Gulma adalah Tanaman Pengganggu, Berikut Cara Penanggulangannya

Pengendalian gulma adalah hal yang penting dalam pertanian dan kebun untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan berkualitas.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 03 Apr 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2023, 11:30 WIB
Tumbuhan Gulma
Gulma memiliki berbagai macam jenis dan dapat ditemukan di berbagai lingkungan, seperti di ladang, kebun, taman, dan lingkungan lainnya. (Sumber : Pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh liar di tempat yang tidak diinginkan atau di area yang tidak ditanam. Tanaman gulma ini dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar dengan mudah karena memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda. Gulma sering kali dianggap sebagai masalah dalam pertanian dan kebun karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang diinginkan.

Gulma memiliki berbagai macam jenis dan dapat ditemukan di berbagai lingkungan, seperti di ladang, kebun, taman, dan lingkungan lainnya. Beberapa jenis gulma yang umum ditemukan adalah rumput liar, semak liar, dan tanaman gulma berdaun lebar seperti dandelion dan purslane.

Pengendalian gulma adalah hal yang penting dalam pertanian dan kebun untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan berkualitas. Berikut ulasan Liputan6.com tentang gulma adalah tanaman pengganggu yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (3/4/2023).

Pengertian Gulma

Di Venezuela, Sebuah Desa Panggung Perlahan-lahan Menyerah pada Lumpur
Gulma dapat menyerap nutrisi, cahaya matahari, dan air, sehingga dapat menyebabkan tanaman yang dibudidayakan atau ditanam kekurangan nutrisi dan mati. (Federico PARRA/AFP)

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh liar di tempat yang tidak diinginkan atau di area yang tidak ditanam. Tumbuhan gulma ini dapat tumbuh di antara tanaman yang telah ditanam di kebun, lahan pertanian, taman, dan lingkungan lainnya. Tumbuhan gulma biasanya tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar dengan mudah karena memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda-beda.

Gulma sering kali dianggap sebagai masalah dalam pertanian dan kebun karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman yang diinginkan. Gulma dapat menyerap nutrisi, cahaya matahari, dan air, sehingga dapat menyebabkan tanaman yang dibudidayakan atau ditanam kekurangan nutrisi dan mati. Selain itu, gulma juga dapat menjadi tempat hidup dan berkembang biak bagi hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman yang diinginkan. Oleh karena itu, pengendalian gulma sangat penting dalam pertanian dan kebun.

Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penggunaan herbisida, penyiangan manual, penggunaan mulsa, dan pengendalian biologis. Penggunaan herbisida dapat membunuh gulma secara efektif, namun dapat merusak lingkungan dan tanaman yang diinginkan jika tidak digunakan dengan benar. Penyiangan manual juga dapat efektif dalam mengendalikan gulma, namun memerlukan waktu dan tenaga yang cukup besar.

Penggunaan mulsa dapat membantu menghambat pertumbuhan gulma dengan menutupi tanah di sekitar tanaman yang diinginkan. Mulsa dapat terbuat dari bahan-bahan organik seperti jerami, daun, atau rumput kering.

Pengendalian biologis adalah pengendalian gulma dengan cara memanfaatkan hewan atau tumbuhan sebagai predator atau pesaing gulma. Misalnya, beberapa jenis serangga dapat memakan daun gulma atau akar gulma, sehingga dapat membantu mengendalikan populasi gulma.

Cara Pengendalian Gulma

Dari 40 Situ Hanya 23 Situ Tersisa di Kota Depo
Salah satu cara yang paling umum dan efektif untuk mengendalikan gulma adalah dengan melakukan penyiangan manual. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Cara pengendalian gulma adalah hal yang perlu dikuasai oleh para petani. pengendalian gulma dapat berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman yang ditanam, lingkungan, dan sumber daya yang tersedia. Pemilihan metode pengendalian yang tepat perlu dipertimbangkan secara cermat untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan berkualitas. Berikut cara pengendalian gulma yang dapat dilakukan.

1. Penyiangan Manual

Salah satu cara yang paling umum dan efektif untuk mengendalikan gulma adalah dengan melakukan penyiangan manual. Ini melibatkan mencabut gulma secara manual menggunakan tangan atau alat seperti cangkul atau sabit. Metode ini biasanya efektif untuk gulma yang tidak terlalu banyak dan terletak di area kecil.

2. Penggunaan Herbisida

Herbisida adalah zat kimia yang dirancang untuk membunuh gulma. Penggunaan herbisida dapat sangat efektif dalam mengendalikan gulma, terutama jika populasi gulma sangat besar. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan herbisida harus dilakukan dengan hati-hati dan harus memperhatikan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan, karena dapat merusak lingkungan dan tanaman yang diinginkan jika tidak digunakan dengan benar.

3. Penggunaan Mulsa

Mulsa adalah lapisan bahan organik yang diletakkan di atas tanah sekitar tanaman yang diinginkan. Mulsa dapat membantu menghambat pertumbuhan gulma dengan menutupi tanah di sekitar tanaman yang diinginkan. Mulsa dapat terbuat dari bahan-bahan organik seperti serat sabut kelapa, daun kering, atau lumut.

4. Pengendalian Biologis

Pengendalian gulma dengan cara memanfaatkan hewan atau tumbuhan sebagai predator atau pesaing gulma disebut pengendalian biologis. Misalnya, beberapa jenis serangga dapat memakan daun gulma atau akar gulma, sehingga dapat membantu mengendalikan populasi gulma.

5. Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman adalah cara untuk menghindari pertumbuhan gulma dengan cara menanam tanaman yang berbeda-beda pada waktu yang berbeda di suatu lahan. Dengan cara ini, gulma akan kesulitan untuk berkembang biak dan dapat membantu mengurangi populasi gulma.

6. Membersihkan Peralatan

Jangan lupa membersihkan alat dan peralatan pertanian setelah digunakan di lahan yang terkena gulma, hal ini bisa membantu mencegah penyebaran biji-biji gulma ke area yang belum terinfeksi.

Jenis Gulma

Tumbuhan Bandotan yang dianggap sebagai gulma ternyata mengandung senyawa yang bisa digunakan sebagai obat herbal dan pestisida nabati. (Foto: Liputan6.com/Unsoed/Muhamad Ridlo).
Gulma berdaun lebar, juga dikenal sebagai broadleaf weeds, adalah jenis gulma yang memiliki daun lebar dan terkadang juga berbunga. (Foto: Liputan6.com/Unsoed/Muhamad Ridlo).

Jenis-jenis gulma sangat bervariasi dan dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Penting untuk mengenali jenis-jenis gulma yang tumbuh di lahan atau lingkungan tertentu agar dapat memilih metode pengendalian yang tepat dan efektif. Berikut adalah beberapa jenis gulma yang umum ditemukan.

1. Rumput Liar

Rumput liar merupakan jenis gulma yang paling umum ditemukan dan mudah tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi lingkungan. Beberapa jenis rumput liar yang sering ditemukan antara lain goosegrass, johnsongrass, crabgrass, dan Bermuda grass.

2. Gulma Berdaun Lebar

Gulma berdaun lebar, juga dikenal sebagai broadleaf weeds, adalah jenis gulma yang memiliki daun lebar dan terkadang juga berbunga. Beberapa jenis gulma berdaun lebar yang umum ditemukan antara lain dandelion, chickweed, clover, dan ground ivy.

3. Semak Liar

Semak liar adalah jenis gulma yang tumbuh menjadi semak kecil atau berkayu. Beberapa jenis semak liar yang umum ditemukan antara lain poison ivy, poison oak, dan sumac.

4. Gulma air

Gulma air tumbuh di air atau di tepi air, dan dapat menyebabkan masalah pada perairan seperti sungai atau danau. Beberapa jenis gulma air yang umum ditemukan antara lain water hyacinth, water lettuce, dan duckweed.

5. Gulma Parasit

Gulma parasit adalah jenis gulma yang hidup dengan cara menempel pada tanaman lain dan mengambil nutrisi dari tanaman inang. Beberapa jenis gulma parasit yang umum ditemukan antara lain mistletoe dan dodder.

6. Gulma Biji-bijian

Gulma biji-bijian, juga dikenal sebagai grassy weeds, adalah jenis gulma yang tumbuh dengan daun yang runcing seperti jarum dan bunga berbentuk bulir. Beberapa jenis gulma biji-bijian yang umum ditemukan antara lain wild oats, foxtails, dan barnyardgrass.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya