Sublimasi adalah Perubahan Zat Padat Menjadi Uap, Begini Prosesnya

Sublimasi adalah proses perubahan zat dari fase padat langsung menjadi gas, tanpa melewati fase cair terlebih dahulu.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 04 Mei 2023, 14:05 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2023, 14:05 WIB
Mengunyah Es Batu
Sublimasi adalah proses perubahan zat dari fase padat langsung menjadi gas, tanpa melewati fase cair terlebih dahulu. Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sublimasi adalah salah satu jenis reaksi fisika-kimia di mana suatu zat padat berubah langsung menjadi gas tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Proses sublimasi terjadi pada berbagai jenis zat, seperti yodium, ammonium klorida, dan karbon dioksida. Sublimasi juga dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada ketika es batu menyusut atau kue donat beku tampak kering.

Sublimasi adalah proses yang dapat diaplikasikan dalam berbagai jenis industri. Misalnya, dalam pembuatan tinta, pewarna, obat-obatan, dan bahan peledak. Dalam penelitian kimia, sublimasi digunakan untuk memurnikan suatu zat padat. Dalam proses ini, zat padat dipanaskan hingga mengalami sublimasi sehingga terpisah dari zat-zat yang tidak diinginkan.

Berikut ulasan tentang sublimasi adalah proses kimia yang memiliki berbagai aplikasi praktis di berbagai industri yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (4/5/2023).


Pengertian Sublimasi

unsur kimia
unsur kimia (sumber: freepik)

Sublimasi adalah proses perubahan zat dari fase padat langsung menjadi gas, tanpa melewati fase cair terlebih dahulu. Dalam konteks kimia, sublimasi terjadi ketika suatu zat padat dipanaskan dan kemudian uap yang dihasilkan dibiarkan bergerak dan menempel pada permukaan lain, membentuk lapisan tipis.

Contoh dari sublimasi adalah ketika es batu terlihat menyusut ketika dibiarkan di dalam lemari es terlalu lama. Proses sublimasi ini terjadi ketika molekul air yang terkandung dalam es batu berubah langsung menjadi uap dan keluar dari es batu.

Proses sublimasi dapat terjadi pada berbagai jenis zat, seperti karbon dioksida, yodium, ammonium klorida, dan lain-lain. Contoh lain dari sublimasi adalah ketika kue donat atau roti beku mulai terlihat kering dan berubah warna di bagian atasnya ketika disimpan dalam freezer untuk waktu yang lama. Hal ini terjadi karena uap air yang terkandung dalam kue donat atau roti beku mengalami sublimasi, sehingga terbentuk lapisan tipis yang terlihat kering.


Proses Terjadinya Sublimasi

Zat kimia pil dalam olah raga
Ilustrasi Proses Terjadinya Sublimasi. (Sumber Salk Institute)

Proses sublimasi terjadi ketika zat padat langsung berubah menjadi gas tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Proses ini terjadi ketika suhu zat padat melebihi titik leburnya dan tekanan pada zat tersebut berada di bawah titik uapnya.

Ketika suhu zat padat mencapai titik leburnya, partikel-partikel zat padat mulai bergerak lebih cepat dan memperoleh energi kinetik yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan ikatan antar partikel dalam zat padat menjadi lemah dan partikel-partikel tersebut mulai bergerak ke arah yang berbeda-beda.

Ketika energi kinetik partikel-partikel tersebut cukup besar, molekul-molekul di dalam zat padat bergerak dari posisi awalnya dan berubah menjadi gas tanpa melewati fase cair terlebih dahulu. Proses ini terjadi karena tekanan uap dari gas yang dihasilkan cukup besar untuk memungkinkan partikel-partikel zat padat keluar ke lingkungan sekitarnya.

Sublimasi adalah proses yang dapat dipercepat dengan meningkatkan suhu zat padat dan mengurangi tekanan di sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut sublimator atau dengan memanaskan zat padat dalam ruangan hampa udara.

Proses sublimasi sering digunakan dalam industri dan penelitian untuk memurnikan zat padat atau menghasilkan zat dalam bentuk gas yang lebih murni dan stabil secara kimia. Sublimasi juga digunakan dalam teknik pencetakan untuk menghasilkan cetakan dengan kualitas yang lebih baik dan lebih tahan lama.


Tujuan dan Pengaplikasian Sublimasi

Krakatau Sarana Properti (KSP)
Tujuan dan Pengaplikasian Sublimasi

Tujuan utama dari proses sublimasi adalah untuk memurnikan atau menghasilkan zat dalam bentuk gas yang lebih murni dan stabil secara kimia. Proses ini dapat digunakan untuk memisahkan zat padat dari kotoran atau untuk menghasilkan gas murni yang kemudian dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Berikut beberapa contoh aplikasi proses sublimasi.

1. Industri Farmasi

Sublimasi digunakan dalam industri farmasi untuk memurnikan obat-obatan dan bahan-bahan kimia lainnya. Proses ini dapat menghilangkan bahan-bahan pengotor yang mungkin terkandung dalam zat padat dan menghasilkan produk yang lebih murni dan stabil secara kimia.

2. Industri Pewarnaan

Sublimasi juga digunakan dalam industri pewarnaan untuk menghasilkan pewarna dalam bentuk gas yang dapat diaplikasikan pada bahan tertentu. Proses ini dapat menghasilkan hasil yang lebih tahan lama dan lebih tajam dibandingkan dengan teknik pewarnaan konvensional.

3. Teknik Pencetakan

Sublimasi juga digunakan dalam teknik pencetakan untuk mencetak gambar atau tulisan pada bahan tertentu. Dalam teknik ini, gambar atau tulisan dicetak pada kertas yang kemudian dipanaskan untuk menghasilkan uap dari tinta sublimasi. Uap tersebut kemudian menempel pada bahan dan membentuk gambar atau tulisan yang tahan lama.

4. Industri Bahan Peledak

Sublimasi juga digunakan dalam industri bahan peledak untuk memurnikan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan bahan peledak. Proses ini dapat menghilangkan bahan-bahan pengotor yang mungkin terkandung dalam zat padat dan menghasilkan produk yang lebih stabil secara kimia.

5. Penelitian

Sublimasi juga digunakan dalam penelitian untuk memurnikan bahan kimia yang digunakan dalam berbagai eksperimen. Proses ini dapat menghasilkan bahan yang lebih homogen dan stabil secara kimia, sehingga meningkatkan kualitas hasil penelitian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya