Liputan6.com, Jakarta Fana artinya menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI adalah tidak kekal. Memahami arti fana artinya, memahami salah satu sifat ciptaan Tuhan Yang Maha Besar, yaitu tidak ada yang abadi selain Allah SWT. Jadi dapat disimpulkan bahwa Allah SWT tidaklah fana seperti ciptaannya yang pada waktunya akan lenyap dan musnah.
Dalam Islam sendiri, kata fana artinya adalah masa hidup semua ciptaan Allah didunia ini tidak akan berlangsung untuk selama-lamanya. Akan tiba waktunya untuk lahirnya, semua ciptaan Allah SWT akan mati, hancur atau musnah. Terdapat beberapa dalil yang menerangkan tentang kefanaan dunia yang kita tinggali saat ini.
Memiliki makna yang dalam tentang eksistensi suatu hal di dunia, kata fana menjadi salah satu kata yang populer digunakan dalam karya sastra, baik yang berbentuk puisi, kata-kata mutiara, lagu hingga karya tulis berupa cerita. Hal ini menambah nilai penting untuk dapat memahami makna dari kata fana itu sendiri.
Advertisement
Lantas apa makna dari kata fana? Untuk menjawabnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (31/1/2023). Pengertian kata fana dalam Islam beserta dengan dalil-dalilnya, dan juga contoh kata-kata mutiaranya.
Fana Artinya dalam Islam
Fana Artinya dalam Islam
Dalam Islam, secara bahasa fana berasal dari kata al-fana'. Yang mana fana artinya adalah hilangnya wujud sesuatu. Sedangkan fana dalam bahasa Arab artinya tidak kekal, kebinasaan, musnah, mati atau rusak. Fana dalam Islam dikategorikan sebagai bagian dari salah satu sifat yang mustahil dimiliki oleh Allah SWT.
Fana menjadi salah satu sifat yang mustahil dimiliki oleh Allah SWT, karena Allah SWT tidak mungkin binasa Allah SWT akan selalu kekal dalam keabadiaan. Kehadiran Allah SWT tidak memiliki permulaan dan tidak pula memiliki akhir atau kematian maupun kebinasaan, karena Allah SWT akan kekal selama-lamanya.
Kata fana atau sifat fana yang artinya bersifat sementara mustahil ada pada Allah SWT karena Allah SWT memiliki sifat kekal atas segala keagungan dan kebesarannya atas alam semesta. Sifat mustahil fana pada Allah SWT tercantum dalam surah Ar-Rahman ayat 26 dan 27, dan juga tercantum dalam surah Al-Qashash ayat 88 berikut ini:
QS. Al-Qashash ayat 88
وَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ۘ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُۥ ۚ لَهُ ٱلْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-Qashash ayat 88)
QS. Ar Rahman ayat 26-27
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar Rahman: 26-27).
Advertisement
Fana Artinya dalam Karya Sastra
Fana Artinya dalam Karya Sastra
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kata fana memiliki arti dan makna yang dalam. Dimana fana merupakan kata sifat yang menerangkan ketidakabadian atau ketidak kekalan semua makhluk ciptaan Allah SWT. Makna yang dalam ini membuat kata fana menjadi salah satu kata yang kerap digunakan dalam karya sastra oleh para seniman atau tokoh-tokoh terkenal lainnya.
Berikut ini adalah beberapa kata-kata mutiara dalam karya sastra yang ditulis atau disampaikan oleh para seniman dan tokoh-tokoh terkenal lainnya.
1. Dustamu adalah tubuh yang fana ini, kebenaranmu adalah ruh Ilahiah. (Jalaluddin Rumi)
2. Kita semua makhluk fana. Dan semua yang kita kira kita miliki, bisa direnggut dalam sekejap mata. (Primadonna Angela)
3. Sebagai fana, kita tak pernah tahu berapa banyak lagi waktu tersisa untuk bersama. Jadi mari jalin segalanya sebaik dan seindah yang kita bisa. (Helvy Tiana Rosa)
4. Harapan adalah perjuangan dari jiwa, melepaskan diri dari apa yang fana, dan membuktikan keabadiannya. (Herman Melville)
5. Jodoh tetap misteri. Syukuri ketidaktahuan itu dengan merencanakan dan mengupayakan yang terbaik menuju pernikahan suci di dunia nan fana. (Salim A Fillah)
6. Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara. (Sujiwo Tejo)
7. Orang-orang itu lebih memilih berhenti menjual dirinya pada kenikmatan hidup yang fana. (Risda Nur Widia)
8. Tiada kesuksesan, bila itu fana dan tiada penderitaan kalau cuma sementara.(Deassy M. Destiani)
9. Barangkali harap adalah kefanaan, yang memabukkan siapa saja dari hidup yang sementara. (Robi Aulia Abdi)
10. Tubuh itu fana, tetapi orang yang berdiam di dalam tubuh itu abadi dan tak terukur. (Bhagavad Gita)