Sejarah Peradaban Islam di Dunia, dari Periode Klasik Hingga Modern

Sejarah peradaban Islam terbagi menjadi periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.

oleh Husnul Abdi diperbarui 13 Mar 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 12:00 WIB
Sejarah Peradaban Islam di Dunia
Sejarah Peradaban Islam di Dunia. (Foto: Tangkapan layar film The Message)

Liputan6.com, Jakarta Sejarah peradaban Islam perlu diketahui oleh setiap muslim. Pasalnya, hal ini membantu seorang muslim mengenali bagaimana agama Islam berkembang dari masa ke masa. Menurut Nourouzzaman Shiddiqy, sejarah peradaaban Islam dibagi menjadi tiga periode.

Sejarah peradaban Islam terbagi menjadi periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern. Periode klasik yaitu berkisat antara 650–1258 M, periode pertengahan  pada saat jatuhnya Baghdad sampai ke penghujung abad ke-17 M, dan periode modern mulai abad ke-18 sampai sekarang.

Sementara itu, sejarah peradaban Islam menurut Harun Nasution juga dibagi menjadi tiga period. Periode pertama yaitu periode klasik (650–1250an); kedua, periode pertengahan (1250 – 1800an) dan periode modern (1800 sampai sekarang).

Berikut Liputan6.com rangkum dari repository.uin-suska.ac.id, Senin (13/3/2023) tentang sejarah peradaban Islam.

Periode Klasik

Ilustrasi masjid wallpaper islamic (Gambar oleh Mehmet A. dari Pixabay)
Ilustrasi masjid wallpaper islamic (Gambar oleh Mehmet A. dari Pixabay)

Sejarah peradaban Islam perlu dikenali dari periode klasik. Periode Klasik merupakan masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam. Sejarah peradaban Islam pada periode klasik penting kamu pahami. Periode Klasik ini dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase integrasi dan fase disintegrasi.

Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi, dan pusat kemajuan (650 – 1000 M). Di masa ini, daerah Islam meluas melalui Afrika bagian utara sampai ke Spanyol di belahan barat, dan melalui Persia sampai ke India di belahan timur. Daerah-daerah tersebut tunduk kepada kekuasaan Islam. Di masa ini pula perkembangan ilmu pengetahuan sedang dalam tahap sangat tinggi, baik dalam bidang agama maupun umum, kebudayaan, serta peradaban Islam. Pada masa ini, lahirlah ulama-ulama besar, seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh.

Ada juga Imam al-Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’ , Abu Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan alHallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Miskawaih dalam bidang Filsafat. Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-Mas’udi dan al-Razi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan lain-lainnya.

Fase kedua yaitu fase disintegrasi (1000 – 1250 M). Pada sejarah peradaban Islam ini keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258 M. Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat Islam hilang.

Periode Pertengahan

Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Stephan

Sejarah peradaban Islam pada periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase. Pertama, fase kemunduran (1250 – 1500 M). Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi makin meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara Arab dan Persia semakin terlihat nyata. Dunia Islam terbagi dua, yaitu bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara berpusat di Mesir. Kemudian bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia, dan Asia tengah berpusat di Iran. Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab.

Pada fase ini, di kalangan umat Islam semakin meluas pendapat bahwa pintu ijtihat tertutup. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah itu.

Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran (1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga kerajaan besar ini terlihat dalam bentuk arsitek sampai sekarang dapat dilihat di Istanbul, Iran, dan Delhi. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali.

Masa kemunduran, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa Afghan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India. Kerajaan Usmani terpukul di Eropa. Umat Islam semakin mundur dan statis. Dalam pada itu, Eropa bertambah kaya dan maju. Penjajahan Barat dengan kekuatan yang dimilikinya meningkat ke dunia Islam. Akhirnya Napoleon menduduki Mesir di tahun 1748 M. Saat itu Mesir adalah salah satu pusat sejarah peradaban Islam yang terpenting.

Periode Modern

Ilustrasi Islam, muslim
Ilustrasi Islami, muslim. (Photo by Paras Upadhyay on Pexels)

Sejarah peradaban Islam berikutnya yaitu periode modern (1800 – sekarang), zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi umat Islam.

Pada periode klasik, orang Barat terkagum-kagum melihat kebudayaan dan peradaban umat Islam. Tetapi di periode modern, umat Islam yang terheran-heran melihat kebudayaan dan kemajuan Barat. Umat Islam pada saat itu heran melihat alat-alat ilmiah seperti teleskop, mikroskop, alat-alat untuk percobaan kimia, dan dua set alat percetakan dengan huruf Latin, Arab dan Yunani yang dibawa serta oleh Napoleon.

Jadi, di periode modern ini, timbullah pemikiran-pemikiran, ide-ide mengapa umat Islam lemah, mundur, dan bagaimana mengatasinya, dan perlu adanya pembaharuan dalam Islam. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya