Sembelit Adalah Kondisi Susah BAB, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Sembelit adalah kondisi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

oleh Laudia Tysara diperbarui 03 Mei 2023, 11:18 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi Sembelit
Seseorang sedang di toilet dan sulit buang air besar. (Freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sembelit adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan dalam buang air besar dan jarang buang air besar. Gejala perut sembelit adalah meliputi rasa tidak nyaman dan nyeri di perut, perasaan tidak puas setelah buang air besar, dan feses yang keras atau sulit dikeluarkan.

Cara mengatasi sembelit adalah tergantung pada penyebabnya, durasi, dan keparahannya. Untuk kasus yang ringan hingga sedang, perubahan pola makan dan gaya hidup sering direkomendasikan sebagai pengobatan pertama. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan serat, minum cukup air, berolahraga secara teratur, dan menjaga rutinitas buang air besar yang sehat.

Namun, jika gejala sembelit tidak membaik setelah beberapa hari atau semakin parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang sembelit adalah kondisi susah BAB, gejala, dan cara mengatasinya, Rabu (3/4/2023).

Gangguan Pencernaan

Manfaat aloe vera untuk pengobatan berbagai penyakit
Seorang wanita sedang meremas perutnya yang nyeri akibat sembelit. (pexels.com/@polina-zimmerman)

Sembelit adalah kondisi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Akan tetapi, pola buang air besar setiap orang berbeda-beda dan masih bisa dianggap normal selama tidak terlalu jauh dari pola biasanya.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa sembelit adalah kondisi ketika usus besar menyerap terlalu banyak air dari feses/tinja, sehingga feses/tinja menjadi kering, keras, dan sulit dikeluarkan. Saluran pencernaan memainkan peran penting dalam proses penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah.

Ketika makanan dicerna, limbah yang tersisa bergerak ke kolon, di mana air diserap dan menciptakan feses/tinja. Sembelit adalah kondisi yang dapat terjadi ketika makanan bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan, memberikan waktu terlalu lama bagi kolon untuk menyerap air dari limbah.

Kondisi inilah yang disebut sembelit, karena itu feses/tinja menjadi kering, keras, dan sulit dikeluarkan. Siloam Hospital menerangkan bahwa sembelit secara umum terjadi karena terjadi penurunan aktivitas usus. Gejala utama sembelit adalah mengalami atau mengeluhkan susah buang air besar atau BAB.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari sembelit, seperti meningkatkan asupan serat dan air, berolahraga secara teratur, dan menghindari menunda-nunda buang air besar. Jika gejala sembelit terus berlanjut meskipun upaya sendiri telah dilakukan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

Gejalanya

Siloam Hospital memaparkan ada tujuh gejala sembelit yang perlu diwaspadai, diantaranya:

1. Kotoran terasa keras dan kering

Kotoran yang keras dan kering adalah salah satu gejala utama dari sembelit. Kotoran yang keras dan kering disebabkan oleh penyerapan air yang berlebihan dari feses oleh usus besar.

2. Sulit buang air besar

Kotoran yang keras dan kering mengakibatkan feses menjadi sulit dikeluarkan dari tubuh yang menyebabkan penderitanya mengeluhkan sulit buang air besar atau BAB.

3. Perut terasa penuh, padat, keras, atau kencang

Hal ini terjadi karena kotoran yang menumpuk di usus besar dan menyebabkan perut menjadi terasa penuh. Perut yang terasa seperti ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menyakitkan pada orang yang mengalaminya.

4. BAB berdarah

Selain itu, buang air besar yang berdarah juga bisa terjadi pada orang dengan sembelit. Hal ini terjadi karena feses yang keras dan kering dapat melukai anus dan menyebabkan darah keluar saat buang air besar.

5. BAB kurang dari 3 kali seminggu

6. Tidak merasa puas setelah BAB, seperti ada yang mengganjal

Rasa tidak puas setelah buang air besar disebabkan oleh feses yang tidak sepenuhnya keluar dari tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh feses yang terlalu besar atau keras. Mulas dan nyeri pada perut disebabkan oleh gerakan usus yang lambat dan feses yang menumpuk di dalam usus besar.

7. Mulas dan nyeri pada perut

Kondisi ini dipengaruhi oleh gerakan usus yang lambat karena aktivitas usus besar yang terganggu.

Cara Mengatasinya

Memilih hidangan dengan bijak
Hidangan buah-buahan kaya serat, ada pepaya, kiwi, jeruk,anggur, alpukat, hingga nanas. (unsplash.com/@juliazolotova)

Sembelit adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami sulit atau tidak lancarnya buang air besar. Perawatan untuk sembelit bervariasi tergantung pada penyebabnya, seberapa lama gejalanya telah terjadi, dan seberapa parah gejala yang dialami.

Dalam banyak kasus, perubahan pola makan dan gaya hidup adalah cara mengatasi sembelit pertama yang direkomendasikan. National Health Service atau NHS menerangkan cara mengatasi sembelit diantaranya:

  1. Makan makanan yang banyak mengandung serat seperti buah, sayuran, dan sereal sebanyak 18-30 gram sehari.
  2. Tambahkan dedak gandum ke dalam makanan untuk membantu membuat feses lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
  3. Pastikan tubuh terhidrasi dengan minum cukup air.
  4. Berolahraga secara teratur dengan cara berjalan atau berlari setiap hari.
  5. Jika merasa sakit atau tidak nyaman, bisa minum obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol. Namun, harus mengikuti dosis yang dianjurkan dan hindari memberikan aspirin pada anak-anak di bawah 16 tahun.
  6. Pertahankan kebiasaan buang air besar di tempat yang sama dan kapan yang sama setiap hari. Jangan menunda-nunda saat merasakan dorongan untuk buang air besar.
  7. Cobalah untuk merebahkan kaki di bangku saat buang air besar agar lutut berada di atas pinggul. Hal ini bisa memudahkan proses buang air besar.
  8. Jika obat yang dikonsumsi menyebabkan sembelit, dokter bisa meresepkan obat alternatif. Apoteker juga bisa merekomendasikan obat pencahar oral jika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak membantu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya