Bagaimana Penyebaran Agama Islam pada Masa Daulah Umayyah? Simak Kisahnya

Penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah berlangsung selama sekitar satu abad dari tahun 661 hingga 750 Masehi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 18 Apr 2023, 17:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 17:10 WIB
FOTO: Jemaah Mulai Rangkaian Ibadah Haji 2021
Jemaah tiba di Masjidil Haram pada awal musim haji di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021). Jemaah haji melakukan tawaf dengan tetap menjaga jarak demi mengantisipasi penyebaran COVID-19. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bani Umayyah adalah era baru dalam sejarah Islam setelah kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib berakhir. Dinasti ini dibentuk oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 661 Masehi dan memiliki bentuk pemerintahan yang mirip dengan kerajaan, dengan kekuasaan yang bersifat feodal.

Bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah?

Dinasti ini juga merupakan fase ketiga kekuasaan Islam dan berlangsung selama sekitar satu abad dari tahun 661 hingga 750 Masehi. Dalam buku berjudul Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, Daulah Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 661 M.

Dalam jurnal berjudul Perkembangan Islam pada Masa Bani Umayyah (2015) oleh Ely Zainudin, terbentuknya Daulah Umayyah menunjukkan bahwa umat Islam kembali memperoleh identitasnya sebagai negara berdaulat.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah, Selasa (18/4/2023).

Fase Ketiga Kekuasaan Islam

FOTO: Menjajaki Gunung Cahaya yang Menghadap Kota Suci Mekkah
Menara Abraj Al-Bait juga dikenal sebagai Mekah Royal Hotel Clock Tower terlihat dari Jabal al-Noor atau Gunung Cahaya yang menghadap ke Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 5 Juli 2022. Satu juta orang, termasuk 850 ribu dari luar negeri, diizinkan untuk berpartisipasi dalam haji tahun ini setelah dua tahun terakhir jumlahnya dikurangi secara drastis karena pandemi virus corona COVID-19. (Christina ASSI/AFP)

Bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah? Pada awalnya kekuasaannya hanya berkembang di wilayah Arab dan sekitarnya. Masih mengutip dari sumber buku yang sama, namun seiring berjalannya waktu, kekhalifahan ini semakin meluas hingga ke Cordoba pada tahun 756 hingga 1031, yang dikenal sebagai kekhalifahan Cordoba atau Andalusia, Spanyol.

Selama periode kekuasaan Daulah Umayyah, terjadi kemajuan signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti agama, bahasa, kimia, fisika, sejarah, kedokteran, astronomi, arsitektur, dan bidang ilmu pengetahuan lainnya. Selain itu, ada beberapa aspek yang diubah, seperti sistem kekuasaan, keagamaan, intelektual, politik, bahkan kehidupan sosial.

Bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah? Pada masa itu, ibukota Daulah Umayyah mulai dipindahkan dari Madinah ke Damaskus, yang melambangkan zaman imperium baru dan kekuasaan Daulah Umayyah semakin melebar.

Dalam buku berjudul Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X oleh H. Abu Achmadi dan Sungarso, bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah, dalam kurun waktu hampir 90 tahun selama kekuasaan Daulah Umayyah, banyak negara yang masuk dalam wilayah kekuasaan Islam begitu pula penyebaran agamanya.

Berbagai negara tersebut meliputi Spanyol, Afrika Utara, Arab, Syiria, Palestina, Irak, Persia, Afganistan, India, Uzbekistan, dan Rusia. Dinasti Umayyah telah membawa perubahan besar dalam sejarah Islam dan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa itu.

Universitas Medan Area atau UMA mengisahkan bahwa penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah terus berlanjut penyebarannya setelah Muawiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu wafat, yaitu diambil alih kekhalifahannya oleh anaknya Yazid. Setelah wafatnya Khalifah Yazid, posisi khalifah menjadi kosong dan terjadi kekosongan kekuasaan.

Namun, Abdullah bin Zubair yang saat itu tinggal di Mekkah, langsung menyatakan dirinya sebagai khalifah. Meskipun begitu, sikap Abdullah bin Zubair tidak disetujui oleh beberapa tokoh baik dan tabi'i, seperti Abdullah bin Umar bin al-Khattab, Nu’man bin Basyir, Muhammad bin Ali bin Abi Thalib (Muhammad al-Hanafiyah), Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib, dan Said bin al-Musayyib.

Kekacauan kemudian terjadi di Daulah Umayyah pada periode antara tahun 64H dan 86H saat pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Yazid, Marwan bin Hakam, dan Abdul Malik bin Marwan.

Penyebaran Agama Islam Berlanjut

FOTO: Menjajaki Gunung Cahaya yang Menghadap Kota Suci Mekkah
Peziarah muslim berfoto di Jabal al-Noor atau Gunung Cahaya yang menghadap ke Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 5 Juli 2022. Satu juta orang, termasuk 850 ribu dari luar negeri, diizinkan untuk berpartisipasi dalam haji tahun ini setelah dua tahun terakhir jumlahnya dikurangi secara drastis karena pandemi virus corona COVID-19. (Christina ASSI/AFP)

Namun, titik balik perubahan terjadi saat Marwan bin Hakam dan putranya Abdul Malik bin Marwan memimpin sebagai khalifah. Kekuatan dan dasar kebangkitan khilafah pun meletakkan fondasi kebangkitan Daulah Umayyah setelah melalui masa yang sulit.

Periode ini bisa disebut sebagai bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah kembali bangkit dan semakin kuat. Kekuatan lainnya yang dimulai pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan diakhiri pada masa Khalifah Hisham bin Abdul Malik. Meski begitu, pada saat itu, masih terdapat perbedaan pendapat dan konflik di dalam Daulah Umayyah dan tetap menjadi tantangan bagi pemerintahan khalifah.

Bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah yang dimaksudkan?

Periode khilafah Bani Umayyah juga dikenal sebagai masa penaklukan yang luar biasa, yang belum pernah terjadi di masa Khulafaur Rashidun sebelumnya. Kekuasaan daulah Islam Bani Umayyah terbentang luas, mulai dari Cina hingga Andalusia dan Prancis selatan. Bahkan, pintu Konstantinopel pun mulai terketuk dan bergetar, sementara Laut Romawi menjadi wilayah Muslim. Kini, agama Islam menyebar ke tiga benua, yaitu Asia, Afrika, dan Eropa.

Perkembangan ini memicu minat orang-orang untuk berbondong-bondong masuk ke dalam agama Islam. Mereka menerima agama Islam dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan ataupun ancaman. Mereka mengetahui prinsip-prinsip kehormatan, kesetaraan, dan persaudaraan yang dipegang teguh oleh Islam, serta kenyamanan yang diajarkan oleh agama Islam. Kecenderungan untuk menghargai dan merawat lingkungan sekitar juga semakin meningkat.

Sebagai akibatnya, Arab menjadi bangsa yang paling dihormati di dunia. Orang-orang di Asia, Eropa, dan Afrika mulai mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa kedua mereka. Dunia mengenal nama-nama besar seperti Qutaibah bin Muslim, Muhammad bin al-Qasim ats-Tsaqafi, Musa bin Nushair, dan Tariq bin Ziyad, yang terkenal karena prestasi mereka dalam perang dan kebijakan politik yang diambil.

Bagaimana penyebaran agama Islam pada masa daulah Umayyah, bahwa periode kerajaan Bani Umayyah juga ditandai dengan munculnya banyak ulama dan ahli hukum, yang memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan dan pemahaman agama Islam. Mereka menjadi penjaga kesucian ajaran agama dan menjadi penghubung antara pemerintahan dan masyarakat di seluruh wilayah kekuasaan Bani Umayyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya