Liputan6.com, Jakarta Tumaninah mungkin sudah sering kamu temukan di buku panduan salat atau kamu dengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami bagaimana gerakan yang tumaninah dalam salat sangat penting perannya saat kamu beribadah.
Tumaninah selalu disebutkan dalam tata cara salat. Saat melakukan gerakan rukuk, iktidal, sujud, hingga duduk di antara dua sujud, seorang muslim diwajibkan untuk tumaninah. Hal ini tentunya sangat penting diperhatikan saat salat.
Advertisement
Tumaninah berkaitan dengan ketenangan dan kekhusyukan ibadah seorang umat Islam. Melakukan salat dengan tumaninah membantu kamu beribadah dengan lebih konsentrasi dan fokus, sehingga kamu akan lebih khusyukan.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/2/2023) tentang tumaninah.
Arti Tumaninah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tumaninah atau tumakninah adalah tenang atau tidak bergerak setiap mengganti gerakan salat. Tumaninah berasal dari bahasa Arab thuma’ninah, yang artinya yaitu ketenangan. Jadi, tumaninah adalah menggambarkan suatu keadaan yang tenang dan damai hatinya. Tumaninah artinya sama dengan keadaan bebas dari rasa cemas atau khawatir.
Arti tumaninah adalah tenang, diam, dan tidak terburu-buru dalam melakukan salat. Selain itu, tumaninah artinya juga bisa dimaknai dengan sikap diam sebentar khususnya pada gerakan rukuk, I’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud dengan tasbih. Seorang muslim yang ingin memelihara salat dengan khusyuk harus melakukan setiap gerakan salat dengan tumaninah. Tumaninah berarti ketenangan yang meliputi ketenangan dari dalam hati, batin, dan pikiran.
Mengutip laman Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, arti tumaninah yaitu sikap tenang untuk menciptakan kekhusyukan dalam salat. Ulama dari mazhab Hanafi dan Maliki mengategorikan tumaninah dalam salat sebagai sunnah dan keafdalan. Tumaninah artinya sama dengan tertib dan khusyuk dalam salat. Tidak hanya di bagian gerakan salat, tetapi juga harus bisa membaca bacaan salat dengan benar agar tumaninah terpelihara.
Pada laman Kemenag Jabar dijelaskan pula, ada ulama yang menjabarkan tumaninah artinya tenang (berhenti dan tidak bergerak) setelah bergerak dan semua angota badan sudah diam pada tempatnya, kira-kira lamanya seukuran membaca “Subhanallah.”
Advertisement
Contoh dan Dalil Tumaninah
Contoh sikap tumaninah yaitu dengan tenang atau diam, sebagaimana ketika melakukan ruku. Setelah melakukan ruku dengan sempurna sesuai aturan dalam salat, yaitu sudah sama rata antara kepala dan punggung, membentuk sudut 90 derajat dengan kaki, maka dianjurkan tenang sejenak untuk melakukan tumaninah.
“Rasulullah SAW masuk ke masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk masjid lalu salat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, ‘Kembalilah dan ulangi salatmu karena kamu belum salat!’ Maka orang itu mengulangi salatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi."
Lalu datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata:
"Kembalilah dan ulangi salatmu karena kamu belum salat!’ Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, ‘Demi Dzat yang mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarkkanlah aku!"
Beliau lantas berkata:
"Jika kamu berdiri untuk salat maka mulailah dengan takbir, lalu bacalah apa yang mudah buatmu dari Al-Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan thumaninah (tenang), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar thumaninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan thumaninah. Maka lakukanlah dengan cara seperti itu dalam seluruh shalat (rakaat).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap tumaninah digambarkan dalam KBBI dengan tiga keadaan berikut, yaitu kelihatan diam tidak bergerak-gerak atau tidak berombak (tentang air, laut); diam tidak berubah-ubah (diam tidak bergerak-gerak); tidak gelisah: tidak rusuh; tidak kacau; tidak ribut; aman dan tenteram (tentang perasaan hati, keadaan).
Rukun Salat
Setelah memahami arti tumaninah, kamu tentunya perlu mengetahui rukun salat. Rukun salat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk hakikat salat. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka salat pun tidak teranggap secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.
Tumaninah merupakan salah satu rukun yang sangat penting dalam beribadah. Tumaninah merupakan bagian dari rukun dalam salat. Hal ini ditegaskan dalam kitab al-Fiqhu al-Malikiy oleh mazhab Maliki, tumaninah adalah “amru lil wujud” yang berarti masuk ke dalam rukun salat.
Berikut rukun salat yang perlu diikuti seorang muslim:
1. Berdiri bagi yang mampu.
2. niat dalam hati
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat.
5. Rukuk dan tumaninah.
6. Iktidal setelah rukuk dan tumaninah.
7. Sujud dua kali dengan tumaninah.
8. Duduk antara dua sujud dengan tumaninah.
9. Duduk tasyahud akhir
10. membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir.
12. Membaca salam yang pertama.
13. Tertib melakukan rukun secara berurutan.
Advertisement