Liputan6.com, Jakarta Insiden penembakan yang terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023) mengegerkan masyarakat. Kejadian tersebut diketahui terjadi pada pukul 10.30 WIB.
Peristiwa penembakan di Kantor MUI, Jakarta Pusat ini turut dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komaruddin. Dirinya juga menuturkan jika pelaku dari insiden tersebut tewas.
Advertisement
Baca Juga
Penembakan di kantor MUI ini pun menjadi sorotan netizen di media sosial hingga menjadi trending topic. Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdulla menyebutkan jika pelaku penembakan merupakan Orang Tak Dikenal (OTK).
âIya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit." ujarnya saat dikonfirmasi.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait insiden penembakan di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
1. Penembakan terjadi saat ada kegiatan halal bi halal
Insiden penembakan yang terjadi di kantor MUI, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) ini menjadi sorotan netizen. Pelaku dari insiden tersebut pun merupakan OTK. Hal ini dibenarkan oleh Ikhsan Abdulla selaku Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM. Menurutnya, saat insiden terjadi, pegawai MUI tengah melakukan kegiatan silaturahmi yakni halal bi halal.
âNggak ada yang kenal (pelaku), di atas sedang halal bi halal,â ujarnya.
Advertisement
2. Masih didalami
Kombes Komaruddin selaku Kapolres Metro Jakarta pusat menyebutkan jika insiden penembakan tersebut masih dalam tahap penyelidikkan dan tengah didalami.
"Betul, kita masih dalami. Saya ke TKP dulu" ungkapnya.
Meski begitu, pelaku dari penembakan tersebut telah diamankan dan dibawa ke Polsek Menteng.
3. Ada korban jiwa
Dalam insiden tersebut, diketahui pula jika terdapat korban jiwa. Korban dari penembakan di kantor MUI ini diketahui merupakan staff kantor, yakni, petugas keamanan, staf dan front officer. Ikhsan menuturkan jika korban terluka akibat peluru karet di bagian tangan serta punggung.
âTerluka tangan dan punggung, peluru karet,â kata Ikhsan.
Advertisement
4. Pelaku mengaku Tuhan
Ikhan juga menyebutkan, jika penembakan tersebut sebagai bentuk teror. Tak hanya itu saja, dirinya juga mengungkapkan jika pelaku mengaku Tuhan.
"Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang mengaku Tuhan,â tutur Ikhsan.
Hingga kini pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.
5. Kronologi penembakan
Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi juga mengungkapkan pada media jika sebelumnya pelaku sempat memaksa untuk bertemu dengan pimpinan MUI. Padahal pimpinan MUI pada saat itu tengah melaksanakan rapat di lantai 4.
"Dia maksa untuk naik ke lantai 4 untuk bertemu Pimpinan MUI,â ujar Masduki.
Namun, petugas keamanan sempat melarang sang pelaku untuk bertemu dengan ketua MUI. Pasalnya, alasan dari pelaku tidak terlalu jelas. Dilarang bertemu dengan Ketua MUI membuat sang pelaku kesal hingga melepaskan tembakan dari luar pintu kantor ke arah kaca.
Motif pelaku untuk bertemu dengan ketua MUI serta melepaskan tembakan ini pun masih belum jelas. Hingga saat ini pelaku yang teridentifikasi baru satu orang. Pihak kepolisian juga masih melakukan olah TKP serta pemeriksaan saksi. Karena insiden ini pula, hingga saat ini banyak petugas kepolisian yang masih melakukan penjagaan ketat di kantor MUI Menteng, Jakarta Pusat.
Advertisement