6 Tugas Rasul Allah dan Penjelasannya, Pembawa Kabar Gembira dan Peringatan

Rasul adalah sosok manusia istimewa yang menerima wahyu dari Allah.

oleh Laudia Tysara diperbarui 08 Feb 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 08:55 WIB
Ilustrasi muslim, Islami
Ilustrasi muslim, Islami. (Photo by Thirdman/Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Islam mengajarkan untuk mengimani seorang rasul. Beriman kepada rasul sama dengan meyakini bahwa seorang rasul itu benar-benar utusan Allah SWT yang diberikan tugas atau tanggung jawab untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, rasul adalah manusia pilihan Allah SWT yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.

Apa saja tugas rasul itu? Rasul adalah sosok manusia istimewa yang menerima wahyu dari Allah. Rasul menjadi sosok manusia yang membawa syariat baru atau ajaran baru. Tugas rasul-rasul Allah paling utama, berkewajiban untuk menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada umat manusia di dunia.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tugas rasul dan penjelasannya, Rabu (8/2/2023).

Tugas Rasul-Rasul Allah dan Penjelasannya

Ilustrasi muslim, Islami
Ilustrasi muslim, Islami. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

Dosen KPI Magister FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Syamsul Yakin melansir dari situs website resmi UIN Jakarta, menjelaskan tugas rasul paling utama ada dua. Tugas rasul antara lain memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Tugas-tugas rasul ini diembannya karena karunia yang diberikan kepadanya, menerima wahyu dari Allah serta terjaga dari salah dan dosa.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Kahfi ayat 110:

"Allah SWT kabarkan, “Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku."

1. Rasul bertugas memberikan kabar gembira kepada umat manusia dari keistimewaannya.

Tugas rasul ini dikhususkan untuk manusia-manusia yang telah menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Berita gembira ini kabarkan bagi manusia-manusia yang selalu berbuat baik di dunia semata karena mengharap rida dari Allah SWT.

2. Rasul bertugas memberikan peringatan kepada umat manusia melalui wahyu yang diterimanya.

Tugas rasul memberikan peringatan khususnya bagi mereka umat manusia yang tidak taat kepada Allah.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Anam ayat 48:

“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”

Dalam buku berjudul Mengenal Rasul-Rasul Allah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, ada enam tugas rasul lainnya yang perlu diketahui:

3. Rasul bertugas mengajarkan ketauhidan kepada umat manusia agar menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan.

Tugas rasul adalah wajib membimbing kaumnya untuk meyakini dan mengesakan (menauhidkan) Allah SWT. Menyakini Allah SWT memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Sifat-sifat Allah tidak sama dan tidak serupa (tasybih) dengan sifat makhluk, sifat-sifat Allah juga tidak baru (muhdas). Tauhid afal (perbuatan) adalah meyakini Allah SWT sebagai zat yang menciptakan semesta alam dan seluruh perbuatan hamba-Nya.

4. Rasul bertugas mengajarkan kepada manusia cara-cara beribadah yang benar.

Mereka para rasul-rasul Allah bertugas menjelaskan hukum-hukum Allah SWT, baik berupa perintah-perintah maupun larangan-Nya sebagai upaya beribadah kepada Allah semata. Tugas rasul ini meliputi memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari atau keteladanan yang menjadi panutan dalam perbuatan.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 21:

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

5. Rasul bertugas memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta.

Dalam buku berjudul Be Smart PAI (2008) oleh Tuti Yustiani, tugas rasul juga memberikan rahmat kepada alam dengan segala wahyu yang dikaruniakan kepada-Nya. Tugas rasul-rasul Allah ini diungkap dalam Al-Qur'an surat al-Anbiya ayat 107:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

6. Rasul bertugas menjadi guru umat manusia agar bisa selalu berada di jalan yang benar.

Dalam buku berjudul Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur'an kepada Para Sahabat oleh Dr. Abdussalam Muqbil Al-Majidi, secara umum tugas rasul adalah sebagai guru. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim sebagai berikut:

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak mengutuskan dengan kekerasan, tidak pula dengan sifat keras, tetapi Allah mengutusku sebagai guru dan mempermudah urusan." (HR Muslim).

Sifat Rasul-Rasul Allah

Melancarkan Peredaran Darah
Ilustrasi Perempuan Muslim Credit: freepik.com

Islam mengajarkan untuk mengimani seorang rasul. Mengimani rasul sama dengan meyakini bahwa seorang rasul itu benar-benar utusan Allah SWT yang diberikan tugas atau tanggung jawab untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Dalam buku berjudul Mengenal Rasul-Rasul Allah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, rasul adalah sosok manusia utusan yang menerima dan menyampaikan wahyu. Sementara itu, nabi adalah sosok manusia yang dipilih Allah untuk membawa kabar atau berita.

Seorang rasul wajib menyampaikan wahyu kepada umatnya, sedangkan nabi tidak wajib menyampaikan kabar atau berita kepada umatnya. Seorang nabi hanya berperan melanjutkan syariat dari nabi sebelumnya. Sementara itu, rasul adalah sosok manusia yang membawa syariat baru atau ajaran baru.

Nabi menerima kabar atau berita dari Allah SWT hanya melalui mimpi. Kemudian, rasul menerima wahyu melalui perantara mimpi dan disampaikan oleh malaikat secara langsung. Rasul sudah dipilih Allah SWT dan memiliki kebaikan pikiran dan kesucian secara rohani. Rasul diberi Allah SWT maziat agar bisa menjadi contoh umat di dunia dan akhirat.

Seperti apa sifat rasul-rasul Allah itu? Dalam buku berjudul Mengenal Rasul-Rasul Allah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, sifat rasul-rasul Allah ada empat yang perlu diketahui, yakni:

1. Sidik

Sidik adalah sifat rasul yang selalu jujur dan benar. Semua yang disampaikan oleh rasul adalah benar karena ajaran rasul berasal dari wahyu Allah SWT. Para rasul selalu menyampaikan kebenaran dengan jujur walau tantangannya sangat berat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hasyr ayat 7:

“Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”

2. Amanah

Amanah adalah sifat rasuk yang dapat dipercaya. Para rasul dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan risalah yang benar. Para rasul menerima perintah ini dengan penuh tanggung jawab tidak mengurangi atau menambah apa yang telah diwahyukan kepada mereka.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat asy-Syu’ara ayat 143:

”Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.”

3. Tablig

Tablig adalah sifat rasul yang selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan oleh para rasul dan tidak disampaikan kepada umatnya. Tablig artinya menyampaikan.

Para rasul selalu menyampaikan wahyu Allah SWT. Dalam menyampaikan kebenaran ini, rasul mendapat perlawanan dari umatnya. Meski demikian, para rasul tidak pernah gentar menghadapi tantangan sekali pun dan nyawa menjadi  taruhannya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 39:

“(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.”

4. Fatanah

Fatanah adalah sifat rasul yang memiliki kecerdasan sangat tinggi. Para rasul sangat cerdas dalam menghadapi umatnya. Mereka dibekali kemampuan hebat untuk menghadapi umatnya, terutama saat menghadapi para penentangnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-An’am ayat 83:

“Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya