

70. Jenderal - Jendral

71. Karier - Kari

72. Kategori - Katagori

73. Komplet - Komplit

74. Kreativitas - Kreatifitas

75. Kuitansi - Kwitansi

76. Lembap - lembab

77. Leukemia - leukimia

78. Linear - linier

79. Litoral - literal

80. Lokalisasi - lokalisir

81. Mag - Maag

82. Mazhab -  Madzab

83. Mafhum - Mafum

84. Magrib  - Maghrib

85. Magnet - Mahnet

86. Nazar - Nadzar

87. Napas - Nafas

88. Nakhoda - Nahkoda

89. Neokolonialisme - Neo-kolonialisme

90. Neto - Netto

91. Ukulele - Okulele

92. Omzet - Omset

93. Apostrof - Opostrop

94. Oranye  - Orange

95. Organisasi - Organisir

96. Palm - Palem

97. Pamflet - Pamfelet

98. Pancaindera - Panca indra

99. Vanili - Panili

100. Paradoks - Paradox

101. Razia - Rajia

102. Ranking- Rangking

103. Ransel - Rangsel

104. Lafal - Rapal

105. Rapi - Rapih

106. Syahid - Sahid

107. Sakaguru - Saka guru guru

108. Sakelar - Saklar

109. Sambal - Sambel

110. Sengkalan - Sangkalan

111. Tamsil - Tamzil

112. Tanker - Tangker

113. Tapai - Tape

114. Taplak - Tapelak

115. Tetapi - Tapi

116. Tipe- Type

117. Walikota - Wali kota

118. Ultramodern - Ultra modern

119. Vakum - Vacum

120. Vampir - Vampire

121. Junior - Yunior

122. Yurisdiksi - Jurisdiksi

123. Zamzam - Zam-zam

124. Zaman - Jaman

125. Zamrud - Jamrud

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya