Liputan6.com, Jakarta - Gambar Ramadhan bisa mendefinisikan tentang momen-momen penting di bulan suci penuh ampunan ini. Sambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, ini bagian dari tanda keimanan seorang muslim. Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk memperbanyak doa dan membersihkan diri sebagai persiapannya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, Rasulullah SAW menyambut Ramadhan dengan mengucap doa memohon kesehatan, keselamatan, dan dijauhkan dari maksiat.
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Di bulan suci sebagaimana gambar Ramadhan yang akan diulas, umat muslim di seluruh dunia akan menunaikan ibadah wajib dan sunnah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Seperti halnya menjalankan ibadah puasa, melakukan sahur, berbuka, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan lainnya.
Berikut Liputan6.com ulas kumpulan gambar Ramadhan dan definisinya, Jumat (27/1/2023).
1. Gambar Ramadhan Tentang Ibadah Puasa
Gambar Ramadhan ini mendefinisikan tentang momen puasa Ramadhan.
Apa hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam? Puasa Ramadhan bagi umat Islam adalah wajib atau diwajibkan terutama bagi yang berakal sehat, sudah baligh atau pubertas, mampu (sehat jasmani dan rohani), suci, dan memahami awal puasa Ramadhan.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. al-Baqarah ayat 183)
Hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam adalah wajib sesuai surat al-Baqarah ayat 183 sebagaimana tafsir dari Kementerian Agama RI. Dijelaskan hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam adalah wajib dilakukan untuk mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan.
"Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hari, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan," dijelaskan.
Advertisement
2. Gambar Ramadhan Tentang Sahur
Gambar Ramadhan ini mendefinisikan tentang momen sahur sebelum puasa Ramadhan ditunaikan di keesokan harinya.
Sahur di bulan Ramadhan masuk kategori amalan sunnah Rasulullah SAW. Seperti halnya mengakhirkan sahur sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
عَنْ أَبِي حَازِمٍ أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ، يَقُولُ: كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي، ثُمَّ يَكُونُ سُرْعَةٌ بِيْ أَنْ أُدْرِكَ صَلاَةَ الفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Abu Hazim, dia mendengar Sahal bin Sa’ad berkata, “Aku sahur bersama keluargaku, kemudian aku buru-buru menyelesaikannya untuk bisa dapat sholat Fajar (Subuh) berjamaah bersama Rasulullah SAW.” (HR Bukhari no 577)
Ini termasuk mau menyempatkan makan sahur meskipun sedikit, ini yang membedakan puasa umat muslim dengan ahli kitab.
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً
“Sahurlah, karena dalam sahur itu ada keberkahan.” (HR Bukhari 1923)
عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
Dari Amru bin al-‘Ash, Rasulullah SAW bersabda, “Beda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim 1096)
3. Gambar Ramadhan Tentang Sunnah Makan Kurma
Gambar Ramadhan ini mendefinisikan tentang sunnah makan kurma khususnya di bulan Ramadhan.
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلىَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَّمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Dari Anas bin Malik ra, dia berkata: “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan rutab (korma muda/basah) sebelum sholat Maghrib. Kalau tidak ada rutab maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering). Kalau tidak ada maka beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.”
Baiknya sebisa mungkin mengajak teman makan sahur dan makan sahur dengan buah kurma. Makan sahur dengan kurma adalah makanan yang penuh dengan keberkahan. Ini amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan.
قَالَ عِرْبَاض بْنُ سَارِيَة : دَعَانِي رَسُوْلُ اللهِ إِلَى السَّحُوْرِ فِى رَمَضَانَ فَقَالَ : هَلُمَّ إِلىَ هَذَا الْغَذَاءِ الْمُبَارَكِ
‘Irbadh bin Sariyah berkata, “Aku diajak Rasulullah SAW untuk sahur di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Mari nikmati makanan penuh berkah ini.” (HR Ahmad)
Advertisement
4. Gambar Ramadhan Tentang Mengkaji Al-Qur'an
Gambar Ramadhan ini mendefinisikan tentang pentingnya mengkaji Al-Qur'an di bulan suci penuh rahmat dan ampunan ini.
Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk lebih fokus mengkaji Al-Qur'an atau mengkhatamkannya. Ini termasuk jenis amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah ladangnya pahala.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi ketika bertemu Jibril. Jibril bertemu dengan Nabi setiap malam Ramadhan untuk mengkaji/mengulang (mudarasah) Alquran. Sungguh Rasulullah SAW lebih pemurah daripada angin yang bertiup.” (HR. Bukhari)
5. Gambar Ramadhan Tentang Amalan Sedekah
Gambar Ramadhan ini mendefinisikan tentang amalan memperbanyak sedekah.
Rasulullah SAW di bulan Ramadhan selalu memperbanyak sedekah. Diungkap oleh beliau, sesungguhnya manusia sampai pada ajalnya selalu berada dibawah naungan sedekahnya.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : كُلٌّ امْرِئٍ فىِ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ ، قَالَ يَزِيْد : وَكَانَ أَبُو الْخَيْرِ لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya sampai diputuskan perkara manusia.”
Yazid berkata, “Abu al-Khair, tak pernah satu hari pun berlalu melainkan dia pasti bersedekah, walaupun hanya sepotong kue atau sebutir bawang dan semisalnya.” (HR. Ahmad)
Advertisement
6. Gambar Ramadhan Tentang Iktikaf
Gambar Ramadhan ini mendefinisikan tentang kemuliaan untuk melakukan iktikaf atau memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Amalan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah melakukan itikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tujuannya adalah menemukan atau bertemu dengan Lailatul Qadar.
إِنِّي اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوَّلَ، أَلْتَمِسُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ، ثُمَّ اعْتَكَفْتُ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ، ثُمَّ أُتِيتُ، فَقِيلَ لِي: إِنَّهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يَعْتَكِفَ فَلْيَعْتَكِفْ، فَاعْتَكَفَ النَّاسُ مَعَه
“Sesungguhnya aku itikaf di sepuluh pertama Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Setelah itu aku juga itikaf di sepuluh kedua (pertengahan). Kemudian aku diberi tahu bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh terakhir. Maka siapa yang ingin itikaf maka lakukanlah.” Akhirnya banyak orang yang itikaf bersama Nabi SAW.” (HR Muslim 1167).